nusabali

Shortcut ‘Tepi Danau’ Dirancang Satu Jalur

Gubernur Resmikan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6

  • www.nusabali.com-shortcut-tepi-danau-dirancang-satu-jalur

Pembangunan shortcut jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul menjadi solusi atasi ketimpangan pembangunan Bali Selatan-Bali Utara

SINGARAJA, NusaBali

Ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul resmi dibuka untuk umum, setelah diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Senin (30/12) siang. Shortcut Titik 3, Titik 5, dan Titik 6 dirancang dua jalur, sementara khusus untuk Shortcut Titik 4 yang berada di tepi Danau Beratan dirancang satu jalur.

Acara peresmian ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6, Senin kemarin, dipusatkan di atas Jembatan Shortcut Titik 5-6 wilayah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti kedua ruas jalan shortcut tersebut oleh Gubenur Wayan Koster.

Acara peresmian Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 tersebut dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPRD Buleleng I Gede Supriatna, Kedis PUPR Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi, dan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Ahmad Subki.

Sebelum persemian, lebih dulu dilakukan upacara ritual Mecaru Manca Kelud lan Pamelaspas Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6. Prosesi ritual ini juga dilaksanakan di atas Jembatan Shortcut Titik 5-6, dengan dipuput 3 sulinggih dan dibantu oleh 20 pamangku.

Shortcut Titik 3-4 sepanjang 1.095 meter atau 1,1 kilometer melintasi dua desa bertetangga di Kecamatan Baturiti, Tabanan, yakni Desa Batunya (sisi selatan) dan Desa Candikuning (sisi utara). Shortcut Titik 3-4 dimulai dari Patung Sapi tepatnya sebelah Indomaret Desa Batunya, lanjut Patung Polisi ke kanan menuju DTW Bedugul, kemudian menyusuri tepi Danau Beratan melewati hutan lindung, sampai berakhir di areal Hotel Asram Desa Candikuning.

Sedangkan Shortcut Titik 5-6 sepanjang 1.950 meter atau 1,95 kilometer plus jembatan dengan panjang 210 meter, melintasi dua desa bertetangga di Kecamatan Sukasada, Buleleng, yakni Desa Wanagiri dan Desa Pegayaman. Titik 5 Shortcut dimulai dari Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sementara Titik 6 Shortcut berakhir di Kilometer 59 perbatasan Desa Pegayaman-Desa Gitgit (Kecamatan Sukasada).

Dibukanya ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 ini diyakini dapat mengurai kemacetan arus lalulintas di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan saat libur nasional seperti Tahun Baru, 1 Januari 2020 besok. Skema jalur pun sudah dirancang. Untuk Titik 4---yang disebut Shortcut Tepi Danau---dirancang satu jalur, sementara Shortcut Titik 3 dan Titik 5-6 dirancang dua jalur.

Dalam skema rancangan mengurangi titik kemacetan di wilayah Bedugul, Desa Candikuning, ruas jalan Shortcut ‘Tepi Danau’ hanya digunakan satu jalur dari arah utara (Singaraja). Sementara dari arah selatan (Denpasar) tetap menggunakan jalan eksisting (jalan yang sudah ada sebelumnya, Red) untuk menuju Singaraja, dengan melewati Pasar Candikuning.

Nantinya, pengunjung Kebun Raya Bedugul, begitu keluar balik ke Denpasar, mereka diarahkan menuju ruas jalan Shortcut Titik 4 di tepi Danau Beratan, Desa Candikuning. Sebaliknya, ruas jalan Shortcut Titik 3 dan Sortcut Titik 5-6 difungsikan untuk dua jalur.

Kepala BBPJN Wilayah VIII, Ahmad Subki, mengatakan meski Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 sudah dirancang penggunaan dua jalur dan satu jalur, namun pengalihan arus lalulintas nanti tetap diserahkan pada Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan pihak kepolisian. Pasalnya, jalan eksisting masih tetap difungsikan sebagai mana mestinya.

“Buat sementara, ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 itu untuk kendaraan yang bebannya ringan dulu. Nanti setelah uji kelayakan, barulah ruas jalan shortcut difungsikan secara penuh untuk semua jeni kendaraan. Paling tidak, sekarang kepadatan di jalan eksisting sudah berkurang, karena kendaraan kecil telah bisa lewat di jalan shortcut,” terang Ahmad Subki.

Dia menambahkan, rencananya Shiortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 kembali akan ditutup sementara, 2 Januari 2020, untuk dilakukan uji kelayakan. Menurut Subki, uji kelayakan ini diperkirakan memakan waktu paling lama seminggu. “Setelah tanggal 2 Januari, shortcut ditutup sementara, mungkin 2-3 hari untuk uji kelayakan. Setelah itu, dibuka lagi. Paling lama seminggu penutupan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Koster mengungkapkan dirinya yang meminta agar ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 bisa digunakan sebelum Tahun Baru 2020, meskipun belum dilakukan uji kelayakan. Menurut Koster, upaya tersebut untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan Bedugul. Koster mengaku telah memita izin kepada Menteri PUPR dan Presiden Jokowi untuk peresmian ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6.

“Peresmian ini sudah mendapat izin langsung dari Pak Menteri PUPR dan juga sepengetahuan Pak Presiden. Tadinya, saya berkoordinasi dengan Pak Menteri PUPR, agar Pak Presiden bisa meresmikan langsung Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6. Tetapi, Pak Presiden menugaskan Gubernur Bali saja yang meresmikan,” terang Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menyebutkan, dibukanya ruas jalan Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 ini akan memberikan dampak penting bagi kelancaran arus lalulintas jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul. Pasalnya, Shortcut Titik 3-4 dirancang untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di wilayah Bedugul, Desa Candikuning. “Mudah-mudahan tidak macet lagi, kan sudah ada pengalihan arus di Shortcut Titik 3-4,” tandas Koster.

Menurut Koster, pembangunan shortcut merupakan program membangun Bali khususnya di bidang infrastruktur, yang terintegrasi baik darat, laut, maupun udara. Setelah beroperasinya Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6, tahap selanjutnya adalah membangun Shortcut Titik 1-2, Titik 7-8, dan Titik 9-10. “Saya bahkan sudah minta agar nambah bangun Shortcut Titik 11-12 di kawasan Bangkiang Sidem (Desa Am-bengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng). Ini sudah disetujui," katanya.

Koster menegaskan, dengan pembangunan 12 titik shortcut ini, nantinya dapat mengatasi ketimpangan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara. Koster pun berharap pembangunan infrastruktur lainnya seperti ‘Jalan Lingkar Pulau Bali’ bisa segera terwujud.

Koster meminta bantuan Kepala BBPJN Wilayah VII, Ahmad Subki, untuk segera membuatkan desainnya. “Saya minta Pak Kepala BBPJN tolong segera didesain Jalan Lingkar Pulau Bali, terusan dari Jalan Bypass Prof Dr Ida Bagus Mantra, sehingga seluruh Bali bisa terkoneksi antarkabupaten,” pinta mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini.

Sedangkan Kepala BBPJN Wilayah VIII, Ahmad Subki, menyampaikan latar belakang pembangunan shortcut ini karena terjadinya ketimpangan pembangunan pariwisata antara Bali Selatan dan Bali Utara, akibat terbatasnya akses dan lamanya waktu tempuh yang diperlukan wisatawan menuju objek-objek wisata di Bali Utara. Maka, shortcut ini sebagai solusinya.

Nantinya, yang sudah pasti, akan dibangun total 10 titik shortcut, yakni Shortcut Titik 1-2, Shortcut Titik 3-4, Shortcut Titik 5-6, Shortcut Titik 7-8, dan Shortcut Titik 9-10. “Dengan adanya 10 titik shortcut ini, diharapkan akan menghemat waktu tempuh dari Mengwitani menuju Singaraja menjadi 1 jam 28 menit dari semula 2 jam 36 menit,” papar Ahmad Subki.

Shortcut Titik 1-2 rencananya dibangun di wilayah Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, dan ditartkan rampung tahun 2021. Sedangkan Shortcut Titik 7-8 akan dibangun di wilayah Desa Pegayaman-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ditarget rampung 31 Desember 2020. Sebaliknya, Shortcut Titik 9-10 akan dibangun dari Desa Gitgit hingga Jembatan Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, ditarget rampung 31 Desember 2021. *k19,nar

Komentar