nusabali

Sedang 'Main' di Luar Rumah, Anaknya Penyandang Disabilitas Berhasil Selamat

Ditinggal Jenguk Saudara di RS, Rumah Ludes Terbakar

  • www.nusabali.com-sedang-main-di-luar-rumah-anaknya-penyandang-disabilitas-berhasil-selamat

Rumah Gusti Ayu Anom Dewiyani, 40, di Banjar Petang Kaja, Desa/Kecamatan Petang, ludes terbakar pada Kamis (5/12) pagi sekitar pukul 06.23 Wita.

MANGUPURA, NusaBali

Tak ada barang-barang yang terselamatakan dari dalam rumah berukuran 7 meter x 6 meter tersebut. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, bahkan salah seorang anak yang menyandang disabilitas selamat dari amukan api karena saat kejadian, dia sedang berada di luar rumah.

Dewiyani merupakan seorang janda yang tinggal bersama dua anaknya, Putu Krisna Wijaya, 16, dan Kadek Windu Antara, 10. Selain itu, di rumah tersebut juga tinggal ibu mertuanya Ni Ketut Pundung, 70.

Perempuan yang bekerja sebagai penjaga toko di Dalung, Kecamatan Kuta Utara, ini semenjak suaminya meninggal beberapa tahun lalu menjadi tulang punggung keluarga. Setiap hari dia mencari nafkah untuk menghidupi kedua anaknya dan ibu mertuanya tersebut.

Saat kejadian, Dewiyani sedang tak ada di rumah karena menjenguk saudaranya di rumah sakit. Di rumah hanya ada Krisna Wijaya yang mengalami keterbelakangan mental sejak lahir. Saat kejadian, dia sedang berdiam diri di depan rumah, dan atas bantuan warga yang datang ke lokasi kejadian, dia diselamatkan sebelum api membesar. Sementara, Windu Antara sudah berangkat ke sekolah saat kejadian dan Ketut Pundung tengah ke warung untuk belanja.

“Saya tidak mengetahui secara pasti awal mula kebakaran. Waktu saya pulang kondisi rumah saya sudah hangus. Kemungkinan karena korsleting listrik,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, kemarin. Dewiyani kemarin tak hentinya menangis.

Melihat tak ada yang bisa diselamatkan, Dewiyani hanya bisa pasrah. Untuk tempat tinggal sementara, dia berencana memanfaatkan satu bangunan yang bersebelahan dengan dapur yang ada di depan rumah tinggal. “Ada satu kamar akan dibersihkan, itu rencananya digunakan,” tandasnya.

Dia juga berharap uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Badung. Sebab, saat ini tidak bisa berbuat apa. “Kepala desa sempat ke sini, recananya akan membantu kami. Namun, tidak bisa bulan ini, melainkan di tahun 2020,” tutur Dewiyani.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya membenarkan telah terjadi peristiwa kebakaran rumah di Desa Petang tersebut. Menurut Wirya, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.23 wita. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun rumah yang ditempati empat orang itu hanya tersisa puing.

“Kami menerima laporan kebakaran sekitar pukul 06.28 Wita. Setelah menerima laporan kami langsung bergerak ke lokasi dan tiba sekitar pukul 06.45 Wita. Sekitar 50 menit penanganannya, api pun sudah berhasil kami padamkan,” paparnya.

Mengenai penyebab kebakaran, sejauh ini masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. Namun, dugaan sementara kemungkinan akibat korsleting listrik. “Penyebabnya masih diselidiki. Tapi besar kemungkinan karena adanya korsleting listrik,” bebernya.

Sementara, pascakejadian BPBD Badung langsung turun ke lokasi melakukan peninjauan. Bahkan, BPBD Badung langsung mengkaji kebutuhan logistik korban kebakaran tersebut. “Sementara kami bantu dengan 2 set kasur, dan yang lainnya. Nanti untuk kebutuhan lain akan segera dilengkapi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari. *asa

Komentar