nusabali

3 Orang Masuk RS karena Kembang Api

  • www.nusabali.com-3-orang-masuk-rs-karena-kembang-api

Tiga korban karena kembang api hanya luka lecet. Sementara BRSUD Tabanan juga menerima pasien korban pengeroyokan hingga tewas.

TABANAN, NusaBali
Sebanyak tiga orang warga Tabanan harus dilarikan ke BRSUD Tabanan pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12), karena terkena percikan kembang api saat pesta tahunan itu. Beruntung tidak sampai mengakibatkan luka serius dan korban jiwa.

Tiga warga yang terkena kembang api tersebut adalah WS, 28, warga Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Tabanan. WS terkena kembang api di bagian jari tangan kanan hingga luka lecet. Lalu KP, 12, yang beralamat di Jalan Kamboja, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. KP harus dilarikan ke BRSUD Tabanan karena terkena kembang api di bagian jari tangan kiri. Beruntung dia hanya mengalami luka lecet.

Dan terakhir adalah KLN warga Banjar Dinas Babakan, Desa/Kecamatan Selemadeg. KLN yang berusia 5 tahun ini luka di telinga kiri akibat kena kembang api. Untung saja luka yang dialami bocah ini tidak parah.

Sedangkan pasien korban pengeroyokan yang dibawa ke rumah sakit berinisial MNZ, 23, asal Balung Kulon, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. MNZ merupakan pasien pengeroyokan yang terjadi di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. MNZ adalah pasien yang dirujuk dari salah satu klinik di Canggu. Saat dibawa ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 01.59 Wita, dia sudah dalam kondisi penurunan kesadaran.

Pasien tersebut mengalami luka bengkak pada pipi dan memar pada kelopak mata kiri. Setelah mendapat tindakan medis pukul 06.15 Wita dinyatakan meninggal dan jenazahnya telah dibawa ke kampungnya di Jember.

Dokter jaga BRSUD Tabanan dr Ari mengatakan bahwa keempat pasien dibawa pada Selasa (31/12) malam. Untuk pasien yang terkena ledakan kembang api seluruhnya luka ringan dan tidak sampai ada yang dirawat inap. “Lukanya ringan, luka lecet, tidak ada yang dirawat inap,” tegasnya.

Sementara untuk pasien pengeroyokan diterima pada Rabu (1/1) dini hari dalam kondisi sudah mengalami penurunan kesadaran. Setelah mendapat tindakan pukul 06.15 dinyatakan meninggal. “Lukanya itu bengkak pada pipi kiri, dan memar pada kelopak mata kiri. Hanya itu yang bisa saya jelaskan, karena saya tidak jaga malam, tidak berhak memberikan detail,” katanya.

Meskipun demikian diakui dr Ari bahwa jenazah pasien pengeroyokan asal Jember tersebut sudah dibawa pulang ke Jawa. “Tadi pagi (kemarin) sudah dibawa ke Jawa,” katanya.

Sementara itu Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan setiap tahun BRSUD Tabanan selalu menerima pasien akibat ledakan kembang api. Namun untuk tahun 2019 seluruhnya luka lecet dan tidak ada yang dirawat inap.

Ditambahkan selain pasien korban kembang api, pasien yang datang pada malam pergantian tahun juga datang dengan berbagai keluhan. Namun pihaknya sudah menangani dengan baik karena petugas di UGD sudah disiagakan 24 jam. *des

Komentar