nusabali

Pratima di Pura Dalem Peselatan Terbakar

  • www.nusabali.com-pratima-di-pura-dalem-peselatan-terbakar

Dua palinggih yang terbakar nantinya dibuatkan palinggih sementara.

AMLAPURA, NusaBali

Pratima di Pura Dalem Desa Adat Peselatan, Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem, terbakar, Rabu (4/12) sekitar pukul 12.00 Wita. Pratima yang terbakar berupa batu cincin sebanyak tiga butir yang tersimpan dalam kontak ukuran 8 cm x 20 cm ditempatkan di palinggih gedong jajar. Pamangku Pura Dalem, Jro Mangku Wayan Sukada mendobrak gedong untuk menyelamatkan pratima. Pamangku mendobrak gedong dalam kondisi atap palinggih terbakar.

Informasi di lapangan, kebakaran terjadi berawal dari krama Banjar Peselatan I Wayan Arti, 62, membakar sampah di tegalannya sekitar pukul 09.00 Wita. Lokasi tegalan di tepi pantai. Saat api membesar, angin bertiup dari arah timur dan menerbangkan percikan api hingga hinggap di dua palinggih beratap ijuk. Dua palinggih itu yakni palinggih tangkub dan gedong jajar. Api dengan cepat membesar dan atap palinggih terbakar.

Kebakaran palinggih dilihat pertamakali oleh Made Setiawan, karyawan vila di dekat Pura Dalem. Made Setiawan memberitahukan kepada Jro Mangku Wayan Sukada, 37. Keduanya langsung bergegas ke Pura Dalem didampingi warga setempat, I Nyoman Depin. Jro Mangku Wayan Sukada nekat mendobrak gedong jajar yang terkunci meski api sedang berkobar. Tujuannya untuk menyelamatkan pratima yang tersimpan dalam kotak. Kotak tersebut dalam kondisi terbakar.

Kasus kebakaran ini dilaporkan ke Kelian Banjar Adat Peselatan I Nyoman Sudana. Selanjutnya dilaporkan kepada petugas Babinsa Desa Labasari Serka I Ketut Pica dan petugas Babinkamtibmas Aiptu I Ketut Pica Atmaja dan diteruskan ke petugas pemadam kebakaran dan BPBD Karangasem.

Petugas kebakaran berkekuatan 7 personel dipimpin I Wayan Oka Maja datang dengan dua mobil menghabiskan 10.000 liter air. Kebakaran itu sebenarnya yang keduakalinya, kebakaran pertama terjadi pada September 2019 menghanguskan palinggih sasad merana.

Sedangkan pratima yang terbakar kemudian ditempatkan di bale piasan, dipisahkan dengan kotaknya. Jro Mangku Wayan Sukada mengatakan, pratima itu disungsung (dikeramatkan) turun temurun. Hanya saja kotak penyimpan pratima baru diperbaharui tahun 2009 jelang Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Jro Mangku Wayan Sukada mengatakan, pratima tersebut sempat dilempar ke laut di zaman kakeknya jadi pamangku yakni Jro Mangku Nyoman Wita. Begitu pratima menyentuh air laut, ternyata air laut meledak mirip ledakan bom air. "Sebenarnya pratima itu tidak terbakar hanya terasa panas karena berbahan dari batu. Yang terbakar bagian kotak penyimpanan," jelasnya.

Jro Mangku Wayan Sukada mengaku secepatnya berkoordinasi dengan Bendesa Adat Peselatan I Wayan Sudana untuk menggelar paruman, rencana melakukan upacara ulap ambe, pacaruan dan upacara pelengkap lainnya pada Purnama Kaenem, Buda Kliwon Sinta, Rabu (11/12). Dua palinggih yang terbakar nantinya dibuatkan palinggih sementara. Kerugian material ditaksir Rp 100 juta, khusus untuk pratima sulit dihitung nilai kerugiannya secara materi karena menyangkut nilai kesakralan.

Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata dan anggotanya melakukan penyelidikan. "Sekitar Pura Dalem, warga tengah membakar lahan, diduga percikan api diterbangkan angin lalu hinggap di atap palinggih beratap ijuk sehingga menyebabkan kebakaran," kata AKP Wiranata. AKP Wiranata mengimbau agar warga berhati-hati membakar sampah, bisa menimbulkan kebakaran pura dan bangunan yang ada di dekat lokasi karena tertiup angin. *k16

Komentar