nusabali

Museum Bali Bakal Digitalisasi Koleksi yang Ada

  • www.nusabali.com-museum-bali-bakal-digitalisasi-koleksi-yang-ada

Museum Bali berencana akan mengembangkan program digitalisasi koleksi yang ada di museum tersebut.

DENPASAR, NusaBali

Hingga saat ini, sudah ada 6 ribu koleksi dimutakhirkan. Bahkan ke depan, Museum Bali berencana koleksi yang ada bisa diakses melalui gawai pribadi. Hal ini terungkap di sela perayaan HUT ke-87 Museum Bali, Jumat (20/12).

Kasi Koleksi UPTD Museum Bali, Putu Sedana mengatakan, pengembangan ke arah online direncanakan tahun 2020. Saat ini, masih offline karena belum terdaftar di Kominfo. Langkah awal mereka akan menjalin komunikasi dulu dengan Kominfo sehingga sistem online bisa dibuka. “Program pemutakhiran data dengan sistem digitalisasi adalah berbasis web. Cuma saat ini kami belum bisa online, masih offline, sehingga jika ingin melihat hanya bisa datang langsung ke Museum Bali. Jika pengunjung datang, kami akan siapkan jenis-jenis koleksi yang diinginkan yang tinggal di-search lewat komputer, sehingga tidak perlu keliling museum,” ujarnya.

Dia menyebut, arah ke depan akan mengembangkan online ini bisa diakses melalui gawai masing-masing. Namun, dalam sistem online nanti tidak semua bisa diakses. Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa diakses langsung oleh masyarakat, sehingga mendorong untuk tetap berkunjung ke Museum Sampai saat ini, jumlah koleksi di Museum Bali sebanyak 14.542 koleksi. Namun yang terinventarisasi baru sebanyak 12 ribu-an. Sedangkan yang bisa dimutakhirkan baru setengahnya. “Dari koleksi yang terinventarisasi, yang baru kami bisa mutakhirkan sebanyak 6 ribu koleksi. Karena ini pekerjaannya besar untuk pemutakhirannya. Mudah-mudahan target pemutakhiran 12 ribu bisa terealisasi tahun 2020, sehingga baru di-online-kan setelah itu,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan, pemutakhiran berlanjut pada digitalisasi koleksi merupakan langkah penting untuk mengetahui seberapa besar kekayaan budaya Bali, yang dikelola sekaligus diamankan. “Dengan belasan ribu koleksi di Museum Bali menunjukkan mahakarya leluhur Bali dari berbagai sisi, baik sejarah pemikirannya, sejarah sistem pengetahuannya, sejarah sistem kepercayaannya, maupun sejarah teknologi tradisionalnya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai digitalisasi yang akan mempengaruhi jumlah kunjungan, menurut Kadis Kun Adnyana, dalam digitalisasi nanti tidak akan semua di-open resources. Berdasarkan data kunjungan hingga November 2019, Museum Bali telah dikunjungi sebanyak 12.453 pengunjung dari wisatawan mancanegara, 3.537 wisatawan domestik, 1.902 mahasiswa, dan 10.385 pelajar. “Digitalisasi ini tidak semua di-open resources. Hanya clue-cluenya saja, berupa identifikasi dasar yang ditampilkan. Ini justru akan membuat penasaran, sehingga masyarakat ingin berkunjung ke Museum Bali,” tandas Kadis Kun Adnyana. *ind

Komentar