nusabali

Siswa SMAN 1 Tabanan Jadi Duta Genre Indonesia 2019

  • www.nusabali.com-siswa-sman-1-tabanan-jadi-duta-genre-indonesia-2019

Setelah vakum tujuh tahun Bali kembali mengirim wakil di ajang Duta Genre 2019. Hasilnya, siswa SMAN 1 Tabanan, I Putu Arya Aditia Utama, terpilih sebagai Duta Genre Indonesia.

DENPASAR, NusaBali.com
Salah seorang putra Bali kembali mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Dialah I Putu Arya Aditia Utama. Pasca terpilihnya sebagai Duta Generasi Berencana (Genre) Bali pada Juni 2019 lalu, I Putu Arya Aditia Utama kini dinobatkan sebagai Duta Genre Indonesia 2019 dalam grand final yang berlangsung pada Kamis (19/12/2019) lalu di Hotel Ciputra Jakarta. 

Terpilihnya Arya sebagai Duta Genre Indonesia 2019 meninggalkan sejumlah kesan bagi pelajar SMA N 1 Tabanan ini. “Arya bersyukur diberikan amanah untuk mengemban tanggung jawab yang begitu besar yaitu sebagai Duta Genre Indonesia tahun 2019. Pengalaman saya di sana sangat berkesan, karena di sana itu kita berjuang bersama 34 provinsi. Kita bukan bersaing, sih. Di sana itu kita sama-sama berbagi untuk bagaimana memajukan remaja Indonesia. Mungkin karena kehendak Tuhan, Arya yang terpilih sebagai Duta Genre Indonesia,” kesan Arya Aditia.

Terpilihnya Duta Genre asal Bali ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa, pasalnya, perwakilan Bali sempat vakum dari panggung juara selama tujuh tahun yakni semenjak 2012. Tak hanya dinobatkan sebagai Duta Genre Indonesia 2019, Arya Aditia juga memborong sejumlah gelar lainnya, yakni Juara Kategori Implementing 28 Days Challenge Putra dan Juara Kategori Juara Sosial Media  Inspirator Putra.  Sementara itu, perwakilan Duta Genre Putri asal Bali, yakni Kadek Diah Pradnyaswari Dewi, berhasil menempati posisi juara 5 Duta Genre Indonesia 2019 dan turut meraih Juara Kategori Sosial Media Inspirator Putri.  

“Jadi kita sebelum karantina itu ada tantangan bagi para duta, 28 hari sebelumnya. Tujuan dari 28 Days Challenge itu untuk membentuk karakter dan idealisme remaja,” jelas remaja asal Banjar Curah, Kabupaten Tabanan ini. 

Sebagai langkah awal dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Genre Indonesia 2019, Arya berniat untuk kembali menjalankan tugasnya di provinsi sebelum melanjutkan program di tingkat nasional. Adapun sejumlah program ini berkaitan dengan masalah pernikahan dini dan seks pra-nikah. 

“Kita kembali ke provinsi, membawa apa-apa saja yang sudah didiskusikan di nasional. Kembali lagi di provinsi kita akan membahas tentang masalah yang ada di provinsi kita. Untuk sekarang, masalah yang harus Arya selesaikan di provinsi itu adalah tentang pernikahan dini dan seks pra-nikah dan satu lagi yaitu menghilangkan paradigma sing beling sing nganten,” papar remaja kelahiran 15 Mei 2002 ini. 

Nantinya, penanganan masalah-masalah ini akan dilakukan dalam bentuk pengadaan FGD (Focus Group Disscusion) melalui program Semeton Yowana Genre, yang memiliki program utama Revolusi Karakterisasi di sekolah-sekolah dan desa-desa. Dalam program yang akan melibatkan remaja-remaja Bali ini, diharapkan akan adanya argumentasi mengenai paradigma sing beling sing nganten ini. “Nantinya kami akan menemukan konklusi bahwasanya kita sebagai remaja Bali itu menolak yang namanya sing beling sing nganten,” tutupnya.*yl

Komentar