nusabali

Rumah Warga di Sleman Dilempar Molotov

  • www.nusabali.com-rumah-warga-di-sleman-dilempar-molotov

Aksi pelemparan molotov terjadi di rumah Ngadilah di Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rabu (11/12).

SLEMAN, NusaBali

Ngadilah mengatakan insiden itu terjadi pada Rabu (11/12) sekitar pukul 03.00 WIB. Tepatnya saat ia selesai melaksanakan salat tahajud dan mendengar orang mengetuk pintu.

"Belum sempat buka pintu, saya tanya 'siapa ya', dia nggak jawab dan langsung kacanya dipecahin dan api langsung menjilat-jilat gorden sama kursi," ujar Ngadilah saat ditemui wartawan di Polsek Gamping, seperti dilansir detik, Rabu (11/12).

Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Rudy Prabowo,  mengatakan pihaknya belum mengetahui secara detail peristiwa teror molotov tersebut. Namun pihaknya memastikan memang ada teror molotov di Kecamatan Gamping.

Polisi sudah turun tangan dan memburu dalang pelemparan molotov ini. "Saat ini petugas sedang melakukan pendalaman terhadap peristiwa ini," ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (11/12).

Yuliyanto mengatakan peristiwa pelemparan molotov dari orang misterius itu terjadi pagi sekitar pukul 03.00 WIB. Unit Inafis Polres Sleman sudah melakukan olah TKP di rumah warga yang mengalami kerusakan akibat ulah orang misterius  kemarin.

Bagaimana hasilnya? Kaca jendela pemilik rumah yang dilempari molotov pecah. "Kemudian gorden ruang tamu dan kursi yang berada di dekat jendela itu kebakar. Kalau kerugiannya (pemilik rumah) sekitar Rp 2,5 juta," tuturnya.

Kini polisi sedang menyelidiki kasus ini. Yuliyanto berharap sosok pelaku pelemparan molotov lekas terungkap. "Mudah-mudahan pelaku maupun motif peristiwa ini segera bisa diungkap," jelasnya.

Dari penyelidikan, polisi menemukan pecahan botol kaca yang diduga molotov. Polisi menduga, selesai melakukan aksi, pelaku langsung kabur dengan kendaraan bermotor. Polisi pun masih mengumpulkan petunjuk untuk melacak pelaku pelemparan molotov itu.

"Ini masih kami laksanakan pendalaman, olah TKP, dan mencari keterangan saksi-saksi siapa pelakunya," ujarnya.*

Komentar