nusabali

Indonesia Perpanjang Puasa Emas Sepakbola

Dihajar Vietnam di Final SEA Games

  • www.nusabali.com-indonesia-perpanjang-puasa-emas-sepakbola

Apa boleh buat, Indonesia harus memperpanjang lagi puasa medali emas cabang sepakbola di pesta olahraga multievent se-Asia Tenggara.

MANILA, NusaBali

Indonesia kembali gagal sabet emas sepakbola SEA Games XXX 2019 di Filipina, setelah tampil antiklimaks saat dibabat Vietnam 3-0 dalam laga final di Rizal Memorial Stadium Manila, Selasa (10/12) malam.

Dalam tarung final menghadapi Vietnam tadi malam, skuad Garuda Muda asuhan pelatih Indra Sjafrie luluh-lantak oleh tiga gol yang masing-masing dikemas---. Indonesia pun gagal meraih medali emas ketiganya di cabang sepakbola pesta olahraga multievent se-Asia Tenggara, pasca sukses mereka pada SEA Games 1987 di Jakarta dan SEA Games 1991 di Manila. Sebaliknya, Vietnam mengukir sejarah untuk kali pertama sabet medali emas sepakbola SEA Games.

Saat partai final yang ditayangkan langsung RCTI tadi malam, Indonesia dan Vietnam terlibat duel sengit dan keras sejak menit pertama. Indonesia lebih dulu dapat peluang melalui tendangan Zulfiandi dari luar kotak penalti di menit ke-6, ketika eksekusinya tepat ditepis penjaga gawang Vietnam, Van Toan Nguyen.

Indonesia kehilangan sebagian kekuatannya setelah jenderal lapangan tengah Evan Dimas Darmono harus ditarik keluar lapangan sambil terpincang-pincang akibat diciderai pemain Vietnam, Doan Van Hau. Evan Dimas kemudian digantikan Syahrian Abimanyu.

Petaka bagi Indonesia berawal di menit ke-39, ketika gawang Nadeo Arga Winata dijebol Doan Van Hau melalui tandukan keras. Doan Van Hau menanduk bola lambung hasil tendangan bebas Do Hung Dung, menyusul pelanggaran Asnawi Mangkualam di sisi kiri luar kotak penalti Indonesia. Setelah tertinggal 0-1, Indonesia coba membalas di sisa waktu babak pertama. Namun, hingga turun minum, skuad Garuda Muda tidak mampu mencetak gol balasan.

Memasuki babak kedua, Indonesia memasukkan striker Egy Maulana Vikri untuk menggantikan Witan Sulaeman. Masuknya Egy Maulana membuat permainan Indonesia semakin hidup dan beberapa kali mampu menekan pertahanan Vietnam. Namun, Osvaldo Haay cs tak kunjung mampu membobol gawang Vietnam.

Justru Vietnam yang berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-59, setelah Do Hung Dung menjebol gawang nadeo. Kali ini, Do Huang memanfaatkan kesalahan defender Bagas Adi dalam melakukan clearance. Bola liarnya langsung disepak Do Huang dari luar kotak penalti untuk merobek jala gawang Indonesia.

Indonesia sempat dapat peluang membalas di menit ke-71, ketika striker Osvaldo Haay berhasil merangsek ke gawang Vietnam. Namun, tendangan keras jarak dekat yang dilepaskan Osvaldo berhasil diblok pemain belakang Vietnam.

Alih-alih memperkecil skor, Indonesia justru kembali kebobolan dio menit ke-73. Kali ini, kembali Doan Van Hau yang untuk kedua kalinya metrobek jala gawang Nadeo untuk memperbesar kemenangan Vietnam menjadi 3-0. Gol ini berawal dari tendangan bebas Nguyen Hoang Duc. Bola muntah setelah ditepis kiper Nadeo kemudian dicocor oleh pemain yang mencederai Evan Dimas ini.

Hingga peluait panjang tanda pertandingan usai dibunyikan wasit Majed Mohammed Alshamrani, Indonesia tidak mampu mencetak gol balasan. Indonesia pun gagal membalas kekahan sebelumnya 1-2 dari Vietnam saat saling berhadapan di penyisihan Grup B, 5 Desember 2019 lalu. Ketika itu, Indonesia unggul dulu melalui gol Sani Rizki Fauzi di menit ke-23. Namun, karena kelengahan para pemain Indonesia di babak kedua, Vietnam bisa mencetak gol kemenangan menjadi 2-1.

Kekalahan 0-3 dari Vietnam di babak final tadi malam, praktis memperpanjang derita Indonesia dalam upayanya meraih emas ketiga cabang sepakbola SEA Games.

Sepanjang sejarah partisipasinya pada SEA Games 1977 di Kuala Lumpur, Indonesia tercatat sudah 7 kali tembus babak final. Dari jumlah itu, hanya 2 kali final yang membuahkan medali emas. Pertama, ketika mengalahkan Malaysia 1-0 dalam final SEA Games 1987 di Jakarta, melalui gol tunggal Ribut Waidi. Kedua, saat bungkam Thailand 4-3 lewat drama adu penalti (setelah skor imbang 0-0 hingga extra time 2x15 menit) dalam final SEA Games 1991 di Manila.

Sedangkan 4 partai final lainnya, sebelum dibungkam Vietnam tadi malam, berakhir dengan kekalahan, SEA Games 1979 di Jakarta, SEA Games 1997 di Jakarta, SEA Games 2011 di Jakarta, dan SEA Games 2013 di Myanmar. Pada SEA Games 1979. Indonesia gagal sabet emas setelah Rudy Keltjes cs dipecundangi Malaysia 1-0.

Kemudian, pada SEA Games 1997, Indonesia gagal sabet emas setelah dipecundangi Thailand 4-2 lewat drama adu penalti. Sedangkan pada SEA Games 2011, Indonesia yang turun di hadapan publik sendiri kembali gagal sabet emas karena dipecundangi Malaysia 4-3, juga melalui drama adu penalti. Terakhir, pada SERA Games 2013, Indonesia gagal lagi sabet emas sepakbola setelah dijegal Thailand 1-0 di babak final.

Sebaliknya, Vietnam berhasil lepas dari kutukan buruk babak final di mana mereka untuk kali pertama berhasil sabet emas sepakbola SEA Games. Sebelum sukses hajar Indonesia 3-0 tadi malam, Vietnam sudah 5 kali gagal di babak final SEA Games.

Vietman pertama kali lolos ke final SEA Games 1995 di Chiangmai ketika mereka kalah 0-4 dari tuan rumah Thailand. Empat tahun berselang, Vietnam kembali lolos ke final SEA Games 1999 di Brunei Darussalam, namun lagi-lagi dipecundangi Thailand 2-0. Pada SEA Games 2003 dan SEA Games 2005, Vietnam kembali secara beruntun dijegal Thailand di final, masing-masing dengan skor 1-2 dan 0-3. Terakhir, Vietnam gagal lagi dalam final kelima saat SEA Games 2017 di Malaysia, ketika mereka dihajar tim tuan rumah 1-0. *nar

Komentar