nusabali

Tidak Ada Dana Perawatan, Pompa Air Hibah Pusat Rusak

  • www.nusabali.com-tidak-ada-dana-perawatan-pompa-air-hibah-pusat-rusak

Sejumlah pompa air sumur dalam yang merupakan bantuan hibah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada beberapa subak di , Kecamatan Melaya, Jembrana, diketahui rusak.

NEGARA, NusaBali

Rusaknya sejumlah pompa air yang kini terkesan mangkrak itu disebabkan karena tidak adanya dana perawatan ataupun perbaikan pompa air tersebut.

Ini terungkap ketika Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, bersama Ketua Komisi III DPRD Jembrana Dewa Putu Mertayasa, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, serta Camat Melaya I Putu Gde Oka Santhika, mengecek beberapa pompa air yang rusak di Desa Tukadaya, Senin (9/12). Sesuai keterangan pihak desa setempat, ada 12 pompa air di Desa Tukadaya, dan 7 di antaranya telah rusak.

Kerusakan sejumlah pompa air yang sudah berusia rata-rata di atas 3 tahun itu pun cukup beragam. Ada yang rusak pada aki, mesin, dan berbagai komponen lainnya. Selain berfungsi mengairi subak, salah satu pompa air yang tidak dapat berfungsi maksimal di Banjar Pangkung Jajang, Desa Tukadaya, menjadi sumber air bagi puluhan kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut.  

Terkait hal itu, Wabup Kembang meminta dana perawatan maupun perbaikan pompa air dianggarkan oleh Perbekel Tukadaya I Made Budi Utama, melalui APBDes 2020. Apabila sudah disiapkan dana perawatan maupun perbaikan, pompa-pompa air yang rusak itu dapat diperbaiki sehingga bisa berfungsi maksimal.

“Karena APBD Jembrana 2010 sudah disahkan, saya berharap kepala desa bisa menganggarkan dana perawatan melalui APBDes. Terlebih APBDes 2020 belum disahkan,” ujar Wabup Kembang.

Menurut Wabup Kembang, keberadaan pompa air tersebut sangat vital. Satu pompa air itu bisa mengalirkan 15 liter per detik, dan bisa digunakan untuk 50 KK. Terlebih di Jembrana saat ini tengah kemarau panjang. “Mesin pompa ini harus rutin dipergunakan minimal seminggu sekali, dan harus dirawat secara berkala agar tidak mudah rusak. Seperti kendaraan bermotor, kalau jarang hidup, akan sering rusak,” ucapnya.

Sementara Perbekel Tukadaya I Made Budi Utama, mengaku akan segera menindaklanjuti arahan Wabup Kembang untuk menyiapkan dana perawatan pompa air yang dikelola subak itu. Apabila bisa dianggarkan di APBDes, untuk menyalurkan bantuan dana perawatan pompa air itu, nantinya akan berdasar pada permohonan dari pihak subak.

“Kami di desa tidak bisa turun langsung memperbaiki, karena aset pompa air itu milik subak. Satu sisi, memang subak tidak ada biaya untuk merawat, sehingga pompa-pompa itu rusak. Sebenarnya, harapan bisa dianggarkan di kabupaten, tetapi karena APBD kabupaten sudah ketok palu, ya nanti kami usahakan di desa,” kata Made Budi Utama. *ode

Komentar