nusabali

Dua Tarian Klasik Batal Direkonstruksi

  • www.nusabali.com-dua-tarian-klasik-batal-direkonstruksi

Dinas Kebudayaan Karangasem batal merekonstruksi dua tari klasik akibat tak ada anggaran di APBD tahun 2020.

AMLAPURA, NusaBali

Tarian klasik yang rencananya direkonstruksi yakni Wayang Wong dan Wayang Parwa. Rekonstruksi bertujuan agar Wayang Wong di Banjar Genteng, Desa Adat Subagan Kecamatan Karangasem tidak punah. Wayang Wong atau Wayang Orang adalah wayang diperankan oleh orang.

Kepala Dinas Kebudayaan Karangasem, I Putu Arnawa mengatakan, Wayang Wong dilestarikan untuk tontonan dan tuntunan dalam memberikan pesan-pesan moral. “Rencananya merekonstruksi Wayang Wong di Desa Adat Subagan karena hampir punah. Fasilitas masih ada tetapi regenerasi penarinya tidak jalan. Perlu dibangkitkan dengan memberdayakan penari-penari muda lokal setempat,” ungkap Putu Arnawa, Kamis (9/1). Harapannya, di APBD Perubahan 2020 atau bantuan dari PHR Badung bisa diarahkan untuk biaya rekonstruksi.

Dikatakan, Dinas Kebudayaan telah merekonstruksi Tari Rejang Lilit di Desa Adat Purwayu, Desa Tri Buana, Kecamatan Abang. Secara swadaya merekonstruksi Tari Gambuh di Desa Adat Pesedahan, Kecamatan Manggis. Terpisah, Lurah Subagan Ida Mangku Ketut Putra mengatakan, di Banjar Genteng, Desa Adat Subagan, Kecamatan Karangasem ada sekaa Wayang Wong. Semua fasilitas masih ada, mulai dari topeng hingga pakaian. Hanya saja penarinya sudah lanjut usia sehingga tidak kuat lagi pentas. Sekaa Wayang Wong itu dipimpin I Gusti Putu Raka. “Saya juga berharap bantuan rekonstruksi, agar ada peremajaan penari wayang wong di Desa Adat Subagan,” harap Ida Mangku Ketut Putra. Wayang Wong disakralkan, sebelum pentas lebih dahulu menggelar upacara matur piuning. *k16

Komentar