nusabali

Milenial dan Teknologi Jadi Fokus Kemendikbud

  • www.nusabali.com-milenial-dan-teknologi-jadi-fokus-kemendikbud

Komunikasi menggunakan teknologi digital bisa lebih menjangkau kalangan muda sehingga pada akhirnya membentuk sebuah kebudayaan.

MANGUPURA, NusaBali.com
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan pada tanggal 18-20 Desember 2019 yang dibuka pada Rabu (18/12/2019) malam oleh Gubernur Bali I Wayan Koster.

Pembukaan yang berlangsung di Westin Resort Nusa Dua ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang, antara lain Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, perwakilan-perwakilan kementerian atau lembaga terkait, gubernur, walikota, bupati serta dinas-dinas kebudayaan tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah menyusun dan melengkapi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Pertemuan dengan jajaran kepala daerah yang akan berlangsung hingga Jumat (20/12/2019) ini bertujuan untuk mengintegrasikan alur perencanaan kebudayaan dari tingkat daerah hingga pusat, mempercepat upaya pemajuan kebudayaan di daerah, membentuk kesepahaman antara pemerintah pusat dan daerah mengenai arah pemajuan kebudayaan lima  tahun ke depan, menciptakan pembagian peran yang jelas dan adil antara pemerintah pusat dan daerah di bidang kebudayaan, serta memperkuat upaya pemajuan kebudayaan dari desa-pusat, sehingga diharapkan akan terwujud sinkronisasi perencanaan dan aksi pemajuan kebudayaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Fokusnya adalah kebudayaan. Kebudayaan kan kita tahu adalah urusan wajib di daerah provinsi, kabupaten, kota. Dan setiap tahun kita bikin pertemuan seperti ini untuk menyelaraskan program, karena kita tahu ada menteri baru, Mendikbud yaitu Pak Nadiem, punya beberapa arahan atau fokus yang khusus. Kita ingin mengkomunikasikan itu dengan teman-teman di daerah agar sinkron. Inisiatif-inisiatif yang kita lakukan mendapat sambutan, bergema di daerah dan sebaliknya, dari daerah kita juga dapat input untuk mengembangkan program lebih jauh,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.

Adapun dua fokus yang disebutkan menjadi perhatian khusus Kemendikbud yaitu keterlibatan kaum milenial dan penggunaan teknologi digital. “Kemarin waktu pelantikan itu beliau (Nadiem Makarim) menekankan tradisi ini harus ada regenerasi, jadi mengalihkan ke generasi selanjutnya. Dan ini bukan pekerjaan yang mudah, tantangannya banyak. Seperti yang kita tahu mungkin kaum muda ketertarikannya pada seni tradisi atau hal-hal yang sifatnya jauh di masa lampau itu kurang. Nah ini tentu tantangan buat kita yang bekerja di bidang kebudayaan strateginya apa. Komunikasi digital sangat menonjol dalam membentuk kebudayaan kita secara umum, dan kita menggunakan teknologi digital, menjangkau kalangan muda, kita berharap ini akan jauh lebih hidup,” lanjut Hilmar Farid.

Dalam rakor ini akan diisi dengan sidang-sidang Pleno dengan agenda Sinkronisasi PPKD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kebijakan penganggaran kebudayaan di pusat dan daerah, Program-program prioritas pemajuan kebudayaan. Sedangkan sidang Komisi akan mmemiliki agenda antara lain yaitu mengidentifikasi kendala aktual di lapangan mengidentifikasi solusi atas kendala, pembagian peran serta kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah serta kesepakatan rencana aksi yang akan dikerjakan secara bersama antara pemerintah pusat dan daerah.*yl

Komentar