nusabali

Commercial Van Tangkap Momentum Grup Wisatawan

  • www.nusabali.com-commercial-van-tangkap-momentum-grup-wisatawan

HiAce Premio menjadi kendaraan yang dinilai cocok untuk angkutan wisatawan di kisaran 10 orang.

DENPASAR, NusaBali

Kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, masih di bawah target yang dicanangkan datang ke Bali.  Tak heran, pelaku jasa transportasi, khususnya bus dengan puluhan seat penumpang mengeluhkan situasi seperti ini. Pawiba (Persatuan Angkutan wisata Bali) pun menyatakan bahwa sebagian armada dijual kepada pengusaha transportasi yang ber-basecamp di Pulau Jawa.  “Sudah banyak pengusaha angkutan wisata yang terpaksa menjual armada (bus) ke Jawa, karena sudah tidak mampu lagi bertahan,” kata Ketua Pawiba,  I Nyoman Sudhiartha, belum lama ini.

Di saat situasi seperti ini, kendaraan mikrobus atau commercial van dengan seat di bawah 20 mendapatkan momentum. Di segmen ini, ada Isuzu Elf Long, Hyundai A1 ataupun Toyota HiAce yang akrab sebagai angkutan wisatawan di Bali. “Saya lihat masih banyak wisatawan yang datang dalam grup-grup kecil, jadi rasanya transportasi dengan jumlah 10 penumpang masih sangat dibutuhkan guna mendukung pariwisata Bali,” kata Haris Prasetya, Kepala Cabang Auto 2000 Denpasar – Ubung.

Untuk penjualan HiAce Commuter, kata Haris, penjualan di Bali stabil di kisaran 20-25 unit per bulannya. Bahkan untuk memberi kenyamanan lebih bagi penumpang, sejak dua bulan lalu  HiAce Premio yang lebih luxury sudah ditransaksikan di Bali. “Ya, sudah dua bulan lalu ada HiAce Premio. Kami juga tidak menyangka, disambut antusias di Bali dengan penjualan 5-6 unit per bulan,” ungkap Haris.

Bandrol HiAce Premio yang lebih mahal Rp 40 juta dibandingkan HiAce versi Commuter tak menyurutkan niat pelaku usaha transportasi melengkapi armadanya dengan commercial van berharga Rp 561.395.000 ini. “Yang ngambil pengusaha jasa transportasi dan hotel,” kata Haris.

Dengan ketersediaan 12 kursi termasuk sopir, HiAce ini terasa lebih lapang karena pada salah satu sisi sengaja dibiarkan los untuk barang-barang wisatawan ataupun memudahkan turun-naik penumpang. “Ukurannya juga lebih panjang dari versi Commuter, makanya kendaraan ini juga diminati oleh beberapa rumah sakit untuk difungsikan sebagai ambulans,” kata Haris.

Pada bagian lain, Haris mengakui bahwa penjualan kendaraan roda empat di bawah Auto 2000 mengalami kenaikan sebesar 5 persen dibanding tahun 2018. Namun diungkapkannya bahwa angka ini sebenarnya masih di bawah target pertumbuhan 12 persen yang dicanangkan. Market share Auto 2000 di Bali sendiri sebenarnya sudah menembus 28 persen, atau jika digabung dengan Agung Automall secara total ada di angka 31 persen. “Ya, mudah-mudahan di tahun 2020 akan ada kenaikan yang lebih tinggi lagi dibandingkan 2019,” harapnya.

Sementara itu untuk backbone penjualan, disebutkan masih disumbangkan oleh Toyota Rush yang mencapai 40 persen, diikuti Agya 25 persen, Calya 17 persen, dan sisanya berbagai lini produk termasuk HiAce. *mao

Komentar