nusabali

Kakek Tewas Saat Mancing di Bendungan

  • www.nusabali.com-kakek-tewas-saat-mancing-di-bendungan

Saat ditinggal beberapa menit oleh saksi mencari pertolongan, kakek Berata tak dapat bertahan dan sudah tak bernafas.

SINGARAJA, NusaBali

Ketut Berata, kakek usia 72 tahun, ditemukan tewas di areal Bendungan Titab-Ularan, wilayah Banjar Dinas Bhuana Kerti, Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu (1/12) pukul 16.00 Wita. Diduga, korban mengalami sesak nafas saat memancing ikan di Sungai Saba, areal Bendungan Titab-Ularan.

Peristiwa duka itu bermula saat kakek Berata, warga Banjar Dinas Puncak Sari, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu pergi dari rumah pada pukul 12.30 Wita untuk memancing ikan di areal Bendungan Titab. Sampai di lokasi memancing, korban duduk berdampingan dengan saksi Wayan Subaja,54, warga Banjar Dinas Bantiran Kelod, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Awalnya, tiga jam pertama memancing semuanya berjalan baik-baik. Namun sekitar pukul 16.00 Wita, kakek Berata dilihat saksi Wayan Subaja berdiri dan melepas sepatunya. Korban pun sempat minta tolong kepada Subaja yang duduk sekitar 10 meter di sampingnya. Korban minta agar dadanya ditekan karena merasa sesak nafas. Subaja yang menjadi saksi satu-satunya langsung mengarahkan kakek Berata untuk berbaring di tanah dan dibantali jaket miliknya.

Saksi Subaja menilai kondisi kakek Berata perlu pertolongan. Dia pun berlari dan mencoba mencari pertolongan warga sekitar. Namun saat ditinggal beberapa menit oleh saksi mencari pertolongan, kakek Berata tak dapat bertahan dan sudah tak bernafas saat saksi kembali bersama warga ke tempat kejadian.

Menyaksikan peristiwa itu, warga dan saksi langsung melaporkan kejadian itu kepada aparat desa dan Mapolsek Seririt. Sebelum dipulangkan ke rumah duka, jenazah kakek Berata sempat diperiksa bidan di Desa Ularan. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Kapolsek Seririt Kompol I Made Uder saat dikonfirmasi terpisah,  membenarkan kejadian itu. Namun sesuai keterangan saksi dan keluarga korban, kakek Berata memang memiliki riwayat sakit sesak nafas. “Korban memang ada riwayat sakit sesak nafas dari keterangan keluarga, saksi juga sempat dimintai tolong saat korban mengaku sesak nafas,” ucap Kompol Uder. Usai pemeriksaan pengumpulan data di lokasi kejadian, jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka. Kelurga kakek Berata juga menerima kepergian korban yang memang sudah renta dan sakit-sakitan serta tak mengambil langkah hukum. *k23

Komentar