Atlet Skateboard Bali Raih Emas SEA Games

JAKARTA, NusaBali

Atas capaian prestasi itu, Sanggoe sangat bersyukur. Terlebih pertandingan berjalan ketat. Pasalnya, perolehan nilai dia naik turun. Sementara lawan-lawannya semakin membaik. Bahkan posisinya sempat berada di bawah atlet tuan rumah.

“Pertandingannya menegangkan, karena nilai saya naik turun. Dari posisi satu, kedua, lalu balik lagi seperti itu. Namun pada akhirnya saya meraih emas,” tutur Sanggoe kepada NusaBali usai pengalungan medali, Sabtu (7/12) malam.

Sanggoe menjelaskan, dia bisa balik ke posisi pertama lantaran berusaha tenang dan kerap tersenyum demi menghilangkan rasa tegang. Hasilnya, Sanggoe mendapat nilai 21,2. Sedangkan lawannya Renzo Mark Feliciano memperoleh point 20,6, berhak atas medali perak. Sementara untuk medali perunggu didapatkan wakil Thailand, Sothicai Ruksumruach, dengan raihan 19,1 poin.

“Di lapangan, saya main having fun saja agar tidak tegang meski medan yang dilalui berat,” papar anak pertama dari dua bersaudara ini. Bagi Sanggoe, Mark bukan lawan asing. Pasalnya, dia sudah mengenal Mark ketika berlatih di Amerika Serikat.

Maklum, Mark merupakan atlet naturalisasi. Mereka pun telah mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing. Apalagi mereka satu sponsor di sebuah merek sepatu. Walhasil pertandingan berjalan ketat di antara keduanya.

Namun Sanggoe berhasil mengambil moment tepat sehingga unggul dari Mark. “Ketika dia gagal memainkan triknya, saya menyalip di sana dengan menampilkan trik-trik bagus,” ucap Sanggoe. 

Bagi Sanggoe raihan prestasi itu di luar dugaan. Sebab, pertandingan SEA Games 2019 lebih sulit ketimbang Asian Games 2018. Di SEA Games, dia harus berhadapan dengan atlet Amerika Serikat yang dinaturalisasi oleh Filipina. Sedangkan di Asian Games, dia hanya menghadapi atlet kaliber Asia.

Di Asian Games 2018, Sanggoe kalah tipis dari atlet Jepang Keyaki Ike yang meraih emas dengan total poin 31,1. Sementara dirinya memperoleh medali perak dengan total poin 30,5. Oleh karena itu, anak dari pasangan Rajes Hadena dan Pujiati Aningsih ini tidak terlalu berharap besar mendapatkan emas di ajang SEA Games. Dia hanya berusaha main maksimal agar memperoleh hasil terbaik. 

“Tadinya, saya berpikir tidak ada harapan mencapai emas, karena yang main di SEA Games adalah yang jago-jagonya, seperti atlet naturalisasi. Ternyata saya dapat emas. Ini membuat saya senang dan bangga,” tandasnya.

Sanggoe pun langsung mengibarkan sang Saka Merah Putih saat mengetahui dirinya menang. Dia juga menitikkan air mata ketika lagu Indonesia Raya berkumandang. Selanjutnya dia menghubungi orangtuanya di Bali dan mereka pun turut bahagia. Lantaran di kiprah pertamanya di ajang SEA Games, Sanggoe sukses mempersembahkan emas. 

Kepala Pelatih Skateboard Charlie Hobbies sangat mengapresiasi keberhasilan Sanggoe. Menurut Charlie, raihan emas tersebut adalah sebuah tebusan dari prestasi di Asian Games 2018 di Jakarta kemarin.

“Di Asian Games 2018 seharusnya Sanggoe dapat emas. Berhubung dia main buru-buru membuatnya meraih perak, sehingga raihan emas SEA Games ini merupakan tebusan prestasi di Asian Games,” ungkap Charlie.

Saat bertanding di SEA Games, kata Charlie, Sanggoe bermain mantap dan dapat mengontrol diri walau penampilan atlet tuan rumah cukup merepotkan. “Sangat bersyukur Sanggoe mendapat emas. Dia main santai dan fun,” ucap Charlie.

Sanggoe sendiri merupakan atlet kelahiran Batam. Usia lima tahun dia ke Bali, karena orangtuanya yang berwiraswasta di pembuatan gazebo memutuskan pindah ke Pulau Dewata. Di Bali, Sanggoe mulai tertarik dengan olahraga skateboard.

Dia pun belajar secara otodidak melalui video-video di jejaring sosial. Dari sana dia mulai mengasah diri dengan mengikuti sejumlah kejuaraan di dalam dan luar negeri. Hasilnya, dia juara di berbagai event dan mengantarkannya masuk pelatnas Asian Games 2018 dan SEA Games 2019. 7 k22