nusabali

Enam Rumah Warga Rusak, Satu Keluarga Ngungsi ke Rumah Tetangga

Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Diterjang Hujan dan Angin Kencang

  • www.nusabali.com-enam-rumah-warga-rusak-satu-keluarga-ngungsi-ke-rumah-tetangga

Satu keluarga kurang mampu atas nama I Komang Gede Ardika, untuk sementara harus ngungsi ke rumah tetangga, karena atap rumahnya diterbangkan angin, dan perlengkapan rumahnya basah.

TABANAN, NusaBali
Bencana angin kencang menerjang Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Sabtu (7/12) sekitar pukul 14.00 Wita. Akibatnya enam rumah milik warga dilaporkan rusak. Rata-rata kerusakan di bagian atap. Selain dilanda angin kencang, hujan deras selama 2 jam yang mengguyur juga menimbulkan hujan es.

Akibat hujan deras disertai angin kencang tersebut, enam warga terdampak. Satu di antaranya atas nama I Komang Gede Ardika, 24, di Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu, yang tergolong keluarga kurang mampu. Rumah semi permanen berukuran 6 meter x 4 meter, berdinding bambu dan beratap seng, rusak. Akibat terjangan angin ini kerugian diperkirakan Rp 4 juta. 

“Bagian atapnya itu semua diterbangkan angin, hingga kasur di dalam kamarnya basah,” kata salah seorang warga Desa Munduktemu yang juga mantan Perbekel Munduktemu, Kecamatan Pupuan, I Nyoman Wintara, Sabtu kemarin. 

Rumah kedua yang rusak adalah milik I Made Sudarya, 45, di Banjar Dinas Munduktemu Kaja, Desa Munduktemu. Palinggih rong dua merajan korban, setengah bangunannya ambruk. Kerugian diperkirakan Rp 7 juta. 

Bangunan palinggih warga di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan, sebagian ambruk akibat diterjang angin kencang, Sabtu (7/12) siang.-IST

Ketiga, rumah milik I Kadek Santera, 58, di Banjar Dinas Munduktemu Kaja, Desa Munduktemu. Bagian atap atau genteng rumah ukuran 9 meter x 7 meter diterbangkan angin. Kerugian diperkirakan Rp 10 juta.

Keempat, rumah milik I Nyoman Artana, 55, di Banjar Munduktemu Kaja, Desa Munduktemu. Rumah milik Artana ukuran 7 meter x 6 meter bagian atap yang terbuat dari seng diterbangkan angin. Kerugian diperkirakan Rp 5 juta. 

Kelima, rumah I Made Astika, 45, di Banjar Munduktemu Kaja, Desa Munduktemu. Rumah Astika yang berukuran 6 meter x 5 meter bagian atap yang terbuat dari seng diterbangkan angin. Kerugian sekitar Rp 2,5 juta. 

Dan terakhir rumah milik I Ketut Suardi, 43, di Banjar Munduktemu Kaja, Desa Munduktemu. Garase milik Suardi ditimpa asbes rumahnya sehingga mengalami kerugian sekitar Rp 500 ribu. 

Wintara yang kerap disapa Mank Full Gendeng, mengatakan hujan di Desa Munduktemu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Intensitas hujan sangat lebat disertai petir, bahkan sempat turun butiran es. Turunnya butiran es ini tidak terlalu lama, sebab saat turun esnya langsung mencair, tidak bisa diambil. “Hujan berlangsung sekitar dua  jam,” ucapnya. 

Wintara menyebut, hujan sudah sering turun di Kecamatan Pupuan, namun hujan disertai angin kencang baru sekali ini. “Mudah-mudahan hujan tidak membawa dampak negatif,” harapnya. 

Wintara menuturkan, setelah hujan reda, warga langsung melakukan gotong royong untuk perbaikan rumah milik warga kurang mampu, Gede Ardika. Wintara pun sudah membelikan kayu untuk perbaikan atap rumah Gede Ardika. “Tahun lalu sebenarnya sudah diajukan untuk bedah rumah, namun belum memiliki tanah hak milik. Dan harapan saya tahun 2020 bisa segera mendapat bantuan bedah rumah,” imbuhnya. 

Untuk sementara Gede Ardika bersama istri dan seorang anaknya, akan numpang tidur di rumah tetangga. Gede Ardika kesehariannya membuat kerajinan dari koran bekas, seperti sokasi. 

“Dia memang keluarga kurang mampu,” tambah Wintara. Di sisi lain Kapolsek Pupuan AKP I Kadek Ardika, menjelaskan untuk saat ini pendataan telah dilakukan. Bencana angin kencang ini tidak menimbulkan korban luka-luka maupun korban jiwa. “Tidak ada korban luka-luka maupun jiwa, hanya kerugian material,” tuturnya. 

Pendataan ini rencananya akan disampaikan ke BPBD Tabanan untuk segera ditindaklanjuti. “Kami akan sampaikan ke pemerintah. Penanganan sudah dilakukan oleh warga dengan bergotong royong,” tandasnya. 7 des

Komentar