nusabali

Banjar Bengkel Launching Kampung Hijau

Dijadikan Kawasan Car Free Day Khusus Lansia

  • www.nusabali.com-banjar-bengkel-launching-kampung-hijau

Banjar Bengkel, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur melaunching ‘Kampung Hijau Palemahan Asri’ di Jalan Drupadi XVII, Kamis (5/12).

DENPASAR, NusaBali

Kampung Hijau ini diharapkan sebagai percontohan banjar lainnya di Desa Sumerta Kelod untuk ditata sebagai bentuk menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, desa setempat menggagas Kampung Hijau ini sebagai kawasan Car Free Day khusus untuk lansia.

Perbekel Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana, mengungkapkan, Kampung Hijau ini dibuat oleh warga setempat dengan dibantu SMK PGRI 3 Denpasar sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan Banjar Bengkel. Sebelumnya, kata dia, Kampung Hijau tersebut merupakan kawasan kumuh dengan berbagai sampah yang terbuang di got.

Dengan kesadaran masyarakat dan sekolah di lingkungan sekitar, kawasan ini bisa ditata dan dibersihkan sehingga menjadi Kampung Hijau dan percontohan untuk banjar lainnya di Desa Sumerta Kelod yang jumlahnya 10 banjar. Kampung hijau ini ditata mulai dari pinggiran jalan sepanjang 2 kilometer dari Jalan Drupadi utama yang melintasi kawasan sekolah.

Hal itu dilakukan untuk memberi contoh dan melibatkan langsung siswa dan anak-anak kaum milenial yang saat ini perlu diberikan pemahaman tentang kebersihan lingkungan. "Ini kami fokuskan ke lingkungan yang dekat dengan sekolah. Itu karena kami ingin memberikan contoh dan mengajarkan mereka menjaga lingkungan terutama kaum milenial," ujarnya.

Dikatakan Anom Suardana, di Kampung Hijau ini lebih banyak ditanam tanaman yang bisa digunakan untuk upakara. Yang paling dominan bibit pohon pinang sekitar 400 batang, sumbangan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan. Sementara tanaman lainnya seperti jempiring, gumitir dan tanaman lainnya berasal dari sumbangan SMK PGRI 3 Denpasar, dan swadaya masyarakat.

Selain penataan menjadi Kampung Hijau, Anom Suardana juga menggagas kawasan tersebut dijadikan tempat Car Free Day mini khusus untuk para lansia. Lansia akan diberikan ruang untuk berolah raga keliling Kampung Hijau dengan suasana udara yang lebih segar. "Tambahan kedepannya kami gagas akan ada semacam Car Free Day mini. Nanti khusus lansia bisa jalan-jalan keliling kampung dengan suasana yang sejuk dan segar. Jadi, lansia bisa menjaga kesehatan mereka dengan berolahraga," ungkapnya.

Pemeliharaan Kampung Hijau tersebut, lanjut dia, akan melibatkan masyarakat sekitar kampung tersebut bersama pihak sekolah yang sudah komitmen untuk ikut menjaga dan memelihara 'Kampung Hijau Palemahan Asri'. Disamping itu, pihaknya juga akan membentuk komunitas untuk melakukan pemeliharaan dan pengawasan agar kampung hijau tetap terjaga. "Kami akan melibatkan komunitas yang akan terbetuk di Banjar Bengkel ini dan pihak sekolah juga komitmen untuk ikut terlibat menjaga kampung hijau ini," imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ketut Wisada mengatakan, gagasan Kampung Hijau ini untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan mengurangi efek rumah kaca di Kota Denpasar. Kampung Hijau pertama kali digagas tahun 2019 di kawasan Kelurahan Sesetan yang sampai saat ini pengembangannya baru lima wilayah di seluruh kecamatan di Kota Denpasar yakni Kelurahan Sesetan, Desa Tonja, Desa Padang Sambian Kelod, Sanur Kauh dan Sumerta Kelod.

Menurutnya, wilayah atau banjar yang dijadikan contoh lingkungan hijau  ditentukan langsung oleh pihak desa. Wisada berharap kegiatan tersebut bisa berkembang ke banjar-banjar lainnya. “Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, jika semua Banjar menerapkan lingkungan hijau maka wajah Kota Denpasar akan hijau dan sangat cantik,’’ ungkapnya. *mis

Komentar