nusabali

Bali Berpeluang Dapat 2 Kursi di DPP Golkar

  • www.nusabali.com-bali-berpeluang-dapat-2-kursi-di-dpp-golkar

Dukungan penuh Golkar Bali mulai DPD I dan DPD II terhadap Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto di Munas X Golkar, tidak menutup kemungkinan Bali bakal dapat jatah lebih dari 1 kursi pengurus DPP. Saat ini Golkar Bali masih menunggu keputusan ketua umum terpilih hasil Munas, Airlangga Hartarto.

DENPASAR, NusaBali
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Partai Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan Bali menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP Golkar dalam menentukan kepengurusan masa bakti 2020–2024. Termasuk siapa saja yang akan dipakai dari perwakilan Bali, Demer menegaskan kader Golkar Bali tunduk dengan keputusan ketua umum. 

“Kalau soal jumlah personel dari perwakilan Bali, tergantung kebutuhan. Apakah kebutuhan kerja atau apa? Kemarin Pak Airlangga menyampaikan ke depan strateginya harus pola kerja. Jadi soal jumlah yang akan dipakai dari Bali, kita tunggu 45 hari ke depan. Sekarang Pak Airlangga masih jeda dulu. Kita serahkan kepada beliau,” kata Demer, Sabtu (7/12).

Informasi yang berkembang di Golkar, dukungan Bali kepada Airlangga secara totalitas hingga menang di Munas Golkar, akan dijadikan pertimbangan. Sebab Golkar Bali di bawah komando Demer dan loyalis Dewa Made Widiasa Nida serta Ketua DPD II se-Bali benar-benar all out memenangkan Airlangga. 

Atas kondisi itu, Demer menyebutkan sebagai kader Golkar siap ditugaskan di mana saja. “Kita siap ditugaskan di mana saja. Saya tidak tahu akan dapat penugasan sebagai apa. Karena baru selesai Munas, Pak Airlangga minta waktu 45 hari, karena beliau harus istirahat dulu sejenak,” ucap politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, ini.

Ketika ditanya ada peluang dirinya bakal jadi Wasekjen DPP Golkar, Demer membantahnya. “Ah, kata siapa? Kalau yang mungkin masih tetap Ketua Korwil Bali. Merangkap Plt Ketua DPD I Golkar Bali sampai pelaksanaan Pilkada 2020. Kepengurusan Golkar nanti diperkirakan 117 orang minimal. Ya akan diputuskan 45 hari ke depan,” tegas anggota Fraksi Golkar DPR RI  Dapil Bali 4 periode ini.

Sebelumnya, Bali menempatkan kadernya di DPP baik di kepengurusan harian maupun pengurus pleno lebih dari 1 orang. Demer duduk sebagai Ketua Korwil Bali (pengurus harian). Sementara 2 kader senior Golkar yakni Dewa Made Widiasa Nida dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra duduk sebagai anggota Korwil Pemenangan Pemilu Bali (pleno). Gus Adhi adalah politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Sementara Dewa Nida politisi asal Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung.

Dewa Nida yang dikonfirmasi terpisah soal peluang ikut memperkuat jajaran DPP Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga, enggan berkomentar. “Kami tunduk dengan keputusan partai dalam hal ini DPP Golkar. Sebagai kader, ditugaskan atau tidak, maka loyalitas itu tetap kami tunjukkan guna membesarkan Partai Golkar,” kata Nida.

Menurut Dewa Nida, kalau jatah di kepengurusan inti DPP Partai Golkar, Bali dipastikan akan dapat 1 kursi. “DPP Golkar melalui Pak Ketua Umum terpilih sudah ada kriterianya, tunggu tanggal mainnya,” imbuhnya.

Untuk penugasan di departemen atau kelompok kerja (Pokja) tergantung kebutuhan partai. “Yang terpenting bagi kita itu soliditas partai terjaga. Munas sudah selesai, sekarang menatap pertarungan Pilkada 2020. Yang penting, rapatkan barisan,” tandas politisi senior Golkar yang dikenal  sebagai loyalis Demer, ini. 

Sebelumnya diberitakan, setelah calon incumbent Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Golkar 2019-2024 hasil Munas X di Jakarta, 3-5 Desember 2019, Bali dipastikan dapat jatah kursi kepengurusan pusat. Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, kemungkinan besar akan masuk DPP Golkar pimpinan Airlangga Hartarto. Jika Demer ke DPP, maka kursi Ketua DPD I Golkar Bali diperkirakan akan jadi ajang rebutan antara Nyoman Sugawa Korry vs I Wayan Geredeg.

Informasi yang dihimpun di Denpasar, Jumat (6/12), Demer dipastikan masuk dalam struktur kepengurusan DPP Golkar 2019-2024 sebagai representasi dari Bali. Jika ditarik ke pusat, Demer nantinya tidak mungkin rangkap jabatan jadi Ketua DPD I Golkar Bali.

Itu sebabnya, kasak kusuk soal kavling jabatan Ketua DPD I Golkar Bali sudah langsung berhembus sehari pasca Munas Golkar di Jakarta. Nantinya, jabatan Ketua DPD I Golkar Bali akan diperebutkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali, yang dijadwalkan berlangsung tahun 2020 mendatang. Demikian pula Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, nantinya akan dipilih dalam Musda Golkar Kabupaten/Kota.

“Kalau Demer bertugas di DPP Golkar, maka Nyoman Sugawa Korry dan Wayan Geredeg menjadi kandidat kuat sebagai calon Ketua DPD Golkar Bali. Kalau bagi-bagi tugas ini sesuai rencana, maka Golkar akan semakin solid. Karena mereka ini kader hebat semua dalam mengurusi organisasi,” ujar salah satu kader senior Golkar kepada NusaBali, Jumat (6/12).

Nyoman Sugawa Korry adalah politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali. Selain itu, Sugawa Korry yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar.

Sedangkan Wayan Geredeg adalah politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang sempat sukses mendandani partainya saat menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem. Wayan Geredeg yang sukses merebut kekuasaan PDIP di DPRD Karangasem saat Pileg 2014 lalu. 

Selain itu, Wayan Geredeg (yang merupakan ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini) juga sempat dua periode menjabat Bupati Karangasem (2005-2010, 2010-2015). Perlu dicatat, saat Musda Golkar Bali, Desember 2015, Wayan Geredeg juga mendapat dukungan mayoritas dari para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, namun justru incumbent Ketut Sudikerta yang akhirnya terpilih jadi Ketua DPD I Golkar Bali 2016-2019.

Sementara itu, Nyoman Sugawa Korry mengatakan isu bagi-bagi tugas di Golkar Bali pasca Munas itu hanya isapan jempol belaka. "Tidak ada seperti itu. Musda Golkar saja belum. Nanti setelah Pilkada 2020, baru akan dilaksanakan Musda (untuk memilik Ketua DPD I Golkar Bali). Masih jauh itu," ujar Sugawa Korry.

Menurut Sugawa Korry, dirinya belum kepikiran soal bagi-bagi tugas yang dihembuskan itu. Sebab, dalam berpolitik, Sugawa Korry mengikuti kebijakan organisasi. “Saya orangnya mengikuti mekanisme di partai. Bagaimana keputusan pusat dan partai, itu yang saya laksanakan. Kebetulan memang Musda Golkar Bali baru akan dilaksanakan tahun 2020. Jadi, kita ikuti pilkada dulu,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Jumat (6/12), Demer mengakui dirinya sudah pasti akan masuk struktur pengurus DPP Golkar 2019-2024. “Saya memang akan masuk jajaran pengurus DPP Golkar. Tetapi, untuk proses pengisian ketua partai di Bali, masih jauh itu. Apalagi muncul nama-nama, itu jauh panggang dari api,” ucap Demer. 7 nat

Komentar