nusabali

Karang Taruna Desa Bedulu Bangun Bank Daur Ulang Sampah

  • www.nusabali.com-karang-taruna-desa-bedulu-bangun-bank-daur-ulang-sampah

Karang Taruna Eka Wira Bhakti, Desa Bedulu,  berhasil mewujudkan Bank Daur Ulang Sampah (BDUS) di tenggara areal kawasan Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali
Karang taruna ini kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, Desa Adat Bedulu, dan PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar selalu penyantun dana Corporate Social Responsibility (CSR). BDUS berupa bangunan lengkap dengan sarana  bernilai Rp 250 juta ini diresmikan Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Senin (2/11). Hadir, Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Asisten 3 Setda Gianyar I Wayan Sudamia, Plt Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Pimpinan PT Pengadaian Wilayah VII Denpasar Nuril Islamiah, dan OPD lainnya. Nuril Islamiah mengatakan BDUS ini berkonsep memilah dan menabung sampah menjadi emas. Bentuknya, setiap warga dapat menjual sampahnya yang telah dipilah dan uangnya ditabungkan di PT Pegadaian. Uang itu diinvestasikan berbentuk emas di PT Pegadaian. ‘’Dalam jumlah tertentu, emas ini dapat ditarik oleh penabung dari uang hasil menjual sampah itu,’’ jelasnya.

Nuril mengakui tak mudah mewujudkan BDUS karena membutuhkan komitmen kuat antara Pemkab Gianyar, PT Pegadaian dan masyarakat setempat. ‘’Kami sangat berterima kasih kepada Pak Kujus (Plt Kepala DLH Gianyar) yang telah capek-capek untuk mewujudkan bank daur ulang sampah ini. Tapi, karena ini cita-cita mulia maka harus diwujudkan,’’ jelasnya. Kata Nuril, PT Pegadaian baru bisa membuat CSR lima BDUS yakni di Kupang, NTT, Mataram, NTB dan Gianyar.

Ketua BDUS Bedulu Pande Putu Mertayasa mengakui, BDUS dibentuk karena termotivasi kondisi sampah pasca piodalan di Pura Samuan Tiga. Warga juga membuang sampah di sungai. “Kami membuat komunitas karena prihatin terhadap lingkungan dan kami menginspirasi masyarakat yang lain,” katanya. Dia mengaku sejak dua tahun lalu mendampingi DLH untuk mewujudkan BDUS degan semangat dan kerja sama yang intens dengan segenap komponen.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra secara khusus mengakui semangat kerja Kepala DLH Gianyar Kujus Pawitra. Karena di ujung masa jabatannya sebagai Kepala DLH (kini menjabat Sekretaris DPRD Gianyar, Red), mampu mewujudkan BDUS ini secara baik.

Bupati Mahayastra mengaku bangga karena masyarakat setempat mau mewujudkan BDUS ini di tanah laba atau kawasan suci Pura Samuan Tiga. Oleh karena itu, BDUS ini bermakna sebagai semangat Ida Batara Siwa selaku pelebur segala mala (kotor) untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Bupati Mahayastra pada kesempatan itu mengatakan, dalam hal penanganan masalah sampah hal terpenting adalah keseriusan. ‘’Berteman  lah dengan sampah agar dapat menjadikannya barang bernilai ekonomis. BDUS ini sesuai cita-cita kita dalam mengatasi masalah sampah dari hulu. Ini merupakan contoh yang akan disebarluaskan di Kabupaten Gianyar. Di setiap desa agar ada satu atau dua BDUS seperti ini. Pemkab akan dukung penuh,” harapnya. Mahayastra mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat di Gianyar dalam hal menjaga kelestarian lingkungan, makin membaik. Hal itu dibuktikan dengan kemunculan komunitas-komunitas pemerhati dan pecinta lingkungan. *lsa

Komentar