nusabali

Putri Suastini Koster: Ada Degradasi Penggunaan Bahasa Bali

  • www.nusabali.com-putri-suastini-koster-ada-degradasi-penggunaan-bahasa-bali

Penggunaan bahasa Bali diharapkan dimulai dari tingkat keluarga.

DENPASAR, NusaBali.com
Mendekati akhir tahun 2019, Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali mengadakan acara tahunan yang berupa Evaluasi Akhir Tahun Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali Tahun 2019 pada Senin (16/12/2019). Dalam acara  yang dilangsungkan di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar ini, hadir Ketua TP PKK Putri Suastini Koster sebagai pembicara bersama dengan Koordinator Penyuluh Bahasa Bali I Nyoman Suka Ardiyasa dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Diskusi ini membahas tentang eksistensi Bahasa Bali yang kini mulai terdegradasi. 

Padahal, Bahasa Bali merupakan Bahasa Ibu bagi masyarakat Bali.  Namun, seiring dengan perubahan zaman, masyarakat seolah ‘malu’ menggunakan Bahasa Bali dan lebih memilih menggunakan bahasa asing. Selain itu, degradasi penggunaan bahasa Bali juga disebabkan oleh keluarga yang tidak menggunakan bahasa Bali dalam percakapan sehari-hari di keluarga. Maka dari itu, keluarga memegang peranan penting dalam penggunaan bahasa Bali pada anak. “Sesungguhnya simple, bahasa itu digunakan terus, oleh siapa? Ya kita. Mulainya dari mana, Ibu mengajak, yuk mulai dari keluarga kecil kita,” ujar Putri Suastini Koster.

Dalam acara yang diikuti 514 penyuluh bahasa Bali dari seluruh Kabupaten/Kota di Bali ini, Putri Suastini Koster juga mengungkapkan harapannya kepada para penyuluh bahasa Bali yang ada di desa-desa agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam melestarikan bahasa Bali. “Untuk karier, bahasa Inggris, bahasa Jepang silakan, tetapi kalau kita sampai tidak tahu bahasa Bali, luar biasa malunya,” lanjutnya. 

Melalui acara ini, diharapkan keberadaan penyuluh bahasa Bali selain sebagai mitra masyarakat dalam upaya pelestarian, juga berperan untuk menyampaikan program – program pemerintah untuk dapat diketahui masyarakat.  Maka dari itu, diharapkan di setiap desa terdapat penyuluh bahasa Bali. “Seyogyanya setiap desa, itu diisi. Kalaupun belum ini karena sudah tutup tahun maka julah 714 ini kita berdayakan dulu,” Koordinator Penyuluh Bahasa Bali I Nyoman Suka Ardiyasa menambahkan.*yl

Komentar