nusabali

TKW dari Tabanan Meninggal di Singapura, Biaya RS Rp 500 Juta

Dibantu KBRI dan Pemprov Bali

  • www.nusabali.com-tkw-dari-tabanan-meninggal-di-singapura-biaya-rs-rp-500-juta

Tenaga kerja wanita (TKW) I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati, 46, asal Banjar Tinungan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang bekerja di Turki, meninggal di salah satu rumah sakit (RS) Singapura karena maag kronis pada Senin (2/12).

TABANAN, NusaBali

Biaya perawatan di salah satu RS di Singapura memang benar sekitar Rp 500 juta atau sebesar 52.593,57 dolar Singapura.

Perwakilan keluarga korban, I Gusti Ngurah Putu Eka Santosa, mengatakan bahwa biaya perawatan sekitar Rp 500 juta tersebut memang benar adanya. Gusti Nyoman Puspitawati hanya dirawat beberapa jam di RS di Singapura. “Nominalnya memang tidak pas Rp 500 juta, kalau 52 ribu dolar Singapura dikalikan Rp 10.000, sekitar Rp 520 juta sekian,” ujarnya, Kamis (5/12).

Kata dia, awalnya keluarga tidak berpikir bahwa jumlah tersebut akan dibayarkan, setelah viral baru dibantu KBRI dan Pemprov Bali. “Waktu itu 36 jam kami berusaha,” imbuhnya.

Bahkan atas bantuan dari istri Gubernur Bali, Nyonya Ni Putu Putri Suastini Koster, jenazah Gusti Ayu Nyoman Puspitawati bisa pulang ke Bali. Karenanya, keluarga langsung bertemu Nyonya Suastini Koster pada Kamis (5/12). Pada pertemuan tersebut, keluarga memberikan puisi berjudul ‘Puisi kepada Ibu Peri’. “Kami bertemu untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan, sehingga jenazah keluarga kami bisa dipulangkan,” tambah Gusti Santosa.

Menurut Gusti Santosa, Gusti Puspitawati memiliki dua orang anak masing-masing bernama Anak Agung Gede Hendra Arta Putra dan Anak Agung Istri Diah Arta Sari. “Kedua anaknya sudah bekerja,” ucapnya.

Sebelumnya seorang TKW I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati yang bekerja sebagai terapis spa di Turki, meninggal di salah satu rumah sakit di Singapura pada Senin (2/12). Karena menderita sakit maag kronis, dia memutuskan pulang ke Bali. Namun saat perjalanan pulang ke Bali, dia ambruk saat di Singapura, sehingga dilarikan di salah satu rumah sakit di sana. Namun karena penyakitnya parah nyawanya tidak bisa tertolong lagi dan meninggal. Gusti Puspitawati balik dari Turki pada 1 Desember 2019. *des

Komentar