nusabali

Kandidat Tanggung Sendiri Biaya Survei

Golkar Survei Kandidat Calon Bupati/Calon Wakil Bupati Bangli

  • www.nusabali.com-kandidat-tanggung-sendiri-biaya-survei

Kemarin, para kandidat diundang ke DPD I Golkar Bali untuk diberikan penjelasan terkait dengan mekanisme penetapan calon kepala daerah di Pilkada 2020.

DENPASAR, NusaBali

DPD I Golkar Bali ‘lempar’ 4 kandidat Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Bangli 2020 yang telah mendaftar di DPD II Golkar Bangli ke masyarakat dalam survei elektabilitas. Empat kandidat ini akan bertarung uji elektabilitas melibatkan lembaga survei yang nantinya akan disodorkan kepada DPP Golkar untuk dipakai kandidat.

Para kandidat pun dipanggil supaya tidak ada keraguan dan kecurigaan seperti di penjaringan DPD II Golkar Karangasem dimana kandidat sampai mundur karena curiga dengan proses yang diduga tidak fair. Para kandidat dalam survei elektabilitas nanti akan menanggung biaya sendiri untuk proses survei.

Ketua Tim Pilkada DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Kamis (9/1) siang  kemarin mengatakan, DPP Golkar akan menyodorkan lembaga-lembaga survei supaya dipilih oleh para kandidat. "Silahkan nanti para kandidat menggunakan lembaga survei itu sendiri. Dan untuk biaya survei kandidat yang menanggung sendiri biayanya. Survei ini kami jamin independensinya terjaga," ujar Dauh Wijana.

Dauh Wijana menyebutkan, survei ini penting dilaksanakan sebagai acuan DPP Golkar merekomendasikan kandidat paslon yang akan ditarungkan di Pikada Bangli. "DPD I Golkar khususnya Plt Ketua DPD I Golkar Bali nanti setidaknya sudah ada bahan masukan juga buat DPP Golkar," ujar Dauh Wijana.

Nama-nama kandidat calon yang sudah mendaftar dan akan disurvei adalah I Made Subrata yang tak lain adalah adik kandung Bupati Bangli I Made Gianyar, Ngakan Kuta Parwata, politisi senior PDIP Bangli yang mantan Ketua DPRD Bangli, Ida Bagus Giri Putra yang saat ini menjabat sebagai Sekda Kabupaten Bangli,dan Sang Nyoman Putra Erawan  tokoh Bangli yang sebelumnya menjabat Perbekel Desa Awang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Kemarin, para kandidat diundang ke DPD I Golkar Bali untuk diberikan penjelasan terkait dengan mekanisme penetapan calon kepala daerah di Pilkada 2020 sesuai dengan yang diatur dalam Juklak (petunjuk pelaksanaan) Nomor 6 Tahun 2016/ DPP Golkar. Kandidat Subrata, Ngakan Kuta Parwata dan Sang Nyoman Putra Erawan hadir. Hanya Sekda Giri Putra tidak terlihat hadir.

Namun menurut Dauh Wijana, Sekda Bangli Ida Bagus Giri Putra sudah menyampaikan permohonan maaf dan pemberitahuan tidak bisa hadir. "Gus Giri sudah sampaikan tidak bisa hadir," ujar Dauh Wijana.

Para kandidat pun kemarin menyerahkan sepenuhnya proses survei di Partai Golkar.  Mereka juga sudah paham dengan mekanisme penjaringan yang diatur juklak. "Kami mempercayakan dan menyerahkan sepenuhnya proses penjaringan di Partai Golkar. Kita mengikuti mekanisme yang telah diatur dalam juklak partai," ujar Made Subrata dihadapan Tim Pilkada Golkar Provinsi Bali.

Dauh Wijana menambahkan sesuai dengan juklak yang ada untuk proses penjaringan calon di Kabupaten Bangli akan dilaksanakan rapat pleno diperluas dengan mengundang elemen partai mulai pengurus pleno DPD I Golkar Provinsi, DPD II Golkar Kabupaten Bangli, organisasi sayap pendiri dan yang didirikan seperti AMPG dan KPPG , serta badan-badan partai lainnya. Setelah itu ditetapkan bakal calon untuk dikirimkan kepada DPP.  "Pleno akan dilaksanakan sekurangnya  2 bulan sebelum pendaftaran calon di KPU Kabupaten Bangli," ujar politisi senior Golkar yang kemarin didampingi Plt Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara dan sejumlah pengurus Golkar Bali lainnya.

Dauh Wijana menegaskan, dalam proses survei nanti dibebankan pembiayaan kepada kandidat bersangkutan, tidak ada persoalan. Termasuk hal itu tidak melanggar komitmen Golkar tentang politik tanpa mahar dalam Pilkada. "Itu pembiayaan untuk kepentingan calon secara pribadi. Bukan untuk partai. Untuk komitmen politik tanpa mahar Golkar konsisten menjalankan tanpa mahar," kilah Dauh Wijana.

Sementara Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, Gusti Made Winuntara mengatakan, para kandidat yang telah mendaftar dan berproses memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi. Nanti DPP Golkar akan memutuskan yang mana memiliki elektabilitas paling tinggi."Partai Golkar sangat demokratis dan terbuka dalam proses ini. Maka semua kandidat punya peluang untuk direkomendasi sebagai pasangan calon yang akan diputuskan DPP Golkar nanti," tegas Winuntara.

Soal penggalangan koalisi di Kabupaten Bangli, Partai Golkar dengan perolehan 6 kursi parlemen/DPRD Bangli (20,00) sebenarnya sudah bisa usung calon sendiri. Namun menurut Winuntara, komunikasi politik dan penggalangan koalisi tetap berjalan di Kabupaten Bangli. "Golkar di Bangli sudah memenuhi syarat mengusung pasangan calon di Pilkada 2020. Tetapi komunikasi politik dengan lintas partai untuk membentuk koalisi masih berjalan," ujarnya. *nat

Komentar