nusabali

Aplikasi Musea Bali, Mudahkan Milenial Belajar Sejarah

  • www.nusabali.com-aplikasi-musea-bali-mudahkan-milenial-belajar-sejarah

Konten sejarah Bali dalam sebuah aplikasi digital mempermudah akses sekaligus mempromosikan wisata heritage di Bali.

DENPASAR, NusaBali.com
Setelah memulai debutnya melalui game Virtual Reality Patih Kebo Iwa, kelompok Caritra Bestari Bali kembali mengembangkan konten bermuatan sejarah melalui sarana modern, yakni aplikasi Musea Bali yang siap untuk dirilis secara resmi pada 28 Desember 2019 mendatang. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh founder Caritra Bestari Bali, I Wayan Lovayana, bersama dengan I Wayan Darya Kartika yang memuat konten sejarah Bali dengan tujuan untuk mempermudah akses sekaligus mempromosikan wisata heritage di Bali. 

Di aplikasi ini, terdapat beberapa fitur, yakni fitur museum, yang berisi informasi mengenai museum-museum yang ada di Bali, seperti sejarah berdirinya, dan gambaran museum tersebut secara umum. Selain itu, fitur ini juga berfungsi sebagai e-ticketing, yaitu pemesanan tiket museum tersebut secara online. Tak hanya museum, informasi dan pemesanan tiket wisata desa sejarah pun bisa dilakukan dengan aplikasi ini melalui fitur Pokdarwis. 

Selain itu, berkaitan dengan produk Caritra Bestari Bali sebelumnya, yakni game VR, e-ticketing ini juga bisa digunakan untuk memesan tiket bermain VR. “Saat ini kami sudah bekerja sama dengan beberapa pokdarwis, desa, dan museum. Untuk desanya sudah ada Puri Anom, Desa Megati, Desa Nyambu, dan beberapa desa lain. Untuk saat ini kami masih mengembangkan yang di Kabupaten Tabanan dulu. Kemudian untuk museum, sudah ada Museum Subak, tapi yang sudah benar-benar kami garap yaitu Museum Samsara yang di Karangasem,” ujar founder Caritra Bestari Bali, I Wayan Lovayana.

Tak hanya memuat informasi wisata heritage, aplikasi Musea Bali juga memberi fungsi edukasi sejarah melalui fitur kuis yang juga terdapat dalam aplikasi ini. Pertanyaan-pertanyaan ini menguji pengetahuan sejarah pengguna yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda, mirip-mirip kuis Who Wants to be a Millionaire. “Dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan ini kami sudah bekerjasama juga dengan sekolah-sekolah dan dinas-dinas, semua kami minta data pembelajaran sejarahnya,” lanjut Lovayana. 

Nantinya, dari fitur kuis ini, pengguna akan dikenakan sistem reward atau hadiah. Pengguna akan diberi tiket gratis bermain game VR selama lima menit setelah berhasil menjawab 100 soal yang terdapat dalam fitur kuis ini. Namun jangan khawatir, proses menjawab 100 soal ini bisa dicicil kok, jadi tak harus diselesaikan dalam sekali duduk. Bentuk penghargaan ini merupakan cara Caritra Bestari untuk memotivasi pengguna mempelajari sejarah. “Selama ini di sekolah pasti kita selalu berpikir, untuk apa sih, belajar sejarah? Nah dengan pemberian tiket main VR ini, pengguna akan kembali mempelajari sejarah untuk mendapatkan reward tersebut,” jelas Lovayana.

I Wayan Lovayana juga mengungkapkan, saat mengunduh aplikasi ini, pengguna akan mendapatkan reward langsung berupa satu link khusus untuk mengakses salah satu produk lainnya dari Caritra Bestari, yakni stiker Augmented Reality berbentuk burung phoenix yang bisa dijadikan fitur dalam Instagram pengguna. Saat ini, pengembangan aplikasi ini masih dalam tahap revisi dibawah panduan dari Kemendikbud. Diharapkan, aplikasi ini akan benar-benar rampung pada 18 Desember 2019 mendatang, dan akan dirilis melalui grand launching pada 28 Desember 2019 dalam acara Denpasar Festival yang akan segera berlangsung di akhir tahun 2019 ini. Tak hanya itu, Caritra Bestari Bali juga telah menunjuk model Bulan Sutena sebagai Brand Ambassador aplikasi Musea Bali.*yl

Komentar