nusabali

Subrata-Kutha Parwata Daftar Satu Paket

Resmi Kembalikan Formulir Cabup-Cawabup di Golkar Bangli

  • www.nusabali.com-subrata-kutha-parwata-daftar-satu-paket

Dewa Nida menambahkan untuk rekomendasi lebih cepat lebih baik dan diperkirakan rekomendasi turun setelah tanggal 15 Januari 2020 mendatang.

BANGLI, NusaBali

Akhirnya adik Bupati Bangli Made Gianyar, yakni I Made Subrata dan Politisi Senior PDIP asal Tembuku, Bangli, Ngakan Made Kutha Parwata, resmi mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) di DPD II Golkar Bangli. Pendaftaran keduanya bertepatan dengan rahina Tumpek Landep yang jatuh pada, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu kemarin berlangsung di Sekretariat DPD II Golkar Bangli di Jalan Merdeka, Kelurahan Bebalang, Bangli, Sabtu (21/12). Kehadiran Made Subrata dan Ngakan Kutha diterima oleh tim penjaringan disaksikan pengurus DPD II Golkar Bangli dan fungsionaris Golkar Bali, Dewa Made Widiasa Nida.

Pantauan di lokasi, pendaftaran Made Subrata dan Ngakan Kutha Parwata yang berlangsung sekitar pukul 13.00 Wita dikawal oleh sejumlah tokoh masyarakat. Sementara itu, ketua tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar Bangli, I Nyoman Budiada, mengatakan kehadiran Made Subrata dan Ngakan Kutha Parwata tidak lain untuk mendaftarkan diri sebagai satu paket calon bupati dan wakil bupati Bangli.

Kemudian dari berkas pendaftaran yang disetorkan keduanya langsung diverifikasi kelengkapannya. “Dari persyaratan yang ada baik itu persyaratan umum maupun khusus dinyatakan sudah lengkap. Dengan demikian kami di tim penjaringan mengeluarkan berita acara penyerahan dokumen pendaftaran,” ungkap Budiada. Menurut Budiada terkait pendaftaran Made Subrata-Ngakan Kutha akan dilaporkan kepada DPD I Golkar Bali.

“Pendaftaran hari ini tetap kami laporkan dulu secara lisan, menyusul laporan serta penyerahan berkas ke DPD I,” ujarnya sembari mengatakan pendaftaran Made Subrata dan Ngakan Kutha disaksikan juga oleh pengurus DPD I Partai Golkar Bali.

Sementara itu Dewa Made Widiasa Nida, mengatakan terkait pelaksanaan Pilkada, Golkar Bali telah membentuk tim Pilkada Kabupaten/Kota. Untuk 2020 ada 6 kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada, salah satunya Bangli. Kemudian hari ini (Sabtu) sudah mendaftar paket Made Subrata dan Ngakan Kutha Parwata. Ditanya soal rekomendasi, kata Dewa Nida sesuai dengan arahan ketua umum DPP terpilih untuk memprioritaskan kader. “Made Subrata sudah menjadi kader Golkar dan sudah ber-KTA pula,” ujarnya.

Di sisi lain, Dewa Nida mengakui dari 6 kabupaten yang melaksanakan Pilkada, Bangli menjadi perhatian khusus. Disebutkan bahwa dalam pelaksanaan HUT Golkar di Bangli akan dihadiri Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Bahkan direncanakan akan dihadiri ketua umum. “Lagi dua hari Plt akan hadir dalam acara HUT dan itu artinya Bangli jadi perhatian khusus, termasuk juga kabupaten lainnya,” ujarnya.

Dewa Nida menambahkan untuk rekomendasi lebih cepat lebih baik dan diperkirakan rekomendasi turun setelah tanggal 15 Januari 2020 mendatang. Hal ini dikarenakan susunan kepengurusan DPP Partai Golkar belum terbentuk. “Setelah susunan kepengurusan terbentuk, baru bisa keluar rekomendasi. Tetapi kami sendiri sudah melaporkan 6 kabupaten yang akan melaksanakan pilkada,” imbuhnya.

Di sisi lain, Made Subrata, mengatakan sesuai dengan komitmen dirinya bersama Ngakan Kutha Parwata mendaftarkan diri selaku paket calon bupati dan wakil bupati. Pihaknya pun berharap mendapat rekomendasi untuk maju dalam Pilkada 2020 lewat kendaraan Golkar. “Untuk yang pertama kami bisa mendapatkan rekomendasi sehingga tujuan pokok kami bisa tercapai begitu juga harapan masyarakat,” sebutnya.

Lantas saat disinggung terkait Sekda Bangli, IB Gede Giri Putra dan mantan Perbekel Awan, Sang Nyoman Putra Erawan yang juga akan mendaftar di Partai Golkar, mengatakan semua orang berhak mencalonkan dan dicalonkan. Pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya proses yang berlangsung di partai.

Sedangkan Ngakan Kutha Parwata yang sudah mendaftar secara resmi di partai Golkar statusnya masih menjadi kader PDIP Bangli. Terkait langkah yang diambil, mantan ketua DPRD Bangli ini mengaku sudah tahu betul resiko yang akan terjadi. “Saya paham betul, di mana pun berorganisasi pada saat kita keluar dari tatanan regulasi itu sendiri sudah pasti ada sanksi. Pada hari ini saya sudah niatkan diri saya untuk masuk ke mekanisme pendaftaran Golkar, jadi untuk resiko yang terjadi sudah tidak jadi masalah lagi,” akunya.

Kutha Parwata mengaku jika dibutuhkan dan diminta untuk masuk di Partai Golkar, dirinya mengaku siap. “Jika ada peluang kenapa tidak. Bila saat itu terjadi dan belum ada sanksi dari PDIP, ya kita ajukan pengunduran,” sebutnya. *esa

Komentar