nusabali

Terjadi 3 Kasus Penganiayaan, Semuanya Berujung Damai

Malam Tahun Baru di Gianyar

  • www.nusabali.com-terjadi-3-kasus-penganiayaan-semuanya-berujung-damai

Perayaan malam pergantian tahun di Kabupaten Gianyar diwarnai 3 kasus penganiayaan di 3 lokasi berbeda.

GIANYAR, NusaBali

Ketiganya dipicu kesalahpahaman para pemuda di bawah pengaruh minum-minuman keras (miras) saat pesta pergantian tahun. Para pelaku sempat digiring ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, sebelum akhirnya diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

Kasus pertama terjadi, Selasa (31/12) pukul 23.50 Wita, di jalan depan Balai Banjar Mantring, Desa Petak Kaja, Kecamatan Gianyar. Pengendara motor, Pande Putu Yusa Darmadi, 39, yang juga warga desa setempat dianiaya orang tak dikenal. Saat itu, korban Yusa Darmadi hendak melintas di depan balai banjar untuk menjemput anak dan istrinya.

Di depan balai banjar itu, banyak pemuda merayakan malam tahun baru. Saat melintas, korban tanpa alasan dipukul di bagian pelipis kanan dan ditendang di punggung. Korban pun telah berobat ke RS Sanjiwani Gianyar.

Selanjutnya pada, Rabu (1/1) pukul 01.30 Wita, keributan juga terjadi di depan toko Tri Jaya di Jalan Banjar Pegesangan, Desa Temesi, Gianyar. Keributan itu dipicu ada seorang pemuda yang berjoget di tengah jalan. Pemuda yang joget sempat ditegur supaya tidak joget dan menghalangi jalan. Namun mereka tidak diterima ditegur.

Lantaran terpengaruh alkohol, terjadi kesalahpahaman. Pemuda itu saling membawa teman. Beruntung, kasus langsung diredam kepolisian supaya tidak melebar. Kapolsek Kota Gianyar, Kompol Ketut Suastika membenarkan kejadian tersebut. Kedua pihak telah dimintai keterangannya. “Salah paham sedikit. Sudah selesai,” ujar Suastika singkat.

Di tempat terpisah, pada Rabu (1/1) pukul 02.00 Wita, sekelompok pemuda mengganggu rumah I Made Suartawan, 26, di Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati. Korban yang tidur mendadak mendengar ada lemparan batu ke atap rumah. Bahkan mendengar pintu gerbang rumahnya digedor.

Pemilik rumah, Suartawan keluar dan menanyakan siapa yang melempar batu ke rumahnya. Saat bertanya ke sekelompok pemuda, dia malah dilempari batu. Bahkan, salah satu pemuda menarik baju korban hingga robek. Istri korban langsung melapor ke kantor polisi.

Dengan sigap, polisi langsung menuju lokasi kejadian. Sebanyak lima pemuda diamankan. Mereka sempat dikeler ke Mapolsek Sukawati untuk dimintai keterangan. “Sudah diselesaikan,” ujar Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi. Mengenai nasib lima pemuda yang diamankan, sudah dibebaskan. “Ya, itu hanya salah paham,” ujarnya. *nvi

Komentar