PPNI Gelar Sosialisasi Cegah Kasus Bunuh Diri
Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sosialisasi di dua sekolah di Desa Songan Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (18/12).
BANGLI, NusaBali
Sosialisasi bertujuan menekan angka kasus bunuh diri dan bahaya narkotika. Para siswa diharapkan peka dan mampu mengenali ciri-ciri atau gelagat orang mengalami depresi.
Ketua pelaksana kegiatan, Gusti Langan Suta Jayandra mengatakan sekolah yang dikunjungi yakni SMP 4 Kintamani dan SMKN 2 Kintamani. Kegiatan ini dilaksanakan serangkian Hari Kesehatan Jiwa Nasional dan Internasional. “Ada beberapa kegiatan yang kami laksanakan, salah satunya memberikan penyuluhan terkait pencegahan bunuh diri. Narasumber dari internal perawat,” ungkapnya, Kamis (19/12). Materi yang diberikan kepada siswa yakni cara mengenal ciri-ciri atau gelagat orang mengalami depresi atau tidak normal seperti biasanya.
Penyuluhan juga menyinggung bahaya narkotika dan cara pencegahannya serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Desa Songan Kintamani dipilih jadi tempat sosialisasi karena pernah terjadi kasus bunuh diri. “Bahkan ditemukan anak salah seorang guru melakukan bunuh diri. Ada paradigma orangtua takut menegur anaknya karena takut anaknya akan berbuat nekat. Kami berharap dengan edukasi yang kami berikan, kasus bunuh diri bisa ditekan. Di lingkungan keluarga maupun masyarakat juga bisa lebih peka,” imbuhnya. *esa
Sosialisasi bertujuan menekan angka kasus bunuh diri dan bahaya narkotika. Para siswa diharapkan peka dan mampu mengenali ciri-ciri atau gelagat orang mengalami depresi.
Ketua pelaksana kegiatan, Gusti Langan Suta Jayandra mengatakan sekolah yang dikunjungi yakni SMP 4 Kintamani dan SMKN 2 Kintamani. Kegiatan ini dilaksanakan serangkian Hari Kesehatan Jiwa Nasional dan Internasional. “Ada beberapa kegiatan yang kami laksanakan, salah satunya memberikan penyuluhan terkait pencegahan bunuh diri. Narasumber dari internal perawat,” ungkapnya, Kamis (19/12). Materi yang diberikan kepada siswa yakni cara mengenal ciri-ciri atau gelagat orang mengalami depresi atau tidak normal seperti biasanya.
Penyuluhan juga menyinggung bahaya narkotika dan cara pencegahannya serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Desa Songan Kintamani dipilih jadi tempat sosialisasi karena pernah terjadi kasus bunuh diri. “Bahkan ditemukan anak salah seorang guru melakukan bunuh diri. Ada paradigma orangtua takut menegur anaknya karena takut anaknya akan berbuat nekat. Kami berharap dengan edukasi yang kami berikan, kasus bunuh diri bisa ditekan. Di lingkungan keluarga maupun masyarakat juga bisa lebih peka,” imbuhnya. *esa
Komentar