nusabali

Panjang Jalan 31,3 Km, Anggaran Rp 7,97 Triliun

Badung Gandeng Badan Usaha Bangun Jalan Lingkar Selatan

  • www.nusabali.com-panjang-jalan-313-km-anggaran-rp-797-triliun

Pemerintah Kabupaten Badung terus berjuang merealisasikan pembangunan jalan lingkar selatan.

MANGUPURA, NusaBali

Lantaran besarnya anggaran mega proyek dimaksud, Pemkab Badung membuka pintu investasi untuk membiayai pembangunannya. Pembangunan jalan lingkar selatan sepanjang 31,3 kilometer, meliputi kawasan Nusa Dua–Sawangan–Kutuh–Ungasan–Pecatu–Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, perkiraan sementara memerlukan anggaran Rp 7,97 triliun.

Dalam rangka meningkatkan kualitas kajian prastudi proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IB Surya Suamba, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Badung Agus Aryawan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung Ketut Gede Suyasa, pada Rabu (18/12) lalu secara secara khusus datang ke Jakarta.

Tujuannya menyampaikan pemaparan mengenai pembangunan jalan lingkar selatan dalam acara Market Sounding Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di hadapan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas serta Kantor Bersama KPBU.

“Kami ingin mendapatkan feedback dalam rangka meningkatkan kualitas kajian prastudi proyek KPBU Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IB Surya Suamba, saat dikonfirmasi, Jumat (20/12).

Menurut Surya Suamba, dalam acara Market Sounding Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Lingkar Selatan, banyak diberikan masukan mengenai skema KPBU oleh Kementerian PPN/Bappenas, penjelasan dukungan pemerintah terkait Project Development Facility dan Viability Gap Funding oleh Kementerian Keuangan, penjelasan tentang penjaminan proyek infrastruktur oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. “Dalam acara tersebut kami jelaskan rencana proyek jalan lingkar selatan, termasuk kami juga menjelaskan proyek pembangunan jaringan utilitas terpadu yang juga dengan konsep KPBU,” tuturnya.

“Kami juga mengundang investor untuk ikut tender Build Operation and Transfer (BOT) melalui mekanisme KPBU/Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha,” imbuh Surya Suamba.

Birokrat asal Tabanan, ini menuturkan, proyek jalan lingkar selatan akan memiliki panjang total 31,3 km. Jalan lingkar selatan meliputi kawasan Nusa Dua–Sawangan–Kutuh–Ungasan–Pecatu–Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. Terdapat dua buah terowongan dengan panjang 3,5 km dan 2,5 km, terdapat pula elevated segmen sepanjang 1,6 km. Proyek yang dirancang menelan dana Rp 7,97 triliun ini akan diawali dengan kajian awal prastudi kelayakan yang direncanakan selesai tahun 2019 ini. Dilanjutkan kajian akhir prastudi kelayakan mulai semester 1 tahun 2020, tahap transaksi mulai semester 2 tahun 2020, tahap konstruksi mulai semester 1 tahun 2021, dan tahap operasional mulai semester 1 tahun 2023 nanti.

“Penanggungjawab proyek adalah Bupati Badung dengan skema proyek KPBU. Kerja sama ini juga dalam bentuk pengembalian investasi dengan masa kerjasama 15 tahun,” papar Surya Suamba.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan bahwa Proyek Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Badung 2016–2021. Menurut Bupati Giri Prasta, Kabupaten Badung merupakan pintu gerbang pariwisata Pulau Dewata serta menjadi tujuan meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE) internasional, sehingga diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai dan berstandar internasional. “Jadi, pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung ini memiliki peranan yang sangat penting dan strategis,” tandasnya.

Begitu pun dengan proyek pembangunan jaringan utilitas terpadu, menurut Bupati Giri Prasta, juga dinilai sangat penting dan strategis. Tujuannya tentu saja untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan berbagai kegiatan dan event internasional yang diselenggarakan di Bali dan Kabupaten Badung khususnya.

Terkait proyek pembangunan jaringan utilitas terpadu, rencananya dibangun sepanjang 10 km mulai wilayah Seminyak, Legian, dan Kuta (Kecamatan Kuta). Di dalam jaringan utilitas terpadu yang ada di bawah tanah ini akan ditempatkan kabel listrik, kabel telekomunikasi, maupun kabel internet. Guna mengantisipasi air hujan di dalam lorong utilitas, dipasang pompa dan membuangnya ke drainase. Proyek ini sudah mulai dikerjakan di 2019, dengan pengerjaan mulai pukul 23.00 malam hingga pukul 05.00 pagi, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan lalu lintas. Proyek ini menelan dana Rp 1,055 triliun. *asa

Komentar