nusabali

Tanah Terus Bergerak, 146 Rumah Rusak

  • www.nusabali.com-tanah-terus-bergerak-146-rumah-rusak

Memasuki musim hujan, bencana pergerakan tanah melanda empat kampung di Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Senin (2/12).

TASIKMALAYA, NusaBali

Jumlah rumah yang rusak terus bertambah setiap harinya, hingga total 146 unit per Rabu (4/12). Selain dinding belah, lantai rumah juga bergelombang hingga pecah. Beberapa rumah bahkan dinding rumah temboknya ambruk.

"Ini pas hujan senin kemarin asalnya dikit yang retak, jadi sekarang mambah. Gede retakanya saya khawatir pak. Jalan kampung aja sudah retak," ujar Pipih.

Pihak desa mencatat sebanyak 146 Rumah rusak yang tersebar di Kampung Burujul, Kampung Singajaya, Cigadung, dan Jajaway.

"Kami imbau warga mengungsi apalagi yang rumahnya rusak parah," ujar Kepala Desa Puspahiang Rahmat Nugraha, di lokasi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menyarankan hal yang sama, yakni warga untuk mengungsi sementara waktu karena khawatir bisa membahayakan.

"Upaya cepat, jika rumah sudah retak, potensi hujan masih terus maka sebaiknya keluar dan mengungsi sementara di tempat yang aman di luar lokasi tersebut. Karena warga bisa menjadi korban bangunan yang sudah retak dan berpotensi roboh," kata Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Agus Budianto seperti dilansir detik, Rabu (4/12).

Dia mengungkapkan, Kecamatan Puspahiang di Kabupaten Tasikmalaya masuk ke dalam kategori rawan gerakan tanah dari mulai sedang sampai tinggi. Hal itu disebabkan berbagai hal mulai dari kondisi geologi, morfologi dan lainnya.

"Desember ini Puspahiang memang masih dalam kategori gerakan tanah tinggi. Apalagi lokasi Puspahiang itu sudah berulang kejadian (gerakan tanahnya)," ucapnya.

Ketua Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Puspahiang Didin Wahidin mengatakan hujan intensitas tinggi setelah kemarau panjang diduga menjadi pemicu retakan. "BPBD terus pantau bencana ini yah kita antisipasi jangan sampai ada korban," ucap Didin.

Untuk pemantauan dan pendataan BPBD melibatkan Polsek Puspahiang. Sementara itu Camat Puspahiang Zalkaf Drasma menyatakan 146 rumah rusak, di mana diameter retakan mencapai 3 centimeter.

"Kita harapkan tim kajian geologi segera diturunkan agar warga tidak dibuat khawatir. Ini pergerakan terus terjadi, tanah terus bergerak tandanya rumah yang retak makin banyak" ucap Zalkaf.  *

Komentar