nusabali

Atlet Asal Bali Sumbang 7 Emas, 6 Perak, 6 Perunggu

Maria Londa Raih Bonus Terbanyak

  • www.nusabali.com-atlet-asal-bali-sumbang-7-emas-6-perak-6-perunggu

Ada 27 atlet asal Bali yang berlaga dalam SEA Games XXX 2019 di Filipina. Dari jumlah itu, mereka menyumbangkan total 7 medali emas, 8 perak, dan 7 perunggu.

JAKARTA, NusaBali

Termasuk di antaranya I Putu Randu Wahyu (sumbang medali emas voli putra) dan perenang Gede Siman Sudartawa (peraih emas nomor 50 meter gaya punggung pu-tra), yang kini tidak lagi berangkat atas nama KONI Bali.

Putu Randu Wahyu Pradana menjadi atlet asal Bali terakhir yang sabet medali emas, ketika atlet asal Tabanan yang tergabung di klub BNI 46 Jakarta ini mengantarkan tim voli putra mengalahkan tuan rumah Filipina 3-0 (25-21, 27-25, 25-17) dalam tarung final di Philsports Arena Metro Manila, Selasa (10/12) malam. Sedangkan Gede Siman Sudartawa, perenang asal Klungkung yang namanya sudah go international, sabet medali emas tiga hari sebelumnya, Sabtu (7/12).

Sebaliknya, Maria Natalia Londa, 29, sabet medali emas nomor lompat jauh, Minggu (8/12). Ratu lintasan atletik asal Denpasar ini berjaya dengan lompatan sejauh 6,47 meter. Selain sabet emas lompat jauh, Maria Londa juga persembahkan medali perak nomor lompat jangkit dengan lompatan 13,60 meter. Di lompat jangkit, jawara SEA Games 2015 dan Asian Games 2018 ini diungguli atlet Thailand, Chuaimaroeng, yang meraih emas dengan lompatan 13,75 meter.

Tiga atlet Bali lainnya yang juga sumbang medali emas dalam SEA Games 2019, semuanya dari cabang beladiri judo, masing-masing Ni Kadek Anny Pandini, 26, Gede Agastya Dharma Wardhana, 16, dan Gede Ganding Kalbu Soethama, 23. Ka-dek Anny Pandini yang turun sebagai juara bertahan di SEA Games 2019 ini, sabet medali emas kelas -57 kg putri, dengan menggungguli pejudo Vietnam, Nguyen Thi Bich Ngoc. Selain medali emas kelas -57 kg, pejudo Anny Pandini juga persem-bahkan perak di nomor beregu putri.

Sedangkan pejudo Gede Ganding Kalbu Soethama sukses mempersembahkan medali emas dari kelas -100 kg putra, setelah mengalahkan andalan Singapura, Low Yi Long, di babak final. Bukan hanya itu, pejudo asal Denpasar ini juga persembahkan medali perunggu beregu putra.

Sebaliknya, pejudo remaja yang belum genap berusia 17 tahun, Gede Agastya Dhar-ma Wardhana, sukses sabet medali emas kelas +100 kg putra. Siswa SMAN 1 Sukaresmi, Ciloto, Jawa Barat ini pun mengukir rekor sebagai pejudo termuda yang sabet emas SEA Games dalam usia 16 tahun 11 bulan, memecahkan rekor milik Kresna Bayu---pejudo asal Jawa Tengah yang sebelumnya sabet emas SEA Games di usia 18 tahun. Bersama Gede Ganding, Gede Agastya Dharma Wardhana juga persembahkan medali perunggu beregu putra di SEA Games 2019.

Cabang judo benar-benar menjadi primadona bagi atlet Bali di SEA Games 2019. Sebab, dua pejudi Bali lainnya juga berhasil menyumbang 2 medali perak dan 2 perunggu. Pertama, I Dewa Ayu Mira Widari (yang sabet medali perak nomor beregu putri) dan medali perunggu  kelas -78 kg putri. Kedua, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara yang sabet medali perak nomor beregu putri dan medali perunggu kelas -70 kg putri. Perlu dicatat, medali perak beregu putri diraih IGA Guna Kakihara dan Dewa Ayu Mira Widari bersama pejudi Anny Pandini.

Sukses sabet medali, berarti bonus tunai sudah menunggu di depan mata. Peraih medali di SEA Games 2019 akan mendapatkan bonus dari pemerintah, yang besar-annya berbeda-beda, tergantung kategori medalinya. Peraih medali emas nomor perorangan mendapat bonus Rp 200 juta, medali perak perorangan dapat bonus Rp 100 juta, dan medali perunggu perorangan kecipratan Rp 60 juta.

Sedangkan peraih medali emas beregu mendapatkan bonus Rp 100 juta per atlet, medali perak beregu dapat bonus Rp 50 juta, dan medali perunggu beregu dapat Rp 30 juta. Jadi, atlet peraih dua medali nomor perorangan seperti Maria Natalia Londa, berhak atas bonus total Rp 300 juta. Rinciannya, Rp 200 juta atas emas nomor lompat jauh dan Rp 100 juta atas perak nomor lompat jangkit.

Sementara pejudo Kadek Anny Pandini kebagian bonus Rp 250 juta, dengan rincian Rp 200 juta atas emas kelas -57 kg dan Rp 50 juta atas perak nomor beregu putri. Sebaliknya, pejudo Gede Ganding dan Gede Agastya masing-masing kebagian bonus Rp Rp 230 juta. Rinciannya, Rp 200 juta atas emas kelas perorangan dan Rp 30 juta atas perunggu nomor beregu putra.

Dari total 27 atlet asal Bali yang berlaga di SEA Games 2019, hanya 11 orang yang gagal meraih medali. Termasuk di antaranya karateka Cokorda Istri Agung Sanistya Rani alias Coko, yang gagal mempersembahkan medali di kumite kelas -57 kg putri. Padahal, karateka Inkai asal Klungkung ini sejak awal amat dijagokan, mengingat sukses sebelumnya sebagai juara SEA Games 2017 dan sempat sukses sabet medali perak Asian Games 2018 di Jakarta.

Sementara, salah satu atlet Bali yang gagal sabet medali dari lintasan atletik adalah Ayu Agung Kurniayanti. Turun bersama Eka Cahaya Ningrum, Sri Maya Sari, dan Agustina Mardika Manik di nomor lari estafet 4x400 meter putri pada hari terakhir lomba cabang atletik, Selasa malam, Agung Kurniayanti harus puas finis di pering-kat lima. Sebelumnya, Agung Kurniayanti juga gagal sabet medali di nomor lari 400 meter putri, karena finish di posisi keempat.

"Mohon maaf, anak-anak belum berhasil memberikan medali bagi kontingen Merah Putih. Mereka berada di peringkat kelima dengan catatan waktu 3:45:1," ujar pelatih Agus Ngamel kepada NusaBali, Selasa malam. *k22

Komentar