Atlet Bangli Pertanyakan Pencairan Bonus Porprov
Atlet Bangli peraih medali pada Porprov Bali 2019 mempertanyakan kepastian pencairan bonus.
BANGLI, NusaBali
Pasalnya, kepastian bonus tersebut hingga kini belum ada kejelasan. Bahkan besaran bonus yang akan diterima pun tak jelas. “Sejauh ini belum ada penjelasan dari KONI Bangli. Jangankan informasi soal waktu pencairan maupun besaran bonus yang akan diterima kami juga tidak tahu,” ungkap atlet peraih medali emas, yang enggan disebutkan namanya pada Rabu (8/1).
Menurut atlet asal Kintamani itu, bonus atlet peraih medali di beberapa daerah sudah cair. Dia juga meminta agar KONI Bangli memberikan informasi yang jelas terkait pencairan bunus.
“Seperti sekarang kan ngambang alias tidak ada kepastian. Berapa sebetulkan kami mendapat bonus dan kapan pencarianya,” ujarnya.
Sementara Sekretaris KONI Bangli, I Nengah Budiarsa saat dikonfirmasi terkait bonus atlet peraih medali dalam Porprov mengakui, bonus memang belum cair dan bonus baru dianggarkan pada 2020, yakni daam APBD Induk 2020.
Sedangkan besaran bonusnya, kata Nengah Budiarsa, KONI sempat mengajukan empat opsi kepada bapak bupati yakni opsi pertama untuk peraih medali emas Rp 80 juta, perak, 50 juta dan perunggu 30 juta. Sedangkan opsi kedua , yakni emas Rp 50 juta, perak 30 juta dan perunggu Rp 15 juta. Opsi ketiga emas Rp 50 juta, perak Rp 25 juta dan perunggu Rp 15 juta.
“Karena melihat kondisi keuangan daerah maka direncanakan untuk emas Rp 45 juta, Perak 15 juta dan Perunggu Rp7,5 juta,” kata Budiarsa..
Lebih lanjut, Nengah Budiarsa menyampaikan pada tahun 2020 ini, KONI mendapat anggran Rp 3 miliar. Peruntukan dari anggaran tersebut yakni Rp 2,2 miliar untuk bonus atlet, dan sisanya Rp 800 juta untuk oprasional yang meliputi Rp 400 juta penunjang sarana prasarana pengcab, untuk gaji pegawai Rp 184 juta dan sisanya untuk ATK.
Terkait anggaran yang diberikan kepada KONI, kata Budiarsa, pihaknya berharap ada penambahan anggaran pada APBD Perubahan. Pada Porprov Bali 2019 kontingen Bangli meraih 9 emas, 17 perunggu, 47 perak. *esa
Menurut atlet asal Kintamani itu, bonus atlet peraih medali di beberapa daerah sudah cair. Dia juga meminta agar KONI Bangli memberikan informasi yang jelas terkait pencairan bunus.
“Seperti sekarang kan ngambang alias tidak ada kepastian. Berapa sebetulkan kami mendapat bonus dan kapan pencarianya,” ujarnya.
Sementara Sekretaris KONI Bangli, I Nengah Budiarsa saat dikonfirmasi terkait bonus atlet peraih medali dalam Porprov mengakui, bonus memang belum cair dan bonus baru dianggarkan pada 2020, yakni daam APBD Induk 2020.
Sedangkan besaran bonusnya, kata Nengah Budiarsa, KONI sempat mengajukan empat opsi kepada bapak bupati yakni opsi pertama untuk peraih medali emas Rp 80 juta, perak, 50 juta dan perunggu 30 juta. Sedangkan opsi kedua , yakni emas Rp 50 juta, perak 30 juta dan perunggu Rp 15 juta. Opsi ketiga emas Rp 50 juta, perak Rp 25 juta dan perunggu Rp 15 juta.
“Karena melihat kondisi keuangan daerah maka direncanakan untuk emas Rp 45 juta, Perak 15 juta dan Perunggu Rp7,5 juta,” kata Budiarsa..
Lebih lanjut, Nengah Budiarsa menyampaikan pada tahun 2020 ini, KONI mendapat anggran Rp 3 miliar. Peruntukan dari anggaran tersebut yakni Rp 2,2 miliar untuk bonus atlet, dan sisanya Rp 800 juta untuk oprasional yang meliputi Rp 400 juta penunjang sarana prasarana pengcab, untuk gaji pegawai Rp 184 juta dan sisanya untuk ATK.
Terkait anggaran yang diberikan kepada KONI, kata Budiarsa, pihaknya berharap ada penambahan anggaran pada APBD Perubahan. Pada Porprov Bali 2019 kontingen Bangli meraih 9 emas, 17 perunggu, 47 perak. *esa
Komentar