nusabali

Sebagian Pengungsi Mulai Terserang ISPA

  • www.nusabali.com-sebagian-pengungsi-mulai-terserang-ispa

Jumlah pengungsi banjir Jakarta mencapai 62 ribu warga

JAKARTA, NusaBali

Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan‎ jumlah pengungsi akibat banjir di beberapa wilayah Jakarta mencapai 62 ribu jiwa. Di antara jumlah pengungsi tersebut sebagian mulai terserang penyakit, khususnya di wilayah Jakarta Timur.

"Untuk pengungsi dari Jakarta tadi sudah naik menjadi 62.443 ribu jiwa," kata Agus kepada wartawan saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta, seperti dilansir cnnindonesia, Kamis (2/1).

"Sementara yang di Bekasi belum ada laporannya tapi kemungkinan jumlahnya sama besar karena kan di Bekasi jauh lebih besar," tambah dia.

Agus menerangkan bahwa pengungsi terdampak banjir itu tersebar di beberapa 302 titik pengungsian. Hingga kini BNPB masih melakukan pendataan secara berkala. Agus pun mengakui bahwa hingga kini pihaknya masih terkendala dalam melakukan evakuasi terhadap korban. Beberapa kendala seperti arus yang deras kemudian kurangnya perahu karet untuk‎ menolong masyarakat terdampak banjir di Jakarta.

"Daerah yang tinggi sulit seperti di Kemang, dan itu arusnya deras karena tanggulnya jebol," katanya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Timur, Indra Setiawan, mengatakan para pengungsi korban banjir Cipinang Melayu yang berada di lokasi pengungsian Universitas Borobudur terserang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

Indra menyatakan petugas akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu korban yang berisiko tinggi. "Kasus terbanyak ISPA, lalu Dermatitis kulit, dan lambung. Mulai pagi ini kami akan screening terhadap 926 jiwa," kata Indra, Kamis (2/1).

Ia mengatakan berdasarkan data posko kesehatan terdapat 265 kepala keluarga korban banjir Cipinang Melayu yang mengungsi di Universitas Borobudur. "Total pengungsi laki-laki 467 jiwa, dan perempuannya 259 jiwa," lanjut dia seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, Indra menambahkan, ada sebanyak 51 lansia, 114 balita, dan delapan ibu hamil yang ditampung di lokasi posko banjir. "Mana yang berisiko tinggi akan kami petakan. Kalau memang ada penyakit berisiko tinggi jadi kami tidak sulit memantaunya," kata dia.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belum mau memikirkan antisipasi maupun pencegahan banjir di masa depan. Saat ini pihaknya hanya ingin fokus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir sejak Rabu (2/1).

"Jadi kami saat ini konsentrasi pada evakuasi penyelamatan warga. Dan ini yang kami pastikan berjalan dengan baik," kata Anies.

Bagi Anies keselamatan warga menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta. Hal itu dilakukan seiring pemantauan terhadap debit banjir.

Dalam kesempatan itu, Anies juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Kata dia, jika memang ada warga yang ingin memberi bantuan maka bisa langsung mendatangi pos-pos yang telah dipersiapkam oleh Pemprov DKI.

"Silakan lihat di Facebook, Instagram, kemudian website dari Pemprov DKI. Di situ ada alamat-alamat posko kami. Di seluruh wilayah yang ada banjirnya itu ada posko Pemprov DKI," kata Anies.

Banjir pada sejumlah tempat di Jakarta membuat Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Jakarta berinisiatif menggalang bantuan untuk disalurkan kepada umat Hindu di wilayah ibukota yang terkena banjir. Menurut Ketua SDHD Jakarta Made Sudarta, penggalangan bantuan mereka infokan melalui jejaring sosial.

"Saat ini, kami masih berkordinasi mengenai penggalangan bantuan tersebut melalui beraneka macam grup WA," ujar Made Sudarta kepada NusaBali, Kamis (2/1).

Menurut Made Sudarta, sampai saat ini belum terdata berapa umat Hindu yang terkena banjir. Apalagi, umat Hindu yang terkena banjir telah mendapat bantuan dari sesama umat lainnya. "Umat Hindu yang tidak terlalu parah terkena banjir sudah ditangani oleh orang-orang terdekatnya. Untuk itu, kami belum mendapat data berapa orang umat Hindu yang terkena banjir," papar Sudarta. *k22

Komentar