nusabali

Enam Finalis Unspoken Bali Poetry Slam Bawakan Tema Unspoken Justice

  • www.nusabali.com-enam-finalis-unspoken-bali-poetry-slam-bawakan-tema-unspoken-justice

Jong Santiasa Putra menjadi juara melalui ‘Tok-Tok-Tok’ dan ‘Di Jalan Menuju Singaraja’

GIANYAR, NusaBali.com
Setelah sukses dengan tiga audisi ‘heats’ di tiga wilayah sejak Maret 2019 lalu, keenam finalis yang terpilih kembali beradu puisi di panggung The Grand Slam: Unspoken Bali Poetry Slam 2019 yang berlangsung di Betelnut, Jalan Raya Ubud Gianyar pada Minggu (8/12/2019). Edisi kedua Unspoken Bali Poetry Slam sejak terbentuknya di tahun 2018 silam ini mengambil tema Unspoken Justice, berbicara mengenai keadilan yang tak terungkapkan. Adapun nama Jong Santiasa Putra terpilih menjadi pemenang setelah membawakan dua puisi berjudul ‘Tok-Tok-Tok’ dan ‘Di Jalan Menuju Singaraja’. Selain Jong, Kaizar Nararaya dengan puisinya ‘Humans’ dan ‘God Where the Hell Are You?’ berhasil terpilih sebagai runner up.

Sesuai dengan tema The Grand Slam kali ini, Unspoken Justice, Jong berbicara mengenai keadilan melalui kedua puisinya. Di puisinya yang berjudul ‘Tok-Tok-Tok’, tema keadilan dibawakan oleh Jong melalui ilustrasi dua rumah yang bertolak belakang. Sementara itu sesuai judulnya, ‘Di Jalan Menuju Singaraja’, menceritakan mengenai pengalamannya dalam perjalanan menuju Singaraja. Kedua puisi ini, dibawakan dengan gabungan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 


“Sebenarnya kan yang menjadi juara adalah puisi bersama. Kehadiran Unspoken Poetry Slam juga menandakan bahwa ruang komunitas puisi di Bali tetap bertumbuh sampai sekarang. Ada semacam ketegangan antara Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dengan Bahasa Inggris, kemudian lebur dengan sangat lembut, hari ini kita bisa rasakan,” kesan Jong Santiasa, juara dalam The Grand Slam Unspoken Poetry Slam 2019. 

Pembawaannya yang khas saat membawakan kedua puisinya menjadi poin lebih Jong yang berhasil mencuri hati seluruh penonton, termasuk lima orang Juri The Grand Slam kali ini. Kelima Juri tersebut ialah Kadek Sonia Piscayanti, Doni Marmer, dan Julia Winterflood sebagai juri tetap, dan dua juri lainnya dari kalangan penonton. “Jong memiliki ide yang sangat unik, fresh, dan original. Dia juga sangat performative, tak hanya membawakan puisinya tapi juga mengundang para penonton untuk terlibat. Jadi saya pikir ini sangat fresh,” puji Kadek Sonia, salah satu juri The Grand Slam. 

Tak hanya berbicara mengenai sang juara Jong Santiasa, Kadek Sonia juga mengapresiasi keseluruhan acara dan para finalis lainnya. “Menurut saya, Unspoken Bali Poetry Slam malam ini menakjubkan dan luar biasa dengan para penyair baru dan gaya yang baru juga dalam penampilannya. Puisi-puisi yang dibawakan juga fresh, original, dan kreatif jadi menurut saya sudah ada perkembangan dari waktu ke waktu, karena saya sendiri juga sudah menyaksikan Poetry Slam sejak beberapa lama. Saya bisa bilang bahwa ini salah satu yang terbaik,” ujarnya.*yl

Komentar