nusabali

Alat Pendeteksi Tsunami Dipasang, Termasuk di Selatan Bali

  • www.nusabali.com-alat-pendeteksi-tsunami-dipasang-termasuk-di-selatan-bali

Sebagai salah negara yang terletak di kawasan cincin api (ring of fire), Indonesia harus selalu siap menghadapi berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi hingga tsunami.

MANGUPURA, NusaBali

Salah satu upaya untuk menekan dampak yang disebabkan oleh bencana dengan pemasangan buoy atau alat pendeteksi tsunami di sejumlah wilayah rawan termasuk di Selatan Bali. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, menuturkan Indonesia harus memperbaiki secara komprehensif dan masif terkait sistem peringatan dini gempa terutama tsunami. Hal ini disebabkan Indonesia berada pada kawasan cincin api. Bahkan, sistem peringatan dini tsunami atau buoy ini sudah ada sejak kejadian tsunami di Aceh. Namun, belakangan ini banyak buoy yang rusak, atau dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga mengakibatkan early warning system tidak berjalan dengan baik.

“Sejak tahun 2006, ada sebanyak 20 unit buoy yang mayoritas dirusak dan tidak bisa berfungsi lagi. Ke depan, diharapkan buoy ini tidak hanya menjadi benda yang mengapung di laut, namun bisa bermanfaat untuk menyelamatkan banyak orang. Tentunya, kita juga terus meng-upgrade sistem early warning ini,” tuturnya saat pelepasan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya III Program Ina-TEWS 2019 di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Rabu (11/12) siang.

Untuk itu, Indonesia early warning system ini mulai diperbaiki dengan buoy baru buatan dalam negeri yang dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Menurutnya, akan ada sebanyak 12 unit buoy yang akan dipasang. Namun dari total 12 itu, hingga akhir 2019 ini baru sebanyak 4 unit yang dipasang. Di antaranya akan dipasang di Selatan Bali, Selatan Jawa Timur, Selatan Jawa Tengah, dan satu lagi di Selat Sunda. “Kalau keseluruhan nanti sebanyak 12 unit yang akan dipasang di tempat-tempat yang sudah diidentifikasi berbahaya untuk potensi tsunami. Seperti Selat Sunda, Selatan Jawa, Selat Bali, Lombok sampai ke Indonesia Timur, ke Maluku, Sulawesi Utara,” urainya.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan BPPT akan men-deploy (menyebarkan) peralatan deteksi dini tsunami di sekitar Selatan Pulau Jawa dan Bali. Mulai dari Buoy Generasi 4, Ocean Bottom Unit (OBU), Mooring Line hingga Sinker. “Kalau KR Baruna Jaya III ini akan membawa peralatan deteksi dini tsunami (buoy tsunami), yang terdiri dari Buoy Generasi 4, Ocean Bottom Unit (OBU), Mooring Line, dan Sinker serta peralatan pendukung lainnya untuk di-deploy di sekitar Selatan Pulau Jawa dan Bali,” ujarnya. *dar

Komentar