nusabali

Muncul Rekahan Tanah 16 Meter di Gunungkidul

Pasca Muncul Lubang Menganga

  • www.nusabali.com-muncul-rekahan-tanah-16-meter-di-gunungkidul

Wilayah Gunung Kidul kembali menunjukkan fenomena alam langka. Setelah muncul lubang menganga di persawahan warga, kini warga Desa Purwodadi, Gunungkidul, DIY, dikejutkan oleh munculnya rekahan tanah sepanjang 16 meter.

GUNUNG KIDUL,  NusaBali

Rekahan tanah yang muncul di Dusun Brongkol itu mengalirkan lumpur dan menutup jalan Dusun Kenis.
Pantauan detik, Rabu (8/1), rekahan tersebut berada di belakang rumah salah seorang warga Dusun Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul.

Berjarak sekitar 10 meter dari rekahan tersebut tampak lubang menganga. Lubang itu berdiameter sekitar 2 meter dan kedalaman sekitar 3 meter.

Salah seorang warga Dusun Brongkol Suyatno (60) menjelaskan kejadian pada Senin (6/1) pagi itu. Dia mengaku mendengar suara gemuruh ketika hendak melaksanakan salat Subuh saat itu.

"Kejadiannya kemarin pagi menjelang Subuh. Saat itu saya mendengar suara blek, blek (gemuruh), dan disusul getaran juga," katanya saat ditemui di Dusun Brongkol, seperti dilansir detik, Rabu (8/1).

Suyatno panik. Saat ke luar rumah, dia melihat rekahan tanah muncul di halaman belakang rumahnya. Bahkan pohon-pohon di sekitar rekahan ikut tumbang.

"Saya langsung ke luar rumah dan ternyata ada pohon yang tumbang karena rekahan tanah," ucapnya.

Tak jauh dari lokasi tersebut, terdapat rekahan lagi yang berbentuk seperti saluran air mengarah ke permukiman warga di Dusun Kenis. Munculnya rekahan itu membuat lumpur turun hingga halaman depan rumah salah seorang warga Dusun Kenis. Tak hanya itu, jalan di dusun tersebut juga tertutup lumpur.

Sementara itu, Kepala Desa Purwodadi Sagiyanto menjelaskan rekahan mengalirkan lumpur dari Dusun Brongkol ke Dusun Kenis. Hal itu karena letak geografis Dusun Brongkol berada di perbukitan, dan Dusun Kenis berada di bawah bukit tersebut.

"Kejadiannya (rekahan tanah) itu di Dusun Brongkol, perbatasan sama (Dusun) Kenis. Lalu lumpurnya turun sekitar 50 meter masuk ke Kenis, ke permukiman ini," katanya.

Sagiyanto menyebut kejadian tersebut membuat puluhan keluarga terancam. Sebab, rumah mereka berada di dekat jalur rekahan tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki menjelaskan rekahan tanah tersebut disebabkan kontur batuan karst di wilayah Kecamatan Tepus. Diperkirakan, ada lubang yang meluruhkan air beserta tanah dan menyebabkan longsoran.

"Itu masuknya tanah ambles dan memicu longsor. Jadi, ketika hujan air menggenang lalu meresap ke tanah dengan menggerus tanah, lalu ketika di dalam tanah terdapat lubang-lubang kecil atau ponor air tadi yang membawa tanah masuk ke ponor-ponor tadi," kata Edy saat ditemui di kantor BPBD Gunungkidul, seperti dikutip dari kompas, Rabu (8/1). *

Komentar