nusabali

Bupati Artha Resmikan Terminal Baru Senilai Rp 15 Miliar

  • www.nusabali.com-bupati-artha-resmikan-terminal-baru-senilai-rp-15-miliar

Bupati Jembrana I Putu Artha meresmikan Terminal Negara di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Selasa (31/12).

NEGARA, NusaBali

Bangunan terminal dengan konsep milenial minimalis perpaduan arsitektur Bali ini dibangun secara bertahap menggunakan dana APBD Jembrana mulai 2017 dengan total anggaran Rp 15 miliar lebih.

Peresmian Terminal Negara yang ditandai penandatangan prasasti oleh Bupati Artha disaksikan Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok, dan perwakilan Forkopimda Jembrana. Hadir pula kepala Dinas Perhubungan se-Bali, para kepala OPD Pemkab Jembrana, pengurus Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan sejumlah sopir angkutan kota (angkot) maupun angkutan pedesaan (angdes).

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, menyampaikan terminal ini dibangun dengan konsep milenial minimalis, tanpa melupakan unsur arsitektur Bali. “Desain terminal ini 5 sampai 10 tahun ke depan, masih akan cocok dengan zamannya,” ujarnya.

Selain bangunan yang kekinian, kata Maharimbawa, terminal ini juga dilengkapi berbagai fasilitas. Selain ruang tunggu juga tersedia coffee shop di lantai dua yang dilengkapi railing sehingga bisa melihat ke lantai bawah, ruang laktasi (ruang menyusui), layanan informasi, dan wifi gratis. “Tidak hanya nyaman untuk penumpang yang akan naik angkutan umum. Tempat ini, juga bisa digunakan untuk tempat istirahat bagi pengendara mobil dan motor yang akan ke Jawa,” ungkapnya.

Di belakangan terminal anyar ini tersedia areal terminal kargo yang bisa menampung 54 unit truk besar. Rencananya di 2020 ini di sisi timur juga akan dibangun los untuk pedagang.

Wabup Kembang menambahkan, dalam perencanaan fasilitas publik, pemerintah tidak hanya dituntut membangun fasilitas yang baik, namun perlu diimbangi sentuhan kekinian agar nyaman dikunjungi. Termasuk soal desain arsitektur maupun fasilitas di dalamnya.

Sementara Bupati Artha mengatakan, pembangunan terminal baru ini dikarenakan terminal lama sudah tidak representatif. Kemudian mempertimbangkan perkembangan kota dalam 5 hingga 10 tahun ke depan yang semakin meluas, sehingga membutuhkan lokasi terminal yang lebih baik. “Pembangunan terminal ini sudah melalui berbagai kajian dan pertimbangan sekitar lima tahun. Dan dari kajian tersebut, terpilihlah tempat terminal sekarang ini, yang lokasinya menurut kami yang terbaik dan sangat sesuai dengan perkembangan Kota Negara di masa yang akan datang,” ujarnya.

Setelah persemian ini, Bupati Artha meminta Dinas Perhubungan memaksimalkan fungsi terminal. Bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP), wajib masuk ke dalam Terminal Negara. Khusus AKAP, juga harus menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal. Pasalnya, jika turun di jalan umum, ditakutkan akan menimbulkan kemacetan, karena ukuran bus AKAP sangat besar. “Selain itu, dengan turun di terminal, akan menggairahkan angkutan kota atau angkutan pedesaan, dokar atau ojek. Mereka juga akan kebagian rezeki dari terminal ini,” tuturnya. *ode

Komentar