nusabali

Firasat Mimpi Kakek Korban Air Terjun Mabun

  • www.nusabali.com-firasat-mimpi-kakek-korban-air-terjun-mabun

Tiga hari sebelum kejadian, sang kakek bermimpi mempersiapkan sebuah hajatan, yang menandakan firasat buruk.

SINGARAJA, NusaBali

Meskipun berat, keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian  I Gede Sumerta, 18. Warga Banjar Dinas Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini tewas secara tragis di air terjun Madun pada Minggu (8/12/2019). Kakek korban pun mengaku sempat bermimpi buruk sebelum cucunya tenggelam di air terjun yang tak jauh dari rumah  korban.

Menurut kakek korban Wayan Sadra, 56, Senin (9/12/2019), mengaku sudah mendapat firasat aneh sebelum kepergian cucu kedua dari anaknya Wayan Suasta, 37, dan Ketut Budiani, 36. Hanya saja Wayan Sadra yang juga menjabat sebagai Kelian Desa Adat Kelandis belum sempat menceritakan mimpi buruknya kepada keluarganya. Tiga hari sebelum kejadian Wayan Sadra mengaku bermimpi sedang memotong bambu yang akan digunakan untuk hajatan.

Hanya saja dalam mimpinya, siap yang akan membuat hajatan tidak jelas tergambar. Hingga kabar duka pada Minggu (8/12/2019) yang menyatakan cucunya tewas tenggelam sampai ke telinganya. “Memang kalau mimpi mau punya hajatan menurut kepercayaan orang Bali pertanda jelek, akan ada musibah yang menimpa keluarga,” jelas dia.

Benar saja, arti mimpi yang dirasakannya pun terjadi. Tak hanya dia, kepergian cucu bungsunya itu seakan seperti mimpi. Kedua orang tua korban yang tak lain adalah anak Wayan Sadra hingga saat ini masih shock menerima kenyataan pahit yang menimpa keluarganya. Wayan Sadra mengatakan cucunya yang hanya tamat SMP itu dikenalnya sebagai anak yang rajin dan penurut.

Korban anak bungsu dari bersaudara itu disebutnya rajin membantu keluarga dengan bekerja sebagai buruh pembersih kebun (ngabas,red). Meski masih tergolong muda, korban tak pernah malu mengambil pekerjaan apapun untuk membantu ekonomi keluarganya.

Sementara itu jenazah korban setelah berhasil ditemukan dan dievakuasi tim SAR Buleleng, Minggu (8/12/2019) sore langsung disemayamkan sebentar di rumah duka. Setelah persiapan tuntas, jenazah korban I Gede Sumerta langsung dimakamkan di Setra Desa Adat Kelandis sekitar pukul 19.30 WITA. Pemakaman jenazah korban pun belum disertai upacara karena Desa Adat Kelandis masih maberata terkait perbaikan Pura Kahyangan Desa. Pihak keluarga korban juga belum menentukan kapan akan dilaksanakan pengabenan, masih menunggu hari baik dan arahan tokoh adat.

Sebelumnya diberitakan seorang pemuda tewas tenggelam di air terjun Mabun, Banjar Dinas Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan Buleleng, Minggu (8/12/2019) pukul 10.00 WITA. Korban yang saat kejadian sedang bergotong royong dan mandi dengan beberapa temannya di air terjun deras itu tiba-tiba terseret arus ke kubangan air terjun. Korban Sumerta yang tak bisa berenang pun sempat berusaha diselamatkan oleh seornang temannya. Namun karena tekanan air sangat keras korban tak dapat tertolong. Jenazahnya baru berhasil dievakauasi tim SAR pada pukul 15.50 WITA dengan menerjunkan dua orang penyelam dan ditemukan di kedalaman 12 meter.*k23

Komentar