nusabali

AP I Berencana Gandeng Desa Penyanding

Tampilkan Kesenian Bali di Bandara Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-ap-i-berencana-gandeng-desa-penyanding

Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung berencana mengandeng desa yang ada di sekitar bandara tersibuk ke dua di Indonesia itu.

MANGUPURA, NusaBali

Upaya tersebut sebagai salah satu terobosan baru dalam mempromosikan kesenian Bali bagi wisatawan.

General Manager Angkasa Pura I, Herry AY Sikado menerangkan, pihkanya saat ini membuka ruang kepada pelaku seni di Bali utamanya desa penyanding, untuk ambil bagian dan tampil di dalam kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dimana para seniman diharapkan bisa menampilkan kesenian Bali di kawasan terminal keberangkatan domestik dan internasional Bandara Ngurah Rai. Mereka diharapkan nantinya bisa berparade tampil menunjukkan kesenian yang dimiliki, sehingga hal tersebut sekaligus menjadi daya tarik baru di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Langkah ini merupakan komitmen kita untuk ikut mempromosikan dan melestarikan seni, adat dan budaya Bali ke dalam kawasan bandara. Dengan demikian maka wisatawan akan lebih merasakan kentalnya seni dan budaya Bali yang kita tampilkan di Bandara Internasional Ngurah Rai," terangnya ditemui di sela-sela ‘Regular Balinese Culture Performance’ di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Jumat (13/12) sore.

Sebagai pengelola bandara yang beroperasi di Bali, pihaknya senantisa berkomitmen untuk ikut perduli dan berkontribusi terhadap budaya Bali. Karena itulah ruang kepada seniman Bali itu diberikan, untuk mengawalinya pada Jumat siang, pihaknya sudah menampilkan Balinese Culture Performance yang terbukti menarik perhatian wisatawan di bandara. Pihaknya sangat berharap adanya partisipasi dari banjar atau desa penyanding, sehingga hal itu bisa sekaligus melestarikan budaya Bali yang ada di desa penyanding. "Jika desa atau banjar penyanding mau mementaskan keseniannya di bandara, kami persilahkan. Jadi perhatian kami bukan hanya pada CSR, tapi juga ikut mempromosikan nilai budaya di Bali itu sendiri. Tentu kita akan memberikan ruang minimal 2 kali dalam sehari," lanjutnya.

Diakuinya selama ini pihaknya di Bandara Internasional Ngurah Rai memang sudah mempunyai thematic event yang dilakukan pada moment tertentu. Namun khusus untuk pagelaran budaya Bali yang rutin dilaksanakan, baru kali ini hal itu mulai dilakukan. Pihaknya berharap di awal tahun 2020 hal itu bisa dilakukan rutin, dengan menggandeng unsur kesenian di desa penyanding. "Nanti kami akan coba menjajaki desa penyanding. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi tempat atau kesenian di Bali yang lainnya untuk ikut tampil. Ini merupakan media untuk mempromosikan budaya Bali, sekaligus membangkitkan tourism kita," imbuhnya. *dar

Komentar