nusabali

Sisa Bongkaran Pasar Banyuasri Laku Rp 50 Juta

  • www.nusabali.com-sisa-bongkaran-pasar-banyuasri-laku-rp-50-juta

Jika dibongkar dan dibersihkan sendiri akan memakan biaya Rp 150 juta, alhasil lebih efektif diborongkan seharga Rp 50 juta.

SINGARAJA, NusaBali

Material bangunan induk Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng yang telah dibongkar, terjual dengan harga Rp 50.000.000. Penjualan dilakukan melalui lelang terbuka oleh PD Pasar. Pembongkaran bangunan induk Pasar Banyuasri dilakukan, menyusul pasar terbesar ketiga di Buleleng itu dibangun ulang (direvitalisasi) menjadi tiga lantai. Proyek revitalisasi Pasar Banyuasri dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur, dengan nilai kontrak sebesar Rp 159,6 miliar.

Proyek ini dikerjakan dengan tahun jamak selama dua tahun hingga Desember 2020. Sejak kontrak dimulai tanggal 25 November 2019, bangunan pasar sudah dirobohkan hingga rata. Nah, sisa bongkaran dari bangunan pasar yang selama ini menjadi aset PD Pasar, seperti kayu, besi rangka, seng dan lainnya laku terjual sebesar Rp 50 juta.

Dirut PD Pasar, Made Agus Yudiarsana dikonfirmasi, Minggu (15/12/2019) mengaku masih beruntung material bangunan Pasar Banyuasri ada yang membeli. Masalahnya, rekanan harus menanggung semua biaya dalam pembersihan itu. “Kami menjual utuh di atas (terpasang,Red), bukan setelah dibongkar. Pembelinya yang membongkar langsung. Jadi saya kira, biayanya (pembongkaran dan pembersihan,Red) itu lebih dari Rp 150 juta,” kata Agus Yudiarsana.

Dikatakan, dalam lelang terbuka itu sejatinya ada lima rekanan yang tertarik mengajukan penawaran. Namun karena waktu yang singkat hanya seminggu membongkar hingga membersihkan, lima rekanan mengundurkan diri. Beruntung ada pembeli dari Denpasar yang bersedia membeli dengan nilai sebesar Rp 50 juta. “Pembeli ini sanggup dengan waktu yang singkat itu, tetapi nilainya penawarannya hanya Rp 50 juta. Karena terdesak waktu, dan pembelinya siap mendatangkan tenaga dari Jawa dan alat berat, ya kami berikan,” ungkap Agus Yudiarsana.

Dijelaskan pula, dalam pembongkaran dan pembersihan itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak rekanan dari PT Tunas Jaya Sanur selaku rekanan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, termasuk dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng. Koordinasi dilakukan, agar kegiatan pembongkaran dan pembersihan tidak menganggu aktivitas dari rekanan penggarap pasar. “Rekanan (Tunas Jaya,red) juga tidak ingin terhambat dalam pekerjaannya. Jadi kami sudah koordinasikan, agar sama-sama bisa bekerja. Dan diberikan waktu seminggu untuk membongkar dan pembersihan material bangunan pasar,” terang mantan Komisi III DPRD Buleleng, periode 2004-2009. *k19

Komentar