nusabali

Pelaku Dikejar Massa Bersenjata Pedang

Nekat Coba Membunuh Pekak Usai Curi Motor

  • www.nusabali.com-pelaku-dikejar-massa-bersenjata-pedang

Aksi nekat dilakukan I Kadek Mk, 16, pelaku pencurian motor asal Banjar Yeha, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem.

AMLAPURA, NusaBali

Bayangkan, usai mencuri motor, remaja pengangguran ini nekat mencekik leher pemilik warung, I Nyoman Toya, 75, yang lokasinya tak jauh dari TKP. Pelaku pun sempat dikejar warga bersenjata pedang, sebelum akhirnya diamankan polisi.

Informasi di lapangan, peristiwa pencurian motor yang dilakukan pelaku Kadek Mk ini terjadi Minggu (1/12) malam sekitar pukul 21.45 Wita, di Banjar Manik, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem. Awalnya, pelaku Kadek Mk berangkat dari rumahnya di Banjar Yeha, Desa Sebudi jalan kaki sejauh 2 kilometer hendak mencuri motor ke rumah I Made Muliarsa, 41, di Banjar Manik, Desa Muncan, Minggu malam pukul 20.00 Wita. Selama ini, pelaku terbiasa melancong ke rumah Made Muliarsa dan mengetahui rahasia motornya yang selalu dihidupkan menggunakan knop.

Singkat cerita, motor Honda Vario putih-hitam DK 3520 SS milik Made Muliarsa dituntun pelaku Kadek Mk dari garase, Minggu malam pukul 21.15 Wita. Kemudian, motor tersebut dihidupkan dan ditunggangi melaju ke arah selatan. Setelah bergerak sekitar 1 kilometer, pelaku berhenti di warung milik Pekak Nyoman Toya pukul 21.20 Wita di Banjar Yeha, Desa Sebudi. Pekak Toya kesehariannya tinggal sendiri di rumahnya yang menyatu dengan warung tersebut.

Saat itu, pelaku I Kadek Mk pura-pura beli rokok, hingga mengetuk pintu warung Pekak Toya. Setelah Pekak Toya keluar, pelaku mengaku hendak beli rokok Sampoerna Rp 7.000. Saat kakek berusia 75 tahun ini menyerahkan tiga batang rokok, pelaku langsung mendorongnya ke dalam kamar tidur. Kemudian, pelaku mencekik leher Pekak Toya.

Karena dicekik, Pekak Toya berteriak minta tolong. Pelaku Kadek Mk pun kabur mengendarai motor curian. Setibanya di Banjar Ancut, Desa Sebudi yang berjarak 1,5 kilometer dari warung Pekak Toya, malam pukul 21.45 Wita, motor yang ditunggangi pelaku kehabisan bensin hingga mesinnya mati. Motor tersebut kemudian diparkir dekat warung tuak. Selanjutnya, pelaku jalan kaki sejauh 2 kilometer untuk mengambil motor pamannya, I Made Wenten. Motor sang paman ditunggangi pelaku Kadek Mk ke rumah temannya di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Sementara, malam itu sekitar pukul 22.15 Wita, warga Banjar Manik, Desa Muncan heboh oleh kasus pencurian motor di rumah Made Muliarsa, yang disusul aksi percobaan mem-bunuh Pekak Toya di warungnya. Prajuru Banjar Manik pun ngulkul bulus (membunyikan kentongan adat bertalu, pertanda situasi gawat), hingga warga turun ke jalan sambil membawa senjata pedang. Mereka kemudian ramai-ramai mengejar pelaku Kadek Mk.

Kecurigaan warga mengarah ke Kadek MK, karena salah satu warga banjar, I Wayan Diara, mengetahui ketika pelaku menuntun motor curian dari garase Made Muliarsa. Kasus pencurian ini juga dilaporkan ke polisi. Malam itu juga, petugas Polsek Selat yang dipimpin langsung Kapolsek AKP I Gede Sunjaya Wirya terjun melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.

Terungkap, pelaku Kadek Mk berada di Desa Nongan. Polisi pun langsung mengamankan remaja pengangguran berusia 16 tahun ini ke Mapolsek Selat. Dengan turun tangannya polisi, warga yang mengejar pelaku sambil membawa pedang dicegah main hakim sendiri. Hingga Senin (2/12), pelaku Kadek Mk masih diamankan d Mapolsek Selat.

"Kami hanya mengamankan pelaku di Mapolsek Selat, karena nyawanya terancam. Sebab, warga masih emosi, nyawanya bisa terancam jika dilepas," ungkap Kapolsek Selat, AKP I Gede Sunjaya Wirya, Senin kemarin.

Menurut AKP Gede Sunjaya, pihaknya tidak menahan pelaku, karena anak itu masih di bawah umur. Sesuai UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, maka dalam penanganan kasus pidananya, pelaku tidak bisa ditahan.

AKP Gede Sunjaya pun telah memanggil orangtua pelaku, I Made Lulus, untuk diberikan pemahaman bahwa nyawa anaknya terancam, sehingga belum memungkinkan diajak pulang. "Kami amankan dulu di sini. Nanti, jika situasi telah reda, anak ini bisa pulang, ayah kandungnya jadi jaminan. Tapi, kasusnya jalan terus," jelas AKP Gede Sunjaya.

Sementara itu, Made Lulus mengapresiasi tindakan persuasif polisi terhadap putranya. "Saya berterima kasih, ini demi keselamatan anak saya. Terus terang, saya  merasa bersyukur anak saya diamankan di Mapolsek Selat," kata Made Lulus yang sehari-hari sebagai buruh pecah batu galian, di Mapolsek Selat, Senin kemarin.

Made Lulus mengakui, pelaku Kadek Mk yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara memang sulit dinasihati. Kerjaannya keluyuran, tiga hari sekali baru pulang. Mulanya, pelaku Kadek Mk sekolah sampai Kelas VII SMP. Dia sempat mengungsi saat Gunung Agung erupsi tahun 2017. Namun, sepulang mengungsi, anak ini menolak lanjutkan sekolah.

Setelah tidak sekolah lagi, pelaku Kadek Mk terlibat serentetan pencurian uang di sejumlah TKP. Pelaku juga pernah menjebol plafon rumah Pekak Nyoman Toya, namun batal mencuri di sana. "Saya mencuri sepeda motor untuk saya pakai sendiri. Saat membeli rokok malam itu, saya memang berniat membunuh kakek Nyoman Toya, karena kepergok mencuri rokok,” tutur Kadek Mk di Mapolsek Selat, Senin pagi. *k16

Komentar