nusabali

Eks Kasek Tersandung Goda Siswa

  • www.nusabali.com-eks-kasek-tersandung-goda-siswa

Mantan Kepala Sekolah, DNT, 60, yang baru mengakhiri masa tugasnya per 1 Desember lalu di sebuah SMP Negeri di Buleleng disidang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

DNT mantan Kasek di wilayah barat Buleleng disebut-sebut meluncurkan rayuan gombal ke sejumlah siswanya melalui pesan WhatsApp.

Sejumlah guru, MKKS, orang tua dan siswa yang bersangkutan nampak memenuhi Disdikpora Kabupaten Buleleng. Mereka langsung diarahkan memasuki ruangan Kadisdikpora untuk mengikuti rapat rahasia dan tertutup, pada Selasa (3/12).

Dari informasi di lapangan DNT yang baru saja memasuki masa pensiunnya dinilai berprilaku tak sepatasnya kepada siswanya sendiri, dengan mengirim pesan yang mengarah senonok dan mengganggu siswa. Perilaku tak sepantasnya ini semakin dikhawatirkan saat pesan yang dikirim tak hanya diterima oleh satu orang siswa dan lebih dari dua orang. Gelagat mencurigakan itu muncul saat salah stau orang tua korban memergoki pesan DNT di HP milik anaknya. Kabar itu pun menjadi liar dan menjadi topik perbincangan hangat di wilayah sekolah itu.

Mencium kabar tak baik, Disdikpora Buleleng segera mengambil langkah dan mencari data dan keterangan dari yang bersangkutan dengan surat pemanggilan rapat bersifat rahasia. Selain menghadirkan DNT, Disdikpora juga mengundang MKKS, pihak sekolah, komite sekolah, orangtua dan siswa yang dikirimi DNT pesan tak wajar.

Kepala Disdikpora Buleleng, Gde Dharmaja usai memimpin rapat tersebut mengatakan dari keterangan dua belah pihak menyimpulkan kasus itu hanya misspersepsi dampak dari penggunaan HP yang diawali chating guyonan.

“Itu hanya miss persepsi saja, sebatas kata-kata misalnya kamu kok mirip pacar saya dulu, percakapan semacam begitu. Dan tadi sudah clear dengan menghadirkan orang ua, siswa yang bersangkutan termasuk komite dan MKKS,” jelas Dharmaja.

Meski sudah mendapatkan titik terang Dharmaja mengaku akan turun ke sekolah untuk memperjelas dan meluruskan informasi yang berkembang saat ini. Sehingga kedepannya tidak menimbulkan kecemasan siswa yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Dirinya juga terus menekankan kepada guru sebagai profesi yang mulia tetap menjaga martabat agar tidak mencoreng dunia pendidikan. Kecanggihan teknologi saat ini agar dibijaksanai dalam penggunaan sehingga tak menyeret ke hal yang berbau negatif dan merusak citra pendidikan di Buleleng. Dirinya pun mengaku tak segan akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang berlaku jika ada oknum guru atau kepala sekolah ke depannya yang melakukan pelanggaran etika sebagai seorang pendidik. *k23

Komentar