nusabali

KONI Larang 'Atlet Mandiri'

Soal Pengprov Ngotot ke PON Papua 2020

  • www.nusabali.com-koni-larang-atlet-mandiri

Jelas kami tidak perkenankan atlet berangkat secara mandiri, baik didanai Pengprov cabor bersangkutan atau diri sendiri. Sikap KONI Bali tegas cabor yang berangkat sendiri tidak kami berikan ijin.

DENPASAR, NusaBali

KONI Bali melarang Pengprov memberangkatkan atlet secara mandiri ke PON Papua XX/2020. Sikap KONI itu ditujukan kepada atlet yang mengantongi tiket PON, namun tidak diberangkatkan secara resmi oleh KONI Bali karena dinilai tidak potensial meraih medali. Jadi atlet yang berangkat tetap anggota kontingen Bali yang secara resmi dibiayai KONI Bali dari dana hibah Pemprov Bali.

"Jelas kami tidak perkenankan atlet berangkat secara mandiri, baik didanai Pengprov cabor bersangkutan atau diri sendiri. Sikap KONI Bali tegas cabor yang berangkat sendiri tidak kami berikan ijin," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi di Denpasar, Minggu (5/1).

Menurut Suwandi, Pekan Olahraga Nasional (PON) arahnya jelas merupakan ajang pemerintah.  KONI Bali hanya sebagai pelaksana pembantu di bidang olahraga.

"Kami akui memang banyak ada seperti itu. Jika KONI Bali tidak mengirim bagi atlet lolos PON, akan dikirim dengan dana secara mandiri. Yang jelas mereka dapat ijin bahwa mereka resmi sebagai kontingen Bali. Bagi kami, itu tidak boleh," tegas Suwandi.

Menngapa? Menurut Suwandi, karena kalah juga akan ramai, apalagi menang, jelas pasti ramai lagi. Untuk itu KONI Bali akan mengantisipasi segala bentuk efek sampingnya dan tidak ada bully nantinya.

Makanya KONI Bali mengambil langkah tegas, bagi atlet yang tidak diberangkatkan ke PON Papua, tidak ada istilah berangkat secara mandiri. "Itu tidak akan kami berikan ijin," tegas Suwandi.

Sikap tegas diambil KONI Bali ini dalam upaya mengirimkan atlet yang potensial meraih medali saja. Karena di PON Papua tidak ada lagi sebagai ajang pembinaan atau menambah mental bertanding. Namun resmi ajang prestasi meraih medali.

“Kalau untuk menambah jam terbang dan pengalaman bertanding, jelas ada arahnya di event lainnya, seperti Kejurnas dan pembinaan Cabor,”kata Suwandi.

Sebelumnya ada sejumlah cabor berkeinginan memberangkatkan atletnya secara mandiri dan ngotot atlet yang lolos PON semuanya dikirim ke PON Papua. Dua cabor yang getol ingin memberangkatkan semua atlet yang mengantongi tiket PON adalah tinju dan tarung derajat. Sikap ngotot dilakukan karena tiket PON didapat dengan perjuangan susah payah dan kerja keras atlet.

Menyikapi hal ini, Suwandi menegaskan, semuanya memang harus jujur melihat peluang. Apakah benar-benar mampu mewujudkan medali atau tidak di PON Papua. Sebab, anggaran ke PON Papua cukup banyak untuk estimasi satu orang atlet saja. *dek

Komentar