nusabali

HUT Ke-6 DNetwork , Jembatani Disabilitas dengan Dunia Kerja

  • www.nusabali.com-hut-ke-6-dnetwork-jembatani-disabilitas-dengan-dunia-kerja

Disabilitas memiliki banyak kemampuan dan dunia kerja didorong memberdayakan di perusahaan-perusahaan yang ada.

DENPASAR, NusaBali.com
Memperingati hari jadinya yang keenam, DNetwork, sebuah platform online yang menghubungkan pencari kerja disabilitas dengan perusahaan, mengadakan dialog bersama para penyandang disabilitas pada Jumat (20/12/2019). Rangkaian dialog edukasi ini yang dilaksanakan di Annika Linden Centre, Kesiman Kertalangu, Tohpati ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan para penyandang disabilitas dalam bersaing di dunia kerja. 

“Biasanya edukasi ini kita adakan dua bulan sekali, dan biasanya kami yang memberi materi ke teman-teman disabilitas, tetapi karena ini akhir tahun, dan juga kebetulan merayakan ulang tahun DNetwork, kita ingin teman-teman disabilitas yang memberikan kita masukan atau pendapat atau berbagi harapan untuk DNetwork ke depannya. Karena kebetulan 2020 nanti kita ingin meningkatkan lagi layanan kami untuk teman-teman disabilitas,” ujar Project Manager DNetwork Hani Fauzia Ramadhani. 

Acara dialog ini diikuti sebanyak 20 peserta dari berbagai latar belakang dan disabilitas, meliputi disabilitas tuna netra, tuna rungu, dan disabilitas secara fisik. Kebanyakan peserta yang mengikuti acara ini merupakan calon pencari kerja yang masih duduk di bangku kuliah, atau pun disabilitas yang telah memiliki pengalaman dalam dunia kerja. 


Dari diskusi dialog yang berlangsung selama dua sesi, para peserta mendapatkan kesimpulan bahwa mempelajari bahasa asing, utamanya bahasa Inggris menjadi kebutuhan yang juga dialami oleh pencari kerja disabilitas. “Tidak bisa dipungkiri kalau di Bali ini, pulau yang sangat berfokus pada hospitality dan tourism, bahasa Inggris menjadi sangat krusial. Dan ternyata teman-teman juga menyadari itu dan sudah banyak kendala yang dialami karena teman-teman tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup,” lanjut Hani Fauzia.

Pembelajaran bahasa Inggris inilah yang menjadi harapan para peserta untuk DNetwork sebagai platform yang menjembatani penyandang disabilitas dengan dunia kerja, melanjutkan program-program yang sudah ada sebelumnya seperti membantu persiapan kerja seperti pelatihan membuat CV, pelatihan interview kerja, dan termasuk juga pelatihan skill atau keterampilan seperti kursus memotong rambut. Program-program ini terbukti membantu para disabilitas pencari kerja untuk menemukan skill yang sesuai. 

“Ini sangat membantu karena kita langsung diarahkan ke pekerjaan yang sesuai dengan disabilitas kita, misalkan, tuna netra ke mana, ke IT misalnya. Jadi kita punya arahan langsung, jadi kita tidak datang langsung ke tempatnya. Kalau kita datang langsung cenderung akan ditolak, itu sudah pasti,” ungkap I Gusti Ngurah Putu Arisandi, penyandang tuna netra yang menjadi peserta dalam dialog edukasi ini. 

Ke depannya, diharapkan acara ini dapat membuat para penyandang disabilitas untuk berbaur dengan masyarakat sehingga para peserta dapat saling berbagi ilmu dan membuka mata masyarakat mengenai bagaimana dunia disabilitas yang sebenarnya, di mana masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata mengenai kemampuan para penyandang disabilitas. “Padahal selama ini banyak skill yang mereka tidak tahu. Dengan cara seperti inilah mereka jadi tahu. Apalagi dengan adanya media, mungkin bisa diangkat ke publik bahwa disabilitas itu memiliki banyak sekali kemampuan, tidak kalah dengan orang pada umumnya,” harap Ngurah Arisandi.*yl

Komentar