nusabali

Air Macet, Warga Datangi PDAM Baturiti

  • www.nusabali.com-air-macet-warga-datangi-pdam-baturiti

Pompa enam di Desa Perean Kangin yang memasok air ke Desa Cau Belayu, selama November – Desember sudah 4 kali tertimpa longsor.

TABANAN, NusaBali

Unit PDAM Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, mendapat keluhan dari warga Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan. Sebab seminggu lebih air di Desa Cau Belayu mati total. Air tak mengalir lantaran salah satu pompa tertimpa longsor.

Penjabat Perbekel Desa Cau Belayu I Made Wiryanata, membenarkan bahwa beberapa warganya terdiri dari Kelian Dinas Banjar Babakan, Kelian Dinas Banjar Padang Aling, Kelian Dinas Banjar Cau Belayu, dan beberapa tokoh sempat mendatangi kantor PDAM Unit Kecamatan Baturiti pada Jumat (13/12). Mereka menanyakan alasan macetnya air PDAM ke Desa Cau Belayu. Sebab sejak seminggu lebih air PDAM ke Desa Cau Belayu mati total.

“Yang datangi kantor itu beberapa kepala wilayah dan tokoh. Mereka menanyakan kejelasan dari macetnya air PDAM,” ujar Wiryanata, Selasa (17/12).

Dikatakannya, matinya air tersebut sesuai penjelasan PDAM karena ada kerusakan pipa. Di samping itu masih terdampak musim kemarau yang sebabkan debit air mata air menurun.

“Sebelum datangi kantor, PDAM juga sudah bersurat ke kantor desa kami terkait terganggunya aliran air ke Desa Cau Belayu,” imbuh Wiryanata. Pihaknya pun memaklumi kejadian tersebut karena kondisi alam. Dan saat ini pun masih menunggu perbaikan dari PDAM.

Sementara itu, Kepala Unit PDAM Kecamatan Baturiti Ida Bagus Marjaya menjelaskan terkait keluhan warga Cau Belayu, sebelum warga datang ke kantor, pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan bahwa ada gangguan aliran air.

Sebab pompa enam yang ada di Desa Perean Kangin yang memasok air ke Desa Cau Belayu tertimpa longsor. Bahkan semenjak November ke Desember sudah 4 kali tertimpa longsor. “Kami sudah bekerja untuk memperbaiki. Sekarang air sudah sampai di Banjar Basang Be, Desa Perean,” jelasnya.

Diterangkannya, jika pompa putus maka perlu waktu minimal 10 hari untuk air bisa mengalir normal. Namun hal ini juga terkait dengan medan yang dilalui untuk penyaluran air. “Kami sedang bekerja untuk memompa air, mudah-mudahan secepatnya bisa normal. Kami juga tidak bisa memprediksi kapan air bisa sampai ke Cau Belayu, karena ini berkaitan dengan alam,” kata Marjaya.

Dia menambahkan pelanggan di Desa Cau Belayu yang terdampak akibat rusaknya pompa mencapai 700 lebih. Pihaknya meminta pelanggan untuk sabar. Bahkan selama air mati sudah dibantu air melalui saluran yang lain. “Kami sedang berusaha di lapangan, air sudah mengalir sampai daerah Basang Be, tinggal menunggu sampai di Desa Cau Belayu,” tandasnya. *des

Komentar