nusabali

Rintis Penataan Lingkungan Sekolah Sejak 2014

SMAN 1 Banjar Raih Sekolah Adiwiyata Mandiri 2019

  • www.nusabali.com-rintis-penataan-lingkungan-sekolah-sejak-2014

SMAN 1 Banjar baru saja menerima penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri 2019.

SINGARAJA, NusaBali
Penghargaan itu diterima Jumat (13/12) kemarin yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, MSc,  kepada Kepala SMAN 1 Banjar, Drs I Made Ngawi.

Menurut Kasek Drs I Made Ngawi, perjalanan SMAN 1 Banjar yang berlokasi di Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng sudah merintis penataan lingkungan sekolah dan wawasan warga sekolah peduli lingkungan sejak tahun 2014 silam. Awalnya SMAN 1 Banjar mengawali dengan ikut sebagai pesert lomba sekolah UKS di tahun 2014 dan di tahun 2015 menjadi juara sekolah UKS tingkat Kabupaten dan setahun kemudian juara sekolah UKS tingkat Provinsi Bali. “Kami mendapat pembinaan dari Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, karena sudah juara sekolah UKS, kami lanjutkan dan menetapkan diri untuk menjadi sekolah Adiwiyata Nasional. Itu terwujud di tahun 2017 lalu,” ujar Ngawi.

Tak berhenti sampai disana, cita-cita untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat serta prilaku dan sikap cinta lingkungan kepada seluruh warga sekolahnya mendorong SMAN 1 Banjar mengajukan diri menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional. Selain harus melengkapi dan mengisi aplikasi yang ditetapkan Kementerian, sekolah juga harus memiliki tiga sekolah binaan terdekat sebagai sekolah imbas adiwiyata. SMAN 1 Banjar kemudian memilih SDN 3 Busungbiu, Desa/Kecamatan Busungbiu, SMPN 2 Banjar di Desa Kayuputih dan SDN 4 Gobleg di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar. Sejak dua tahun terakhir dalam bimbingan SMAN 1 Banjar, tiga sekolah itu sedang bersiap menjadi sekolah Adiwiyata nasional.

Kasek Ngawi juga mengatakan sekolah yang mengajukan diri sebagai sekolah berwawasan Adiwiyata Mandiri Nasional 2019, lolos tanpa verifikasi. Kasek Ngawi langsung mendapat panggilan pekan lalu ke Jakarta untuk menerima langsung penghargaan dengan 101 sekolah se-Indonesia. Perjuangan yang dirintis lima tahun terakhir pun sudah menjadi komitment seluruh warga sekolah.

Terutama dalam program 3r (reuse, reduce, recycle). SMAN 1 Banjar kini telah mampu mengelola sampah secara mandiri. Sampah plastik yang dihasilkan tiap hari dikelola masing-masing kelas. Sampah yang bisa dijual dikerjasamakan kepada bank sampah Desa Banyuatis. Sedangkan sampah organic diolah menjadi kompos padat dan cair, pengolahan sampah menjadi ecobrik hingga pembuatan resapan air dengan lubang biopori. Kantin sekolah juga saat ini sudah diupayakan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.

“Menjalankan program Adiwiyata di programkan sejak awal, perencanaan pendidikan lingkungan hidup kepada seluruh guru yang memasukkan isu lingkungan di masing pelajaran, dalam keseharian anak-anak kita ajak mengenal lingkungan dan merawat, menyelamatkan bumi terutama 3R, action bagaimana menggunakan tanaman kebutuhan hiudp buat jamu,” imbuh dia.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, SSTP,MAP, yang juga selaku pembina calon sekolah adiwiyata mandiri mengatakan Pemkab Buleleng tak ada henti-hentinya untuk terus berupaya dalam hal pelestarian lingkungan hidup. Terbukti dengan penghargaan Adiwiyata Mandiri yang berhasil diraih oleh SMA N 1 Banjar kali ini. Tak hanya di lingkungan masyarakat saja, penanganan sampah serta edukasi tentang pelestarian lingkungan juga perlu diterpkan di sekolah-sekolah, agar siswa siswi dapat menggetoktularkan hal tersebut kepada masyarakat luas. “Jadi diharapkan nantinya SMA N 1 Banjar dapat mengimbaskan kegiatan penanganan lingkungan sekolah kepada beberaa sekolah lain di Kecamatan Banjar,” ujarnya. Keberhasilan SMAN 1 Banjar menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri juga diharapkan menjadi motivasi bagi sekolah lainnya di Buleleng, sehingga pelestarian lingkungan dimulai dari penyadaran pada generasi muda. *k23

Komentar