nusabali

Buruh Tewas Ceburkan Diri ke Sungai

  • www.nusabali.com-buruh-tewas-ceburkan-diri-ke-sungai

Korban belakangan ini memang sering mengeluhkan sakit dan tidak enak badan.

GIANYAR, NusaBali

Seorang buruh bangunan Muslih, 37, asal Desa Tengah, Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta ditemukan tewas mengenaskan, Senin (9/12). Korban tergeletak di atas bongkahan batu di Sungai Pakerisan bawah jembatan perbatasan antara Banjar Margasengkala, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar dengan Kelurahan Bitera, Gianyar. Diduga korban nekat bunuh diri karena sakit yang diderita dan depresi.

Mayat Muslih berhasil dievakuasi oleh petugas BPBD Kabupaten Gianyar bersama petugas PMI Gianyar, sekitar pukul 15.30 Wita. Proses evakuasi pun jadi tontonan pengendara jalan yang kebetulan melintas. Bahkan hingga jenazah dibawa ke kamar jenazah RS Sanjiwani Gianyar.

Informasi dihimpun, keberadaan mayat itu diketahui pertama kali oleh seorang warga Dewa Arimbawa yang hendak mengecek tempat mancing dari atas jembatan sungai setempat. Ketika Dewa Arimbawa melihat ke bawah tampak sosok mayat tergeletak. Karena penasaran, Dewa Arimbawa mencari kakaknya Dewa Segara.

Mereka berdua kemudian mengecek kembali dari atas jembatan dan dipastikan bahwa di bawah jembatan ada sosok mayat. Mereka kemudian melapor kepada polisi.

Polisi kemudian menghubungi petugas BPBD Gianyar dan PMI Gianyar. Tidak lama kemudian pihak kepolisian, TNI, petugas BPBD Gianyar dan PMI Gianyar ke TKP. Setelah dicek memang benar bahwa di atas batu ada sosok mayat. Mayat Muslih kemudian dievakuasi oleh petugas BPBD Gianyar. PMI GIanyar kemudian membawa mayat Muslih ke kamar janazah RSUD Sanjiwani Gianyar.

Keluarga korban yang mendengar temuan mayat tersebut langsung menyusul ke kamar jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar. Keluarga korban, Eka, 65, asal Situbondo, Banyuwangi, Jawa Timur ditemui di RSUD Sanjiwani, Gianyar menyatakan korban belakangan ini memang sering mengeluhkan sakit dan tidak enak badan. "Bahkan dia sering ngomel tidak karuan," ujarnya.

Sementara Kepala Proyek Pembangunan Sekolah MI Madrasah, Semabaung, Anang, mengakui bahwa Muslih selama ini anak buahnya dan bekerja sebagai proyek pembangunan sekolah sejak 1 bulan lalu. Namun menurut Anang, Muslih sejak 3 hari belakangan ini tidak bekerja. Selama bekerja Muslih sering berbicara sendiri tidak karuan.”Dia sering bilang ampun, ampun,”ujar Anang menirukan keluhan Muslih. Anang mengaku tidak tahu sakit apa yang diderita korban Muslih. Namun informasi dilapangan bahwa Muslih selama ini menderita sakit ambaien. *nvi

Komentar