nusabali

Pemkab Gelar Resik Sampah Plastik

  • www.nusabali.com-pemkab-gelar-resik-sampah-plastik

Pemkab Klungkung kembali melaksanakan Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik, dibuka Wakil Bupati Klungkung Made Kasta di Lapangan Bina Karya, Desa Kamasan, Klungkung, Jumat (20/12) pagi.

SEMARAPURA, NusaBali

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Kirana mengatakan aksi perburuan sampah plastik kali ini menyasar pasar Desa Kamasan, Pasar Swecapura Gelgel, sekitar Lapangan Bina Karya Kamasan dan sekitar GOR Swecapura. Perburuan sampah plastik juga dilaksanakan serentak di Kabupaten Klungkung. Sampah plastik yang dikumpulkan 147 kg, selanjutnya dikirim ke TPA setempat.

Dalam sambutan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dibacakan Wabup Made Kasta mengatakan, Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik ini sangat efektif untuk membersihkan lingkungan dari sampah plastic. Gerakan ini sebagai media untuk sosialisasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai (PSP) kepada pedagang dan konsumen pasar. PSP dimaksud yakni kantong plastik, polysterina (styrofoam), dan sedotan plastik, sebagaimana amanat Pergub Provinsi Bali Nomor 97 tahun 2018. “Kami menyampaikan kepada para pedagang di pasar, maupun di warung-warung di pinggir jalan agar tidak lagi menyediakan plastik sekali pakai. Begitu juga kepada para pembeli/konsumen agar tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai, dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan dapat dipergunakan berkali-kali,”ujar Wabup Kasta.

Terkait pengurangan sampah di sumber, pemerintah kabupaten klungkung juga sudah mengupayakan melalui inovasi “Bang Daus” (lubang daur ulang sampah) yang mengolah sampah organik di sumber penghasil sampah menjadi kompos.

Sementara itu, 70 Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Kabupaten Gianyar membersihkan sampah plastik di  kawasan wisata Ceking, Desa/Kecamatan  Tegallalang, Jumat (20/12). Salah seorang PBB I Wayan Suparsa menjelaskan bersih-bersih di Ceking tersebut guna memerangi plastik. Terlebih merupakan salah satu tempat wisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan, sehingga harus benar-benar dijaga kebersihannya. “Awalnya karena masing-masing kecamatan mendapatkan jadwal untuk bersih-bersih sampah plastik, jadi kami dapatnya di minggu ketiga yang dilakukan oleh penyuluh  dan perangkat desa Tegallalang,” jelasnya.

Kegiatan itu berlangsung dua jam lebih dan mampu mengumpulkan 10 karung sampah plastic, terutama botol minuman. “Sampah plastic ini bersumber dari selokan-selokan sepanjang objek wisata Ceking.  Selanjutkan kami kumpulkan dan diangkut oleh truk sampah desa,” bebernya.

Pria asli Banjar Penusuan, Desa Tegallalang itu menambahkan kegiatan bersih-bersih sampah plastik akan berkelanjutan dilakukan. Tujuannya untuk menyadarkan masyarakat agar mengurangi penggunaan pembungkus plastik. Sehingga sampah plastik yang ada kedepannya tidak sebanyak saat ini.

PJ Perbekel Desa Tegallalang Dewa Gede Agung Purnawan mengaku sementara ini ada kendala pengangkutan sampah, sehingga pengangkutan sampah di desa termasuk di Ceking hanya dua kali dalam seminggu. “Karena kekurangan truk, jadi seminggu ada dua kali pengangkutan belum bisa setiap hari,” ujarnya.

Lantaran diangkut seminggu dua kali membuat  tumpukan sampah tidak bisa dihindari.  Ketika hujan turun akan membuat sampah tersebut hanyut ke selokan dibawa air hujan. “Untuk restoran nanti kami atur biar bisa setiap hari diangkut, tentu harus ada truk lagi satu khusus mengangkut sampah dari  pengusaha yang ada,” jelasnya. *wan,nvi

Komentar