Yakin 20 Petembak Lolos
Perbakin Bali Soal PON Papua 2020
PB Perbakin juga belum mengeluarkan rilis resmi. Tapi data yang lolos dari hasil pertandingan sudah ada. Prediksi 20 atlet lolos ke PON Papua, setelah ikut delapan kali kualifikasi PON, sejak 2018 hingga akhir 2019.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Perbakin Bali yakin dan optimistis mampu meloloskan 20 petembak ke PON XX/2020 di Papua. Keyakinan itu didasarkan pada hasil dari delapan kali kualifikasi. Namun data riilnya belum diketahui pasti, karena PB Perbakin belum mengeluarkan surat resmi terkait kuota atlet di PON Papua.
"Data resminya memang belum. PB Perbakin juga belum mengeluarkan rilis resmi. Tapi data yang lolos dari hasil pertandingan sudah ada di kami," kata salah satu pelatih Perbakin Bali, Made Sugiantara di Denpasar, Kamis (9/1).
Menurutnya, prediksi 20 atlet meraih tiket PON Papua, setelah mengikuti delapan kali kualifikasi PON, sejak 2018 hingga akhir 2019. Diakui untuk PON Papua ada pembatasan jumlah kuota atlet, karena tuan rumah Papua tidak mampu menampung atlet terlalu banyak.
Jika dibandingkan PON Jabar 2016, untuk kategori beregu dihuni tiga atlet. Sedangkan di PON Papua untuk beregu dibatasi dua atlet. Meski ada pembatasan jumlah kuota, justru prestasi petembak Bali diakui meningkat. Hal itu dapat dilihat dari jumlah petembak yang lolos PON, yang mengalami peningkatan dibandingkan PON Jabar 2016.
"Hal ini artinya pembinaan atlet menembak di Bali berhasil. Meskipun kuota dibatasi, tapi data atlet lolos PON meningkat untuk di Papua. Saat PON Jabar di bawah 20 petembah yang lolos PON," beber Sugiantara.
Saat PON Jabar, kata Sugiantara, petembak Bali waktu itu gagal meraih medali emas. Namun di PON Papua ada harapan dan peluang cukup terbuka meraih medali emas.
"Kami ingin meraih emas di Papua, tapi saya rasa tidak dapat gegabah, karena daerah lain juga lebih greget persiapannya. Baik dari segi peralatan dan amunisi mereka sangat siap didukung sama daerahnya," papar Sugiantara.
Daerah yang paling getol menjelang PON Papua, adalah Jatim dan Jabar. Persiapan kedua daerah tersebut disebut-sebut sangat panjang dan matang, bahkan dukungan kepada atlet sangat besar. *dek
"Data resminya memang belum. PB Perbakin juga belum mengeluarkan rilis resmi. Tapi data yang lolos dari hasil pertandingan sudah ada di kami," kata salah satu pelatih Perbakin Bali, Made Sugiantara di Denpasar, Kamis (9/1).
Menurutnya, prediksi 20 atlet meraih tiket PON Papua, setelah mengikuti delapan kali kualifikasi PON, sejak 2018 hingga akhir 2019. Diakui untuk PON Papua ada pembatasan jumlah kuota atlet, karena tuan rumah Papua tidak mampu menampung atlet terlalu banyak.
Jika dibandingkan PON Jabar 2016, untuk kategori beregu dihuni tiga atlet. Sedangkan di PON Papua untuk beregu dibatasi dua atlet. Meski ada pembatasan jumlah kuota, justru prestasi petembak Bali diakui meningkat. Hal itu dapat dilihat dari jumlah petembak yang lolos PON, yang mengalami peningkatan dibandingkan PON Jabar 2016.
"Hal ini artinya pembinaan atlet menembak di Bali berhasil. Meskipun kuota dibatasi, tapi data atlet lolos PON meningkat untuk di Papua. Saat PON Jabar di bawah 20 petembah yang lolos PON," beber Sugiantara.
Saat PON Jabar, kata Sugiantara, petembak Bali waktu itu gagal meraih medali emas. Namun di PON Papua ada harapan dan peluang cukup terbuka meraih medali emas.
"Kami ingin meraih emas di Papua, tapi saya rasa tidak dapat gegabah, karena daerah lain juga lebih greget persiapannya. Baik dari segi peralatan dan amunisi mereka sangat siap didukung sama daerahnya," papar Sugiantara.
Daerah yang paling getol menjelang PON Papua, adalah Jatim dan Jabar. Persiapan kedua daerah tersebut disebut-sebut sangat panjang dan matang, bahkan dukungan kepada atlet sangat besar. *dek
Komentar