nusabali

Penekun Spiritual Ditemukan Membusuk

Selama 9 Hari Mengurung Diri di Kamar

  • www.nusabali.com-penekun-spiritual-ditemukan-membusuk

Korban sempat menyampaikan kepada istrinya, sengaja ingin mengurung diri agar dapat fokus bermeditasi dengan puasa selama 42 hari untuk mencapai moksa.

NEGARA, NusaBali
Seorang warga Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Ida Bagus Surya Negara, 38, ditemukan tewas di dalam kamar rumah kontrakan di Perumahan Jimbarwana Permai, Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Selasa (10/12) malam. Korban yang seorang penekun spiritual, dan belakangan diketahui menderita penyakit komplikasi, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk, setelah mengurung diri selama sembilan hari di kamarnya.

Berdasar informasi, Rabu (11/12), mayat korban yang sudah membengkak,  pertamakali ditemukan mertuanya, I Gede Antara, 57, bersama adik ipar korban (anak dari saksi Antara), I Ketut Yoga Semara Pratama, 20, dari Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, pada Selasa (10/12) sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu, mertua bersama adik ipar korban, bermaksud menjenguk korban yang mengalami penyakit saraf kejepit hingga pergelangan kaki kiri korban lepas, dan membuat korban kesehariannya berjalan memakai tongkat.

Selain itu, saksi Antara (mertua korban) juga sengaja datang menjenguk, setelah menerima pengaduan dari istri korban (anak dari saksi Antara dan kakak dari saksi Yoga Semara), Ni Made Diah Susilawati, 27, jika korban sengaja mengurung diri dan menolak diganggu istri korban sejak Senin (2/12) lalu, sehingga membuat istri korban yang terakhir sempat melihat korban pada Jumat (6/12), akhirnya memutuskan pulang ke rumah bajang.

Korban yang diketahui mengikuti aliran kepercayaan pemuja Dewa Siwa, ini pun menyampaikan kepada istrinya, sengaja ingin mengurung diri agar dapat fokus bermeditasi dengan puasa selama 42 hari untuk mencapai moksa.

Nah, saat datang ke rumah kontrakan korban tersebut, kedua saksi yakni mertua dan adik ipar korban, sudah merasa curiga dengan adanya bau busuk dan ada lalat yang berkerumun di fentilasi jendela kamar tidur korban. Dengan adanya kecurigaan tersebut, kedua saksi pun langsung berusaha mengecek ke kamar korban yang dalam keadaan tidak terkunci. Keduanya terkejut melihat korban yang sudah meninggal dunia. Saat ditemukan, kondisi mayat korban yang dalam keadaan telanjang, sudah bengkak dan berbau busuk, dengan posisi tengadah di atas kasur (kasurnya ditempatkan di lantai, Red). Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke kepolisian, termasuk keluarga korban yang tinggal di Denpasar.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita, Rabu kemarin, mengatakan dari hasil olah TKP dari Tim Inafis beserta dokter dari Puskesmas I Jembrana dr Dwi Laksamana, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Saat ditemukan pada Selasa (10/12) malam itu, korban yang sebelumnya memutuskan mengurung diri sejak Senin (2/12), diperkirakan sudah meninggal dunia tiga sebelumnya atau Sabtu (7/12). Sedangkan istri korban yang sebelumnya tinggal serumah dengan korban, terakhir masih berkomunikasi dengan korban pada Jumat (6/12). “Dari keterangan saksi-saksi, korban ini memang sakit parah. Keterangannya sakit saraf kejepit, dan korban sudah tidak bisa jalan. Ya kemungkinan karena sakitnya itu, apalagi korban memutuskan tidak makan (puasa),” ujarnya.  

Setelah melakukan olah TKP, kata AKP Yogie, pihaknya langsung menyerahkan jenazah korban yang sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Negara, kepada pihak keluarga. Pihak keluarga korban yang diketahui berada di Denpasar, sementara memutuskan menitipkan jenazah korban di RSUP Sanglah, Denpasar. “Sudah diserahkan ke keluarga. Tidak ada indikasi pembunuhan atau semacamnya,” ujarnya. *ode

Komentar