Truk Fuso Terguling di Tanjakan
Maksud hati agar cepat sampai tujuan, apa daya sebuah truk Mitsubhisi fuso bermuatan air mineral terguling di tanjakan sebelah utara jembatan perbatasan Desa Singapadu-Batuan Kecamatan Sukawati, Kamis (5/12) sekitar pukul 10.30 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Posisi truk DK 9453 JE yang dikemudikan Rustam, 47, asal Dusun Sedayu Rt/Rw 2, Kuripan Lombok Barat ini nyaris terbalik di tengah jalan dengan kepala berada di sisi barat. Akibat benturan keras, tangki bahan bakar truk alami kebocoran hingga solar tumpah ruah ke jembatan. Arus lalu lintas yang kerap dijadikan jalur alternative Denpasar-Gianyar lewat Jalan Jagaraga Desa Celuk ini pun lumpuh total.
Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan mengatakan sudah ada rambu larangan melintas bagi kendaraan truk di pertigaan jalan raya Celuk menuju jalan Jagaraga. Diduga, sopir truk ini tidak memperhatikan rambu sehingga nekat masuk. Alhasil sopir truk tidak bisa menguasai kendaraan saat melewati tanjakan hingga truk terguling.
“Sejatinya sudah ada rambu larangan melintas bagi kendaraan truk, namun pengemudi tidak mengindahkan, sehingga dengan berat kendaraan tersebut tidak bisa naik di tanjakan. Akibatnya kendaraan mundur dan terguling,” jelasnya. Beruntung saat kejadian, salah satu anggotanya melintas di TKP sehingga sempat memberikan himbauan kepada pengguna jalan lainnya untuk menghindar. “Astungkara nihil korban luka dan korban jiwa,” ujarnya. Karena terbukti melanggar rambu lalin, pengemudi truk Rustam langsung ditindak tilang. “Terhadap pengemudi sudah dilakukan penindakan, dengan harapan dapat memberikan efek jera bagi yang bersnagkutan dan pengemudi truk lain agar tidak melintas disana lagi,” terangnya.
Pantauan NusaBali, meski jalur ditutup sejumlah pengendara sepeda motor yang tidak sabar tampak nekat menerobos melewati celah sempit. Hingga Kamis sore, bangkai truk belum bisa dievakuasi. Sementara sopir truk Rustam tampak masih syok sembari menghubungi atasannya agar mengirimkan kendaraan untuk mengangkut air mineral dalam box yang nyaris jatuh ke jurang.
Rustam mengaku hanya mengalami luka lecet. Ia berhasil keluar dari kemudi setelah truk terguling. Katanya, ia baru pertama kali melintas di jalan kecil dengan turunan dan tanjakan tajam ini. “Saya baru 2 hari kerja. Kebetulan hari ini disuruh ngirim ke Gianyar. Pas lewat pertigaan Celuk, saya cuman lihat ada plang menuju Gianyar jadi saya ikuti. Saya ndak lihat ada rambu larangan truk masuk,” jelasnya. Dalam perjalanan, Rustam mengaku sempat khawatir karena melihat akses jalan yang sempit. “Setelah turunan, rasanya sudah tidak enak. Suasananya agak beda. Benar saja pas nanjak, tidak kuat,” jelasnya. Dalam kondisi itu, truk sempat bertahan beberapa detik. “Saya coba minta tolong sama pengendara lain supaya ambilkan batu untuk ganjal. Kebetulan yang lewat itu polisi patroli yang bantu carikan batu,” jelasnya. Setelah diganjal, mesin masih menyala sehingga Rustam bermaksud mencoba melewati tanjakan lagi. Namun apadaya, truk tidak kuat menanjak bahkan melindas batu pengganjal hingga akhirnya mundur dan terguling ke kiri. “Saya masih sempat berpikir. Kalau truk ini mundur, kendaraan di belakang akan kena. Makanya banting setir saja,” ujarnya.
Personil Satlantas Polres Gianyar yang sempat mengganjal batu tersebut yakni Brigadir Agus Arimbawa. Saat kejadian polisi yang mengendarai sepeda motor ini melihat kemacetan arus lalin dari arah Batuan menuju jalan raya Banjar Penida. Setelah ditelusuri, didapati satu unit truk fuso berhenti di tanjakan. Melihat kondisi itu, Brigadir Arimbawa langsung mengimbau kendaraan lain agar menjauhi TKP lalu membantu sopir truk mengganjal ban dengan beberapa bongkahan batu. “Dari Batuan saya pantau arus melambat, kebetulan bawa motor langsung nyalip sampai mendapati truk berhenti di tanjakan. Saya masih dari atas motor nanya, kenapa mas ndak bisa nanjak? Lalu saya coba bantu ganjel dengan batu dan kayu. Kendaraan lain sudah diarahkan agar menjauh,” jelasnya didampingi Kanit Patroli Ipda I Nyoman Sadia ini. Ketika truk mencoba melewati tanjakan kembali itulah roda truk oleng, mundur dan terguling. Saat terguling, truk fuso tersebut juga merobohkan papan nama Desa Batuan. *nvi
Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan mengatakan sudah ada rambu larangan melintas bagi kendaraan truk di pertigaan jalan raya Celuk menuju jalan Jagaraga. Diduga, sopir truk ini tidak memperhatikan rambu sehingga nekat masuk. Alhasil sopir truk tidak bisa menguasai kendaraan saat melewati tanjakan hingga truk terguling.
“Sejatinya sudah ada rambu larangan melintas bagi kendaraan truk, namun pengemudi tidak mengindahkan, sehingga dengan berat kendaraan tersebut tidak bisa naik di tanjakan. Akibatnya kendaraan mundur dan terguling,” jelasnya. Beruntung saat kejadian, salah satu anggotanya melintas di TKP sehingga sempat memberikan himbauan kepada pengguna jalan lainnya untuk menghindar. “Astungkara nihil korban luka dan korban jiwa,” ujarnya. Karena terbukti melanggar rambu lalin, pengemudi truk Rustam langsung ditindak tilang. “Terhadap pengemudi sudah dilakukan penindakan, dengan harapan dapat memberikan efek jera bagi yang bersnagkutan dan pengemudi truk lain agar tidak melintas disana lagi,” terangnya.
Pantauan NusaBali, meski jalur ditutup sejumlah pengendara sepeda motor yang tidak sabar tampak nekat menerobos melewati celah sempit. Hingga Kamis sore, bangkai truk belum bisa dievakuasi. Sementara sopir truk Rustam tampak masih syok sembari menghubungi atasannya agar mengirimkan kendaraan untuk mengangkut air mineral dalam box yang nyaris jatuh ke jurang.
Rustam mengaku hanya mengalami luka lecet. Ia berhasil keluar dari kemudi setelah truk terguling. Katanya, ia baru pertama kali melintas di jalan kecil dengan turunan dan tanjakan tajam ini. “Saya baru 2 hari kerja. Kebetulan hari ini disuruh ngirim ke Gianyar. Pas lewat pertigaan Celuk, saya cuman lihat ada plang menuju Gianyar jadi saya ikuti. Saya ndak lihat ada rambu larangan truk masuk,” jelasnya. Dalam perjalanan, Rustam mengaku sempat khawatir karena melihat akses jalan yang sempit. “Setelah turunan, rasanya sudah tidak enak. Suasananya agak beda. Benar saja pas nanjak, tidak kuat,” jelasnya. Dalam kondisi itu, truk sempat bertahan beberapa detik. “Saya coba minta tolong sama pengendara lain supaya ambilkan batu untuk ganjal. Kebetulan yang lewat itu polisi patroli yang bantu carikan batu,” jelasnya. Setelah diganjal, mesin masih menyala sehingga Rustam bermaksud mencoba melewati tanjakan lagi. Namun apadaya, truk tidak kuat menanjak bahkan melindas batu pengganjal hingga akhirnya mundur dan terguling ke kiri. “Saya masih sempat berpikir. Kalau truk ini mundur, kendaraan di belakang akan kena. Makanya banting setir saja,” ujarnya.
Personil Satlantas Polres Gianyar yang sempat mengganjal batu tersebut yakni Brigadir Agus Arimbawa. Saat kejadian polisi yang mengendarai sepeda motor ini melihat kemacetan arus lalin dari arah Batuan menuju jalan raya Banjar Penida. Setelah ditelusuri, didapati satu unit truk fuso berhenti di tanjakan. Melihat kondisi itu, Brigadir Arimbawa langsung mengimbau kendaraan lain agar menjauhi TKP lalu membantu sopir truk mengganjal ban dengan beberapa bongkahan batu. “Dari Batuan saya pantau arus melambat, kebetulan bawa motor langsung nyalip sampai mendapati truk berhenti di tanjakan. Saya masih dari atas motor nanya, kenapa mas ndak bisa nanjak? Lalu saya coba bantu ganjel dengan batu dan kayu. Kendaraan lain sudah diarahkan agar menjauh,” jelasnya didampingi Kanit Patroli Ipda I Nyoman Sadia ini. Ketika truk mencoba melewati tanjakan kembali itulah roda truk oleng, mundur dan terguling. Saat terguling, truk fuso tersebut juga merobohkan papan nama Desa Batuan. *nvi
1
Komentar