nusabali

Bali Dijadikan Role Model Pembangunan Budaya Daerah Lain

  • www.nusabali.com-bali-dijadikan-role-model-pembangunan-budaya-daerah-lain

Program pembangunan budaya di Bali dinilai sangat baik, bahkan Pesta Kesenian Bali dipuji sebagai pelopor festival budaya di Indonesia.

MANGUPURA, NusaBali.com
Rapat Koordinasi Nasional oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Dalam Negeri yang telah berlangsung sejak 18 Desember 2019 berakhir pada Jumat (20/12/2019). 

Rakornas yang diselenggarakan di Westin Resort Nusa Dua ini memberikan hasil dari sidang-sidang Pleno dengan agenda Sinkronisasi PPKD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kebijakan penganggaran kebudayaan di pusat dan daerah dan program-program prioritas pemajuan kebudayaan. Salah satunya, yakni mendorong terbitnya Perda implementasi tingkat daerah berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

“Ini sebenarnya semacam update, dari strategi kebudayaan yang dibuat Desember 2018. Kan dari implementasinya pasti ada tantangan baru, jadi ini melengkapi. Nanti setiap tahun kita akan highlight yang mana yang menjadi prioritas, kalau tadi kita lihat kan beratnya ada di regulasi, banyak regulasi daerah yang belum sinkron dengan pusat. Nah itu akan jadi fokus kita di 2020,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. 

Tak hanya menitikberatkan pada sinkronisasi regulasi, pengembangan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) di Indonesia juga menjadi fokus khusus Kemendikbud bersama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. “Ini ada fokus khusus kenapa Kementerian Desa kita aja ke sini, karena ada link antara itu. Karena sebetulnya kan ada dana desa, dan sebenarnya sudah ada cukup pengerahan alokasi suber daya di daerah 3T. Yang kurang itu program untuk pembangunan manusia dan kebudayaan,” lanjut Hilmar Farid.

Untuk Provinsi Bali sendiri, Hilmar Farid menyatakan bahwa penyelenggaraan program-program terkait kebudayaan telah berjalan dengan cukup baik dengan adanya dinas-dinas kebudayaan di masing-masing kabupaten/kota dan telah memiliki anggaran yang cukup besar, sehingga regulasi dan organisasi telah berjalan dengan cukup baik. “Bali ini juga memiliki Pesta Kesenian Bali yang lebih tua dari festival mana pun di Indonesia, jadi dari segi kegiatan juga tidak kurang. Mungkin justru sekarang tugas dari Bali adalah membantu daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan kebijakannya sehingga bisa belajar, jadi role model. Orang bisa datang ke sini untuk belajar dan juga tenaga yang ada di sini bisa kita bawa ke daerah-daerah,” pesannya.*yl

Komentar