nusabali

Di Internal Golkar Muncul Wacana Paket Mandara

Hadapi PDIP di Pilkada Denpasar 2020

  • www.nusabali.com-di-internal-golkar-muncul-wacana-paket-mandara

Menjelang dibukanya pendaftaran calon untuk Pilkada Denpasar 2020, di internal Golkar muncul wacana pasangan kombinasi ‘non kader-kader’ bertajuk Paket Mandara sebagai Calon Walikota (Cawali)-Calon Wakil Walikota (Cawawali).

DENPASAR, NusaBali

Paket Mandara ini adalah AA Ngurah Manik Danendra-I Wayan Mariyana Wandira, yang disekaneriokan tarung head to head melawan I Gusti Ngurah Jaya Negara dan tandemnya dari PDIP.

AA Ngurah Manik Danendra adalah kandidat non kader dari Puri Tegal, Denpasar Barat. Tokoh puri yang kesehariannya berprofesi sebagai notaris ini diskenariokan menempati posisi Cawali Denpasar dalam Paket Mandara. Sedangkan Wayan Mariyana Wandira adalah politisi asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Ketua DPD II Golkar Denpasar dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Denpasar dua kali periode. Mariyana Mandara diproyeksikan tempati posisi Cawawali dalam Paket Mandara.

Seorang kader Golkar menyebutkan, Paket Mandara ini paling tepat diusung, jika bicara kombininasi dan kekuatan. “Manik Danendra paling pas ditandemkan dengan Mariyana Wandira. Manik Danendra sangat siap untuk posisi Calon Walikota Denpasar," ujar kader Beringin tersebut di sela-sela acara ‘Refleksi Akhir Tahun Golkar’ di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (30/12) siang.

Dia menyebutkan, dengan kekuatan 8 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar 2029-2024 atau kuasai 17,78 persen suara parlemen, Golkar sangat layak dan elegan mengusung calon di Pilkada Denpasar 2020. Golkar tinggal mencari tambahan sati parpol parlemen sebagai mitra koalisi, untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen guna mengusung paket calon. “Bila perlu, buat koalisi besar non PDIP untuk tarung head to head melawan PDIP," tegas kader Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.

Sementara, Ketua DPD II Golkar Denpasar Wayan Mariyana Wandira menanggapi dingin wacana Paket Mandara di mana dirinya ditempatkan sbagai Cawawali ke Pilkada 2020. Menurut Mariyana Wandira, Golkar adalah partai yang sangat terbuka. Disebutkan, Manik Danendra kini sedang berproses. Golkar baru akan membuka pendaftaran calon, Januari 2020.

“Kalau saya sendiri, jika memang hasil survei mendukung, keinginan rakyat sangat besar mendukung saya, dan partai memberikan kesempatan, ya saya selalu siap. Tetapi, ini prosesnya masih panjang dan lama," ujar Wandira yang juga hadir dalam acara Refleksi Akhir Tahun di DPD I Golkar Bali, Senin kemarin.

Menurut Wandira, Golkar belum terlambat melahirkan paket calon ke Pilkada Denpasar 2020. Ini masalah waktu saja. "Istilahnya, kalau buka pintu warung makan, walaupun bukanya pukul 12.00 Wita, dagangannya tetap juga habis pukul 18.00 Wita, kan bagus itu. Tenaga kita hemat, rezeki juga tetap lancar. Ketimbang tergesa-gesa mengeluarkan paket calon, tetapi hasilnya nggak maksimal, rugi kita," tandas Wandira.

Wandira menambahkan, sekarang rakyat dulu yang menakar dan menilai para tokoh yang berproses di Golkar untuk Pilkada Denpasar 2020. "Kasi kesempatan rakyat menilai. Soal paket calon yang muncul, apakah itu Mandara atau Mandra, itu urusan belakangan. Pendaftaran akan dijalankan dulu, kemudian survei dilaksanakan sebagai mekanisme partai dalam mengukur elektabilitas. Rakyat Denpasar saja belum menakar," katanya.

Saat ini, kata Wandira, Golkar sedang komunikasi dengan parpol lain dalam membentuk koalisi besar untuk Pilkada Denpasar 2020. "Di samping siapkan rencana pendaftaran calon Januari 2020 depan, kami juga tentu sedang menjalin komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi. Proses komunikasi itu dengan seluruh partai yang berpotenti kita ajak berkoalisi," tegas Wandira.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Denpasar 2020, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDIP mendominasi 22 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar hasi Pileg 2019 atau kuasai 48,89 persen suara parlemen.

Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Denpasar hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,78 persen suara parlemen, sehingga harus menggandeng parpol lainnya yang punya kursi di legislatif agar memenuhi syarat minimal 20,20 persen suara guna mengusung paket calin. Selanjutnya, Demokrat berada di peringkat ketiga dengan 4 kursi DPRD Denpasar (atau 8,89 persen suara parlemen), disusul Gerindra (4 kursi DPRD Denpasar/8,89 persen suara parlemen), NasDem (3 kursi DPRD Denpasar/6,67 persen suara parlemen), Hanura (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen), dan PSI (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen).

PDIP sendiri sudah pasti akan usung IGN Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilka-da 2020. IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali dan sekaligus Wakil Walikota Denpasar. Calon pendampingnya di posisi Cawali Denpasar diprediksi antara I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar sekaligus Ketua DPRD Denpasar) dan Kadek Arya Wibawa (Sekretaris DPC PDIP Denpasar). *nat

Komentar